oleh : Muhammad Sucahyo
OBSERVASI
DI SD N PAJANG 3
SURAKARTA
Karya Tulis Semi Ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi
Tugas PKTI
Dosen Pengampu : Novillia Susianawati, S.Pd., M.Si
Disusun
Oleh :
Muhammad
Sucahyo (A510120235)
Zuli
Isnawati (A510120209)
Vira
Juliantika (A510120221)
Nurul
Prih Prajastuti (A551012205)
PROGRAM
S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................1
DAFTAR ISI ........................................................................................................2
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................. ..3
A.
Latarbelakang Masalah...........................................................................................3
B.
Rumusan Masalah .................................................................................................4
C.
Tujuan ................................................................................................................. 4
D.
Manfaat................................................................................................................ 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................... 6
A.
Landasan Teori......................................................................................................6
B.
Penelitian Yang Relevan....................................................................................... 7
BAB III. METODE PENELITIAN...................................................................... 8
A.
Tempat Dan Waktu.............................................................................................. 8
B.
Data, Sumber Data Dan Nara Sumber.................................................................. 8
C.
Desain Penelitian.................................................................................................. 8
D.
Teknik Pengumpulan Data.................................................................................... 9
E.
Teknik Analisi..................................................................................................... 10
BAB IV. PEMBAHASAN ................................................................................ 11
A.
Profil Dan Sepertia Apakah Sd N Pajang 3
Surakarta.......................................... 11
B.
Proses Kbm Kelas 4 Di Sd N Pajang 3
Surakarta............................................... 12
C.
Masalah Dan Penyebap Yang Sering Terjadi
Dalam Kegiatan
Belajar
Mengajar Di Sd N Pajang 3 Surakarta Tepatnya Di Kelas 4................... 13
D.
Solusi Penyelesaiannya........................................................................................14
BAB V. PENUTUP.......................................................................................... 17
A.
Kesimpulan ....................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Masalah
Dinegara
kita ini ada banyak sekali aspek kegiatan. Salah satu aspek yang paling peting
dan harus ada adalah aspek pendidikan, karena aspek pendidikan ini bertujuan
untuk memajukan Negara Indonesia. Dalam pembukaan UUD 1945 terdapat salah satu tujuan
negara Indonesia, yaitu “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Salah satu cara untuk mewujudkan
tujuan tersebut yaitu terselenggaranya pendidikan nasional yang berkualitas.
Demi memajukan
pendidikan yang berkualitas sekolah harus memenuhi faktor faktor yang menunjang
pendidikan, seperti guru, siswa, metode pembelajaran, media pembelajaran, sarana
dan prasarananya. Apabila faktor faktor wajib yang harus ada dalam proses KBM
seperti guru murid dan metode pembelajaran tidak ada, maka tidak akan ada proses
KBM. Kemudian jika faktor pendukung proses KBM seperti sarana dan prasaran,
media pembelajaran, situasi tempat pembelajaran, dan situasi tempat tinggal
dari peserta didik kurang mendukung akan mengakibatkan terhambatnya proses
kegiatan belajar mengajar. Seperti siswa kurang siap menerima materi
pembelajaran, siswa sulit untuk berkonsentrasi dalam menerima materi yang
disampaikan guru.
Konsentrasi
adalah pemusatan daya pikiran dan perbuatan pada suatu objek yang dipelajari
dan mengabaikan segala hal yang tidak ada hubungannya dengan objek yang
dipelajari (Surya, 2009). Konsentrasi siswa juga dapat terganggu dengan
kegiaatan temannya yang bersifat negatif, seperti banyak bicara, menyembunyikan
pelatan menulis temanya yang mau digunakaan dan lain sebagainya. Menurut Surya
(2009), para ahli pendidikan menyatakan bahwa penyebab rendahnya kualitas dan prestasi
belajar seseorang sebagian besar disebabkan oleh kemampuan dalam melakukan
konsentrasi belajar yang lemah. Pada dasarnya, setiap orang mempunyai skill dan potensi yang sama untuk bisa
berkonsentrasi dalam belajar. Optimalnya, hasil belajar seseorang bergantung
pada intensitas kemampuan konsentrasi belajar dirinya.
Sehingga
dengan demikian proses KBM membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk
memperoleh hasil belajar secara optimal. Juga harus di upayakan tempat dan
ruangan yang bersih, nyaman dan teratur sehingga dapat membuat nyaman siswa
dalam menerima materi pembelajaran. Keadaan lingkungan rumah seperti peran
orang tua juga harus mendukung kegiatan belajar mengajar. Jika keadaan
lingkungaan rumah kurang mendukung juga akan membuat siswa sulit berkonsentrasi
sehingga siswa sulit untuk menerima materi pembelajaran yang disaampaikan. Oleh
karena itu, konsentrasi adalah faktor terpenting dalam belajar dan mendapatkan
ilmu pengetahuan (Az-Zahrani, 2005).
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
profil dan seperti apakah SD N Pajang 3
Surakarta?
2. Bagaimana
proses KBM kelas 4 di SD N Pajang 3 Surakarta?
3. Apa
masalah dan penyebab yang sering terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar
di SD N 3 Pajang Surakarta tepatnya dikelas 4?
4. Bagaimana
solusi atau cara penyelesain masalahnya?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
profil dan seperti apakah SD N Pajang 3 Surakarta
2. Mengetahui
proses KBM kelas 4 di SD N 3 Pajang Surakarta
3. Mengetahui
masalah dan penyebap yang sering terjadi dalam proses kegiatan belajar mengajar
di SD N 3 Pajang Surakarta tepatnya dikelas 4
4. Mengetahui
solusi yang tepat dalam menyelesaikan permassalahan yang terjadi dalam
pembelajaran
D.
Manfaat
1. Bagi
Calon Guru
Mengatasi
dan mengetahui berbagai kendala yang dialami dalam sistem pembelajaran sehingga
kelak besok ketika sudah menjadi seorang guru tidak lagi kebingungan, karena
calon guru ini sudah dapat mencari solusi sedini mungkin dan besok ketika
menjadi sorang guru sudah memiliki persiapan yang matang sehingga dapat
mengimplementasikanya dengan baik.
2. Bagi
Pendidik
Untuk
mendorong dalam mengetahui solusi solusi yang tepat dalam menangani
permasalahan didalam kelas, yang berguna untuk meningkatkat proses kegiatan
belajar mengajar dikelas. Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat
memperbaiki kualitas pencapaian pembelajaran siswa dan perasaan nyaman terhadap
siswa, sehingga siswa dapat mendapatkan pelajaran dengan baik.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Landasan
Teori
Dalam
pembelajaran didalam kelas terdapat banyak sekali kegiatan, salah satu
keggiatan yang paling utama adalah kegiatan belajar mengajar. Sehingga ada
banyak ahli yang berpendapat mengenai hal ini salah satunya adalah H.C. Witherington dia mengemukakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri
sebagai suatu pola baru dari reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan
kepribadian atau suatu pengertian. Senada dengan pernyataan Witherington, Crow
dan Crow mendefinisikan bahwa belajar adalah perubahan individu dalam
kebiasaan, sikap dan pengetahuan.
Mengenai kegiatan mengajar
Jerome S. Brunner yang berpendapat bahwa mengajar adalah menyajikan ide,
problem atau pengetahuan dalam bentuk yang sederhana sehingga dapat dipahami
oleh siswa.
Kemudian
mengenai proses kegiatan belajar mengajar Syamsuddin
Makmur menyatakan bahwa proses belajar mengajar adalah suatu interaksi antara
siswa dengan guru dalam rangka mencapai tujuannya. Sehingga dengan
demikian dapat kami ambil kesimpulan bahwa proses kegiata belajar mengjara
ialah suatu proses kegiatan yang di dalamnya
terjadi interaksi antara guru dengan siswa dan mungkin juga antara siswa dengan
siswa dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran siswa untuk mencapai tujuan pengajaran.
Belajar membutuhkan lingkungan yang
kondusif untuk memperoleh hasil belajar secara optimal. Harus diupayakan tempat
dan ruangan yang bersih, nyaman, dan teratur, suasana pun harus nyaman untuk
belajar (Surya, 2009). Semua itu benar karena apabila semua hal tersebut tidak
mendukung maka haal yang akan terjadi ialah berkurangnya konsentrasi siswa
dalam menerima materi pembellajaran akan berkurang.
B. Penelitian Yang Relevan
Menurut Olivia (2010), manusia
selalu berinteraksi dengan orang lain, dan manusia juga memiliki emosi
tersendiri. Ketika seseorang bergaul dengan orang lain, maka akan timbul
perilaku yang berbeda-beda baik perilaku positif maupun negatif. Suasana hati
itu sendiri muncul karena seseorang bereaksi terhadap suatu rangsangan apapun
wujudnya, seperti perilaku. Respon seseorang terhadap stimulus itu akan
menghasilkan suasana hatinya. Suasana hatinya tergambar dari perilaku yang
diperlihatkan.
Sehingga dengan demikian apabila
perilakuu negatif seperti menggagu teman hal tersebut akan menghambat proses
kegiatan belajar mengajar. Pada dasarnya, perilaku manusia
dapat terbentuk akibat adanya stimulus yang timbul, stimulus itu akan direspon
dengan perilaku yang nampak (Soekidjo, 1993 dalam Sunaryo, 2004). ). Apabila kegiatan belajar mengajar tidak gaduh, maka
suasana kelas akan terasa nyaman, aman, tenang, dan tentram. Siswa akan tekun
dan produktif jika mereka mempunyai perilaku postif (Abdullah & Aziz 2009).
Menurut Surya (2009), belajar membutuhkan lingkungan yang kondusif untuk
memperoleh hasil belajar secara optimal. Harus diupayakan tempat dan ruangan
yang bersih, nyaman, dan teratur, suasana pun harus nyaman untuk belajar. Oleh
karena itu, konsentrasi adalah faktor terpenting dalam belajar dan mendapatkan
ilmu pengetahuan (Az-Zahrani, 2005). .Lingkungan
tempat belajar pun dapat memberikan pengaruh seberapa efisien seseorang
belajar. Siswa sedapat mungkin harus menghindari hal-hal yang dapat
mempengaruhi konsentrasi belajar (Astuti, 2009).
Konsentrasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh teman
temanya ketika berada didalam sekolah saja melainkan juga dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan tempat tinggal (keluarga) kurang mendukung juga akan
mempengaruhi konsentrasi siswa ketikam menerima materi pelajaran yang
disampaikan guru. Kondisi fisik dari si anak juga akaan sanagat mempengaruhi konsentrasi
peserta didik.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A.
Tempat
dan Waktu
Kami melakukan
observasi di daerah pajang tepatnya di SD N Pajang 3 Surakarta. Observasi kami
mulai dari tanggal 20 – 22 Nopember 2013 dari jam 7 sampai 11 siang.
B.
Data,
Sumber Data dan Nara Sumber
Kami memperoleh
data dari SD N pajang 3 Surakarta. Dari SD tersebut kami memeroleh sumber data
dari kepala sekolah, wali kelas, RPP mata pelajaran PKn kelas 4 dan silabus
mata pelajaran PKn kelas 4. Sedangkan
nara sumber dari SD tersebut adalah Ibu Haryati, S, Pd, Ibu Sulastri, S, Pd,
dan peserta didik
C.
Desain
Penelitian
Desain yang
digunakan dalam kegiatan obeservasi ini adalah kualitatif model etnografi. Model penelitian ini pernah dikerjakan oleh peneliti yang bernama Jonathan
Kozol, dia melakukan penelitian dalam rangka melukiskan impian dan perjuangan
warga kulit hitam komunitas yang miskin serta terpinggiran pada daerah Bronx,
New York.
Penelitian kualitatif
dengan menggunakan pendekatan ini kemudian sangat banyak digunakan dalam
penelitian lingkungan pendidikan/sekolah. Menurut Hubberman dan Miles seperti
yang dikutip Lodico, spaulding dan voegtle, etnografi ini berasal dari dua kata
yunani yakni ethos dan graphos. Artinya penelitian tentang kelompok budaya.
Sedangkan menurut Schensul dan Clompte penelitian etnografi merupakan teknik
penelitian yang berfungsi untuk menemukan ilmu pengetahuan yang terdapat /
terkandung di dalam sebuah budaya / komunitas tertentu. Sehingga dengan
demikian penelitian etnografi merupakan sebuah model kualitatif dimana peneliti
mengamati lalu menjaabarkan pola perilaku, nilai nilai yand dipahami dan
digunakan oleh suatu kelompok tertentu dalam konteks kita kali ini mengenai
kelompok anak naka SD, yaitu anak anak SD N Pajang 3 Surakarta.
Tujuan dari
penggunaan desain ini ialah kita dapat mengetahui secara mendalam megenai
kegiatan sutu kelompok yang kita amati, karena dalam model ini kita melakukan
suatu hubungan yang sangat dekat dengan objek. Etnografi meneliti sebuah proses
serta hasil akhir. Jadi akhi dari penelitian etnogrfi adalah membuat karangan
yang sesuai dengan fakta dan yang kaya akan suatu gambaran yang jelas serta
mendalam mengenai objek penelitian.
D.
Teknik
Pengumpulan Data
1.
Wawancara
Wawancara adalah proses
memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik
bertatap muka atau tidak antara peneliti dan partisipannya dengan menggunakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan
peneliti mengguankan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara mendalam,
jelas dan nyata tentang proses perilaku negatif sehingga berpengaruh dalam
konsentrasi belajar.
2.
Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh
dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan
observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi. Observasi langsung peneliti di sini yaitu untuk
melihat perilaku, perkembangan tentang proses kegiatan belajar mengajar didalam
kelas.
Dalam kegiatan ini kami menggunakan
observasi partisipasi (participant observation). Observasi
partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
3.
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah setiap bahan tertulis baik berupa pengumuman, instruksi, aturan-aturan
maupun foto tempat yang kita observasi. Metode dokumentasi adalah pengumpulan
data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya
dengan objek penelitian. Tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh
data secara jelas dan konkrit terhadap perilaku negatif siswa.
E.
Teknik
Analisis
Analisis data
merupakan satu proses mengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori
dan suatu uraian dasar yang selajutnya akan akan dibahas. Dari rumusan atau
susunan tersebut maka analisis bertujuan untuk mengorgaanisasian data.
Setelah data
terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti
akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara
deskriptif-kualitatif dan triangulasi. Penelitian deskriptif kualitatif yaitu posedur
penelitian berdasarkan data deskriptif, yaitu berupa lisan atau kata tertulis
dari seorang subjek yang telah diamati dn memberikan karakteristik bahwa data
yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta mengguanakan cara
yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Sedangkan triangulasi pada dasarnya merupakan teknik yang didasari
pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik
kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja
BAB IV
PEBAHASAN
A.
Profil
dan Seperti apakah SD N Pajang 3 Surakarta
SD N Pajang 3 merupakan sebuah SD tambahan, berawal
mula dari SD N pajang 1 yang kelebihan peserta didik sehingga membuat pihak
pemerintah mendirikan sebuah gedung yang diberi nama SD N Pajang 3 yang
bersampingan dengan SD N 1 Pajang pada tanggal 1 Juni 1981. SD ini mulai
melakukan aktifitas belajar mengajar pada tanggal 1 januari 1982. Dengan jumlah
siswa sebanyak 24 siswa sampai saat ini jumlah siswa SD N 3 Pajang menjadi 221
siswa (lihat lampiran 1 gambar no 2).
Pada mulanya SD N pajang 3 ini merupakan SD yang
biasa biasa saja namun seiring dengan berjalanya waktu dari tahun ketahun SD
ini mengalami perubahaan menjadi SD plus, SD Pajang 3 ini mulai menjadi SD Plus
sejak tahun pembelajaran 2012/2013. Yang dimaksud dengan SD Plus adalah SD yang
tidak menarik biaya sedikitpun dari siswanya, itu merupakan kelebihan dari SD
plus dan tidak hanya itu saja kelebihan dari SD plus / SD N Pajang 3, di SD ini
juga ada kegiatan kegiatan yang positif seperti memberikan gizi kepada seluruh
siswa siswinya, pengobatan gratis bagi siswa yang memiliki penyakit anemia dan
juga periksa Ph secara gratis bagi peserta didik di SD N pajaang 3 ini. Kegiatan
gizi ini baru berjalan selama kurang lebih sekitar dua bulan.
Selain itu, di SD N Pajang 3 Surakarta cukup lengkap
sarana dan prasarananya, antara lain : ruang guru, ruang komputer, ruang
karawitan, kantor kepala sekolah, ruang kelas, peralatan olahraga. Sarana
prasarana yang ada di kelas 4 yang kami observasi terdapat meja, kursi, papan
tulis, almari, alat peraga.
B.
Proses
KBM kelas 4 di SD N Pajang 3 Surakarta
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD N
Pajang 3 Surakarta pada kelas 4 (empat) kegiatan awal yang dilakukan oleh guru
adalah mengkondisikan peserta didik untuk duduk dan mengawali proses kegiatan
belajar mengajar (KBM) dengan berdoa. Setelah berdoa guru mengabsen peserta
didik agar mengetahui lengkap atau tidak peserta didiknya. Kemudian guru
memulai proses kegiatan belajar mengajar (KBM) yang sesuai dengan jadwal
pelajaran yang sudah dibuat dan materi yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Langkah pertama yang dilakukan oleh guru
adalah menyuruh salah satu anak untuk membagikan buku paket, kemudian setelah
siswa siap untuk mengikuti proses kegiatan belajar mengajar (KBM) guru memulai
menerangkang materi yang akan diberikan yaitu tentang perundang-undangan.
Pertama-tama guru menanyakan apa yang dimaksud dengan perundang-undangan.
Setelah berdiskusi dengan peserta didik sudah bisa memahami tentang pengertian
perundang-undangan, kemudian guru melanjutkannya menjelaskan secara lebih
detail tentang perundang-undangan yang benar. Secara perlahan-lahan guru
menjelaskan secara lebih detail tentang perundang-undangan yang berada di
Indonesia. Setelah menjelaskan guru bertanya dengan peserta didik tentang
perundang-undangan yang berada di Indonesia.
Guru juga menyuruh peserta didik tersebut dengan
cara peserta didik mengacungkan tangan kanannya, yang pertama mengacungkan
jarinya akan ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaannya. Setelah itu guru
menjelaskan kembali tentang macam-macam perundang-undangan dengan metode yang
sama. Guru memberikan tugas kepada peserta didik tentang perundang-undangan
untuk mengetahui seberapa paham peserta didik dalam memahami materi yang sudah
diberikan. Guru menyuruh salah satu peserta didik untuk membagikan buku lembar
kerja siswa (LKS) untuk mengerjakannya dan diberi senggang waktu yang sudah
ditentukan. Dalam proses mengerjakan soal-soal tersebut peserta didik
mengerjakannya secara individual. Setelah selesai mengerjakannya guru membahas
dengan peserta didik secara satu persatu untuk mengetahui seberapa paham
peserta didik dalam menerima penjelasan dari guru
Proses kegiatan belajar mengajar (KBM) di SD N
Pajang 3 pada kelas 4 (empat) guru menggunakan serangkaian metode, yaitu metode
ceramah, metode diskusi, metode tanya jawab, metode demontrasi dan metode
pemberian tugas. Guru memadukan serangkai meode tersebut menjadi kesatuan yang
tidak dapat terpisahkan. Diharapkan
dengan metode-metode yang telah diterapkan oleh guru dalam menyampaikan materi,
peserta didik dapat lebih mudah memahaminya. Dengan metode pemberian tugas guru
bisa mengetahui pemahaman peserta didik tentang materi yang sudah diberikan,
dengan begitu guru bisa mengetahui tingkat keberhasilannya dalam menyampaikan
materi yang telah diberikan. Selain itu guru juga bisa merevisi kekurangan dan
kelebihannya dalam menyampaikan materi yang akan disampaikan (lihat lampiran
2).
C.
Masalah
dan Penyebap yang Sering Terjadi Dalam Proses Kegiatan Belajar Mengajar Di SD N
3 Pajang Surakarta Tepatnya Dikelas 4
Didalam suatu proses kegiatan belajar mengajar
pastinya tidak semua kegiatan berjalan dengan lancar taanpa masalah, pastinya
dalam kegiatan pembelajaran yang kami observasi di SD N Pajang 3. Di dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang kami amati masalah yang paling utama adalah
siswa sulit untuk fokus dan berkonsentrasi dalam menerima materi pelajaran.
Seorang peserta didik sulit untuk berkonsentrasi disebapkan oleh beberapa hal antara
lain :
1. Kondisi
kelas yang gaduh
Kondisi didalam
kelas juga sangat mempengaruhi proses kegiatan belajar didalam kelas, karena
suasana gaduh itu dapat mengganggu perhatian siswa dalam proses kegiatan
belajar mengajar. Karena gaduh adalah ramai dan rusuh kerusuhan dan kegemparan
yang terjadi dalam kelas yang dapat berakibat perkelaahian. Perilaku gaduh yang
terjadi didalam kelas juga seperti memukul mukul meja, perteengkaran (banyak
bicara didalam kelas) dan lain sebagainya.
2. Kondisi
lingkungan keluarga
Kondisi
lingkungan juga sangat mempengaruhi kegiatan belajar mengajar didalam kelas
terutama lingkungan keluarga. Didalam SD N Pajang 3 yang kami amati ini ada
banyak sekali problematika yang terjadi dalam keluarga seperti keluarga yang
broken, pertengkaran keluarga, anak yang memiliki orang tua seorang gali, ada
juga anak yang tidak memilki orang tua. Semua hal tersebut dapat mengganggu
konsentrasi siswa saat menerima pelajaran di dalam kelas.
3. Perilaku
negatif siswa
ketika seseorang
berperilaku negatif kepada temannya, maka hal itu akan berpengaruh juga
terhadap konsentrasi siswa ketika proses belajar (Surya, 2009). Perilaku yang
sering dilakukan siswa saat proses pembelajaran seperti, seorang siswa yang
sengaja menyembunyikan peralatan belajar temannya, jail, mengejek temanya
sendiri dll.
4. Kondisi
fisik
Ketika fisik
siswa kurang medukung seperti kondisiswa di SD N Pajang 3 yang kami amati ada
beberapa siswa yang mempunyai penyakit anemia, sehingga saat proses
pembelajaran siswa tersebut sering mengantuk dan pada akhirnya siswa tersebut tidur
didalam kelas. Dari berbagai hal yang terjadi tersebut tentunya dapat
mengganggu konsentrasi siswa dalam belajar (lihat lampiran 1 digambar 1).
D.
Solusi
Penyelesain Masalahnya
Pemecahan masalah adalah suatu usaha yang dilakukan
seseorang untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan,
ketrampilan dan pemahaman yang telah dimilikinya. Dari berbagai masalah yang
telah disebutkan diatas, dapat dicari pemecahan atau solusinya, yaitu :
1.
Gaduh atau Kondisi Kurang Terkontrol.
Dari masalah yang
ada yaitu gaduh atau kondisi kurang terkontrol. Gaduh sendiri dapat diartikan
sebagai ramai rusuh atau kerusuhan, sehingga solusi yang menurut kami tepat
adalah :
a)
Guru menegur siswa untuk tidak ramai dan membuat
kerusuhan.
b)
Guru menaikan suara agar siswa memperhatikan apa yang
di bahas oleh guru.
c)
Guru harus bisa memotivasi peserta didik khusus nya
bagi anak yang nakal agar tidak melakukan hal-hal yang negatif.
d)
Metode yang digunakan : Informasi, diskusi, tanya jawab, demontrasi, dan pemberian tugas, sehingga
dengan metode tersebut peserta didik dapat fokus dalam proses pembelajaran.
2.
Kondisi Lingkungan Keluarga.
Dari kondisi
lingkungan keluarga yang tidak kondusif diatas. Maka tindakan guru untuk
menumbuhkan semangat dan konsentrasi siswa dalam pembelajaran yaitu dengan cara
:
a)
Guru harus bisa mendengar keluhan dari peserta didik
dan memberikan solusi.
b)
Mengharapkan anak – anak dapat menumbuhkan karakter
disiplin, tekun, tanggungjawab, ketelitian, kerjasama, toleransi, percaya diri,
dan keberanian.
c)
Guru harus mengerti permasalahan yang dihadapi oleh
peserta didik.
d)
Guru harus memberikan kenyamanan psikis untuk peserta
didik, agar proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar.
3.
Perilaku Negatif Siswa.
Dari berbagai
perilaku negatif siswa yang telah dijelaskan diatas maka, perilaku perilaku
negatif tersebut dapat diselesaikan dengan car, sebagai berikut :
a)
Guru menegur siswa ketika siswa akan melakukan hal-hal
negatif.
b)
Guru mengatur tempat duduk sesuai dengan karakteristik
peserta didik dan mata pelajaran, serta aktivitas pembelajaran yang akan
dilakukan.
c)
Guru begitu sabar dan telaten dalam menyampaikan
materi pelajaran ketika peserta didik mulai bosan.
d)
Guru memberikan perhatian dan nasehat kepada peserta
didik yang nakal atau bandel.
e)
Memberi sanksi yang mendidik, seperti diberi tugas
khusus
4.
Kondisi Fisik.
Kondisi fisik
sangat menunjang seseorang dalam proses pembelajaran. Tindakan guru untuk
menangani hal tersebut adalah sebagai berikut:.
a)
Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan
dan kemampuan belajar peserta didik.
b)
Guru harus bisa mengerti keadaan fisik maupun psikis
dari peserta didik dan terus menerus memberikan motifasi kepada siswa
c)
Guru harus mengerti kondisi fisik anak, maka sebagai
guru yang baik dapat berinteraksi dengan orang tua muurid untuk menanyakan
kondisi anak.
d)
Di SD N Pajang 3 ini dilakukan program gizi dan pengobatan
gratis
BAB
V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari observasi yang telah dilakukan
dapat kami ambil sebuah kesimpulan bahwa konsentrasi siswa dalam menerima
materi pelajaran dapat terganggu yang dikarenakan oleh berbagai penyebap,
diantaranya kondisi kelas yang gaduh, kondisi lingkungan keluarga yang kurang
mendukung, perilaku negatif siswa, kondisi fisik siswa yang kurang mendukung,
seperti siswa yang sedang sakit.
DAFTAR
PUSTAKA
Thayalisi
Fitwie. 2012. “Penelitian Kualitatif”, http://fitwiethayalisyi.
Wordpress .com/
teknologi-pendidikan/penelitian-kualitatif-metode-pengumpulan-data/., (diakses 30 Nopember 2013).
Surya.
2013. “proses kegiatan belajar mengajar”,
http://makalahdankti. blogspot.com/2012/08/peranan-guru-dalam-proses-belajar.html
/., (diakses
30 Nopember 2013)
Olivia dalam
Budi Wicakksono. “interaksi sosial”,http://budi
wicaksono. Wordpress.com/2013/01/27/metode-penelitian-triangulasi/.,,
diakses 30 Nopember 2013)
H.C.
Witherington dalam “proses kegiatan
belajar mengajar”,http://makalah dankti.blogspot.com/2012/08/peranan-guru-dalam-proses-belajar.html
/., (diakses
30 Nopember 2013)
Jerome S. Brunner . “proses kegiatan belajar mengajar”,http://makalah
dankti. blogspot.com/2012/08/peranan-guru-dalam-proses-belajar.html /., (diakses 30 Nopember
2013)
Syamsuddin Makmur dalam http://makalah dankti.
blogspot.com /2012 /08/peranan-guru-dalam-proses-belajar.html /., (diakses 30 Nopember 2013)
Sunaryo.
(2004). Psikologi untuk
keperawatan. Jakarta : Buku Kedokteran EGC.
Sutopo
dalam Budi Nugroho 2013. “Triangulasi
dalam pada penelitian kualitatif”, http://www.pdii.lipi.go.id/read/2013/04/04/triangulasi-pada-penelitian-kualitatif.html.,
(diakses 30 Nopember 2013
LAMPIRAN
Lampiran 1
Gambar 1. Proses KBM salah satu anak tidur
Gambar 2. Siswa yang sedang mengikuti KBM tapi
beberapa siswa asyik sendiri
Gambar 3. Keadaan SD N Pajang 3 surakarta
Gambar 4. Beberapa siswa menerima sanksi ketika
dalam proses pembelajaran
Lampiran 2
Salah satu bagian dari RPP kelas 4