Pengaruh budaya Barat terhadap budaya Indonesia yang dilihat dari
unsur-unsur kebudayaan menurut Koentjoroningrat sebagai berikut :
a.
Sistem Religi
Religi adalah bagian dari kebudayaan disebabkan karena saya telah
menganut suatu konsep yang untuk sebagian berdasarkan konsep E. Durkheim
mengenai dasar-dasar religi yang pernah dibentangkan olehnya dalam bukunya yang
terkenal, Les Formes Elementaires de la Vie Religieuse (1912). Konsep
yang saya anut bahwa setiap religi merupakan suatu sistem yang terdiri dari
empat komponen yaitu :
1.
Emosi Keagamaan
2.
Sistem
Keyakinan
3.
Sistem ritus
dan Upacara
4.
Umat atau
kesatuan sosial.
Kebudayaan Indonesia sangatlah beragam, begitu pula pada sistem
kepercayaan atau agama. Pada zaman dahulu rakyat Indonesia menganut kepercayaan
animisme dan dinamisme, banyak rakyat yang menyembah benda-benda mati, mereka
mengangap bahwa benda mati memiliki kekuatan spiritual dan roh-roh leluhur
seperti pohon besar yang menyimpan kekuatan besar, mereka melakukan berbagai
ritual untuk menyembah benda- benda mati tersebut yang mereka anggap memilikai
kekuatan Gaib. Kepercayaan Animisme dan dinamisme hilang seiring perkembangan
zaman dan peradaban manusia dari berbagai negara. Dengan adanya proses
peradaban melalui berbagai jalur, salah satunya jalur perdagangan. Banyak para
pedagang yang berasal dari berbagai negara seperti Gujarab, Arab, Persia dan
lain-lain. Merekan mengenal agama seperti agama hindu, budha, katholik, kristen
dan Islam. Pola pikir mereka berubah seiring dengan perkembanagn zaman dan
keyakinan yang mereka anut. Dan di negara Indonesia menetapkan ada beberapa
agama yang dipersetujui pemeritah di antaranya islam, kristen, katholik, hindu,
budha, dan khong hu chu.
b.
Sistem Pengetahuan
Barat dalam pikirannya cenderung menekankan pada dunia obyektif
dari pada rasa sehingga hasil pola pemikiran demikian membuahkan sains dan
teknologi. Filsafat Barat telah di pusatkan pada dunia rasio. Oleh karenanya,
pengetahuan mempunyai dasar empiris yang kuat. Demikian pula dalam tradisi
agama barat, dunia empiris memiliki arti ( Harold, Marilyn dan Richard, 1979 ).
Dalam cara berfikir dan hidupnya lebih terpikat oleh kemajuan material sehingga
tidak cocok dengan cara berfikir untuk meninjau makna dunia dan makna hidup.
Barat hidup dalam dunia teknis dan ilmiah, maka filsafat tradisional dan
pemahaman agama muncul sebagai sistemik ide-ide asprak tanpa hubungan dengan
yang nyata dan praktek hidup.
Menurut To Thi Anh ( 1975 ) ada tiga nilai penting dalam mendasari
nilai Barat yaitu martabat manusia, kebebasan, dan teknologi. Bangsa timur
menggap negara barat itu negara kebebasan, segala sesuatau mungkin terjadi. Hal
ini di mulai dari sosialisasi anak yang di biarkan untuk membentuk dunianya sendiri
dan mengembangkan bakatnya sendiri. Spontanitas lebih dihargai dan individu
bebas dari tekanan dan campur tangan dari orang lain. Akhirnya kebebasab itu
diwujudkan dalam berbagai bidang kehidupan sosial, politik, kebudayaan, dan
ekonomi. Tradisi kebebasan ini menimbulkan rasa percaya diri dan kemampuan
serta menghilangkan status sosial.
Teknologi barat ]membikin kagum dan iri bangsa timur. Tidak sedikit
negara timur menjadi korban poenjajahn teknologi barat karena rasa kagum
inifilsafat terdiri diatas kaki sendiri tidak tahan terhadap godaan dan
tantangan teknologi barat sehingga tunduk teknologi. Hasil teknologi barat
melebihi kebutuhan manusia, bahkan menganggu kepentingan manusia karena terlalu
cepat sampai kedepan (Alfin Topler
menyebutkan future shock) . Kecepatan teknologi barat sulit
diikuti imajinasi sehingga banyak benda yang dimusiumkan. Di barat tidak sedikit
manusia yang dikuasai oleh perubahan ternologi sehingga menimbulkan dampak
kehilangan arah, hilang kepercayaan terhadap diri sendiri terhadap nilai-nilai
dan iman timbul kecemasan dan tekanan hidup acuh tak acuh dan terganggu
kesehatan mental. Akibat teknologi yang terjadi menimbulkan nilai eksitensi
secara serempak juga merendahkan martabat manusia, yang menjadi ukuran dalam
budaya teknologi sekarang adalah kultur orang, kualitas (produksi yang
melimpah), kultur buatan (artifisial), kontrol menyeluruh (kemahakuasaan
sistem). Kemajuan teknologi menghasilkan dinamisme , perencanaan,
organisasi, manajemen, keberanian
berusaha, penguasaan materi, dan sekaligus menggerogoti kehidupan sosial dan
pribadinya menurut ( Tho Thi Anh, 1974).
Di dunia Barat orang lebih condong menekankan dunia empiris
sehingga mereka maju dalam bidang sains dan teknologi. Sangat berbeda jauh
dengan negara timur seperti halnya negara Indonesia. Budaya timur pada intinya
bersumber dari agama-agama yang lahir di dunia timur. Mereka berfikir tidak
bertujuan menunjang usaha-usaha manusia untuk menguasai dunia dan hidup secara
teknis , sebab masyarakat timur menyukai intuisi dari pada akal dan budi.
Intinya keribadian manusia timur tidak terletak pada inteleknya melainkan pada
hatinya. Secara garis besar mereka menghayati kehidupan tidak hanya dengan
otaknya. Pemikiran timur lebih menekankan
segi dalam dari jiwa, dan realitas di belakang dunia empiris dianggap sebagai
suatu yang hanya lewat dan bersifat khayalan. Timur lebih menekankan pada
disiplin mengendalikan diri, sederhana , tidak mementingkan dunia, bahkan
menjauh diri dari dunia. Sesuatu yang baik menurut dunia timur tidak hanya
terdapat dalam benda dunia, tidak memanipulasi alam, mengubah masyarakat dan
mencari kesenangan bagi dirinya . akan tetapi, yang baik diperoleh melalui
pencarian zat yang satu, dan dalam diri kita atau di luarnya.
Masyarakat Indonesia salah satunya yang masih berpegangan pada
Kebudayaan timur, masyarakat yang memiliki tingkat pengetahuan yang masih
rendah. Dilihat dari segi pendidikan Indonesia masih memiliki banyak kekurangan
baik dari segi kualitas pendidik, sarana prasarana, dan pemerataan pendidikan
yang masih menemui berbagai kendala. Masih di temukan banyak anak-anak
Indonesia yang putus sekolah bahkan tidak sekolah, itulah salah satu cermin
bahwa Indonesia merupakan negara yang masih harus di benahi atau di perbaiki.
Coba di bandingkan dengan Masyarakat Barat misalnya Amerika, disana pendidikan
sangat diperhatiakan dan di jamin oleh pemerintah, sarana prasarana terjamin,
pendidik yang profesional dll.
c.
Sistem
organisasi masyarakat
Menurut F.H.L Hsu ( lihat karanganya : psychological Homeostatis
and jen”.American Anthropologist, 73, 1971 :hlm. 23-44 ) ahli antropologi,
psikologi, filsafat. Kesusastraan China Klasik mengajukan gagasan bahwa makhluk
manusia mempunyai suatu kebutuhan pokok dalam kehidupan rohaninya, yaitu
orang-orang atau hal-hal yang menjadi subjek dari perasaan intim serta karib,
dan bisa menjadi tujuan dari perasaanya yang berbakti. Baru kalau ada “
masyarakat hubungan karib “ dalam
kehidupan rohaniah manusia, maka jiwanya hidup dalam suatu kesimbangan yang
selaras, yang oleh Hsu di sebut keseimbangan homeostatis psikologi (psychological
Homeostatis) .
Semua manusia yang lahir didunia, dimulai dari orang tua dan
saudara sekandungnya. Inilah yang disebut “masyarakat hubungan karib” bentuk
awal dari hubungan manusia. Dalam masyarakat yang bersuku bangsa di Indonesia
dan dalam semua masyarakat dalam Asia (Bangsa Timur ) orang tua dan
saudara-saudara itu akan menjadi “masyarakat karib” selama individu yang
bersangkutan itu masih hidup. Orang-orang tersebut akan menjadi objek dari rasa
kemesraanya, dalam masa kesulitan dan tekanan batin, maka orang-orang tadi
itulah yang menjadi tempat berlindung dan sumber pertolongan pertama. Di dalam masyarakat Barat “ masyarakat karib”
dari tiap individu pada mula-mulanya juga akan terdiri dari orang tua serta
saudara-saudara sekandungnya. Walaupun demikian , pada saat menginjak usia
dewasa setiap individu akan memisahkan diri dari “ masyarakat inti “ mereka
akan mencari orientasi dan menjalani jalan hidupnya sendiri. Terdapat suatu
konsepsi yang mereka anggap memiliki nilai yang amat tinggi dan merupakan tema
pokok dari nilai individualisme di dunia Barat, yaitu konsepsi bahwa “ Manusia
yang sejati adalah manusia yang bisa mencari suatu hal sama sekali atas
kemauanya sendiri”. Bagi manusia Barat yang sejati, itulah hidupnya yang harus
dilakukannya pada saat mereka merasa sudah dewasa.
Demikian menurut Hsu sumber dari sikap kegigihan bangsa Barat
terhadap hidup itu tak lain adalah tidak adanya sekelompok manusia yang secara
otomatis dapat dianggap sebagai “lingkungan karib” itu. Mereka harus mencari
itu dengan sendirinya dengan kegigihan mengeksplorasi lautan, benua-benua,
meneliti alam, zat-zat atau hidup dalam laboraturium, mereka mengorbankan
dirinya untuk kemanusiaan. Kegigihan hidup untuk mencari “ lingkungan karib “
sudah menjadi sikap hidup bagi manusia Barat, yang di bawanya kemana-mana.
Itulah rahasia kesuksesan manusia Barat, ketika mereka berhasil maka mereeka
akan benar-benar sukses, sebaliknya jika mereka gagal maka mereka akan
sengsara.
Menurut Hsu, manusia Timur tidak memiliki sikap gigih seperti
manusia Barat, karena salah satu kebutuhan pokok yaitu “lingkungan karib” tadi
sudah ada secara otomatis, tidak perlu adanya usaha yang gigih untuk
mencarinya, mereka hidup mengembangkan dengan selaras, puas, dan bahagia dengan
apa yang dimilikinya, menikmati keindahan hidup sekitarnya, atau kalau hidup
itu tidak indah melainkan penuh dosa dan kesengsaraan, maka sikap orang
Indonesia itu adalah untuk tetap mencoba dan melihat unsur-unsur keindahan
dalam kesengsaraan itu.
d.
Kesenian
Dari segi kesenian Indonesia merupakan negara yang memiliki
berbagai seni baik seni musik, seni tari, seni teater dll. Salah satu seni yang
sering di tampilkan di dunia adalah seni tari tradisional. Di indonesia
memiliki berbagai macam jenis tari di setiap daerah di Indonesia. Misalnya tari
Gambyong yang berasal dari Jawa Tengah dimana tari ini memiliki gerakan yang
lemah gemulai dan di iringi dengan lagu
daerah yang memiliki ritmik santai. Tetapi pada kenyataanya kesenian ini jarang
diminati, banyak faktor yang melatar belakangi ketidak sukaan atau minat
masyarakat Indonesia seperti kuno atau ketinggalan zaman, sulit dll. Mereka
lebih tertarik pada kesenian luar negeri atau dunia barat seperti Dance, Salsa
dll. Mereka menggap bahwa tarian-tarian itu lebih menyenangkan dan lebih
energik serta lebih modern. Untuk itu banyak anak muda Indonesia lebih memilih
kesenian dari luar itu di bandingkan dengan kesenian yang dimiliki oleh
negaranya sendiri.
e.
Mata
pencaharian
Dari segi pencaharian masyarakat Indonesia kebanyakan bekerja
sebagai petani, karena Indonesia merupakan negara yang agraris (sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan wilayah pertanian). Selain itu masyarakat Indonesia
juga bekerja sebagai nelayan karena Indonesia dikelilingi oleh lautan yang luas
dan memiliki hasil perikanan yang melimpah. Berbeda jauh dengan mata
pencaharian manusia Barat yang kebanyakan dari mereka bekerja di kantor-kantor
yang memiliki gedung-gedung besar.
Seiring dengan perkembangan zaman masyarakat Indonesia lebih
meminati pekerjaan di kantor dibandingkan dengan bekerja sebagai petani. Semua
itu dapat dilihat dari segi industri yang tumbuh dan berkembang di Indonesia,
banyaknya pabrik-pabrik dan kantor-kantor besar yang berada di Indonesia. Masyarakat
Indonesia beranggapan bahwa dengan bekerja di kantor-kantor besar kehidupan dan
kebutuhan mereka akan lebih terjamin dibandingkan dengan bekerja sebagai petani
yang harus susah payah bekerja tetapi hasilnya sedikit dan terkadang tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
f.
Bahasa
Sudah menjadi anggapan umum bahwa dalam perkembangan suatau
peradaban, peranan bahasa pada umumnya sangat dominan, dan khususnya fungsi
bahasa tertulis. Dalam Homo Pictus (simbolicus) kode- kode sebagai abstraksi
dari realitas atau informasi tentang realitas itu merupakan alat utamanaya.
Fungsi bahasa sebagai media komunikasi sedemikian esensial bagi proses
pembudidayaan segala sesuatu dalam eksistensinya sebagai makhluk berbudi,
sehingga seluruh pembendaharaan kebudayaan bangsa mengendap dalam bahasa. Bahsa
sebagai gejala kultural yang utama bukanya semata- mata berfungsi sebagai media
komunikasi, tetapi juga menjadi wahana pembudidayaan tiga dimensi kebudayaan
diatas. Bahkan di bidang estetika, bahasa dibudidayakan untuk menjadi bentuk
ekspresi dari perasaan estetis. Disini perlu disadari benar- benar perlu
pembudidayaan bahasa, sehingga alam pikir manusia dapat dijinakkan. Sebab
kekeliruan atau kekacauan pikiran serta bahasa akan mengacaukan dan mengaburkan
alam pikiran serta gambaran tentang realitas yang dihadapinya.
Indonesia juga memiliki alat komunikasi atau bahasa nasional yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia
merupakan salah satu dialeg bahasa melayu. Sudah berabad- abad bahasa melayu
dipakai sebagai alat penghubung antara penduduk Indonesia yang mempunyai bahsa
yang berbeda. Pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam kongres pemuda bahsa melayu
diubah menjadi bahsa Indonesia yang diikrarkan pada sumpah pemuda sebagai
bahasa pemersatu atau bahasa nasional. Dalam era globalisasi sekarang ini,
bahasa Indonesia mendapat saingan berat dari bahasa Inggris. Semakin banyak
orang Indonesia yang belajar yang menguasai bahas Inggris, yang tentu
sajamerupakan hal positif dalam rangka pengembanagan ilmu dan teknologi. Akan
tetapi ada gejala semakin mengecilnya perhatian orang terhadap bahsa Indonesia.
Tampaknya orang lebih bangga memakai bahasa Inggris dari pada bahasa Indonesia,
bahasa Indonesia yang dipakai juga banyak dicampur dengan bahsa Inggris,
kekurang pedulian terhadap bahasa Indonesia akan menjadikan tantanagn yang
sangat berat dalam pengembangan bahasa Indonesia.
g.
Teknologi dan Peralatan
Budaya zaman dahulu
dengan budaya zaman sekarang, sangat berbeda sekali. Untuk melakukan sesuatu
pekerjaan kita menggunakan bahan seadanya. Misalnya dari batang kayu, ranting
dsb. Tetapi sekarang kita tidak perlu melakukannya, karena pada zaman sekarang teknologi
semakin canggih, sehingga kita tidak perlu repot-repot melakukan pekerjaan yang
kita anggap berat atau menyusahkan.
Dulu jika kita ingin
mengirim surat, kita harus menyiapkan kertas, pulpen, amplop, lem dan perangko.
Kemudian kita menulisnya dengan tangan,lalu memasukkannya kedalam amplop dan
menuliskan alamat yang dituju yang disertakan perangko. Setelah itu kita pergi
ke kantor pos untuk mengirimnya. Agar surat itu sampai ke orang yang kita tuju,
harus memakan waktu hingga 3 hari. Beda halnya dengan zaman sekarang, untuk
mengirim surat, kita bisa mengirim lewat email dengan memakan waktu beberapa
menit saja sampai kepada orang yang kita tuju. Itulah canggihnya teknologi pada
abad 21 sekarang ini. Tidak hanya mengirim surat yang menjadi instan, tetapi
semuanya yang kita kerjakan pasti dibantu dengan teknologi. Walaupun teknologi
sangat membantu kita dalam melakukan apa saja, tetapi banyak sekali negatifnya
dalam budaya zaman sekarang:
1. Budaya zaman dahulu orang-orangnya sangat rajin, tetapi pada saat budaya
zaman sekarang orang-orang sangat ketergantungan pada teknologi sehingga
menimbulkan rasa malas pada dirinya. Karena mereka beranggapan dengan
menggunakan teknologi tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga dan pikirannya.
2. Selain rajin, orang-orang dulu sangat bersosialisasi bertemu dan bergabung
dengan lingkungannya. Sekarang untuk bersosialisasi dan bergabung tidak perlu
bertemu. Cukup dengan menggunakan teknologi maka bisa bersosialisasi. Ini
menyebabkan orang-orang zaman sekarang lebih suka menyendiri dan tidak mau
bergabung dengan yang lain (individualisme)
3. Masalah lapangan pekerjaan. Dengan semakin canggihnya teknologi, semakin
sedikit pula lapangan pekerjaan untuk orang-orang karena sudah tergantikan oleh
teknologi. Ini berakibatkan menimbulkan kemiskinan yang semakin banyak.
Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap
Budaya Timur.Komunikasi adalah salah satu unsur penting di dalam kehidupan, apa
lagi manusia adalah mahluk social. Manusia sekarang sudah semakin mudah dalam
berkomunikasi. Ternyata arus informasi ini berdampak besar pada kehidupan kita.
Lihat saja kehidupan pemuda sekarang. Dulu, berciuman bibir-ketemu-bibir dapat
dikatakan sangat tabu. Seiring perkembangan jaman budaya berciuman
bibir-ketemu-bibir, bak kacang kapri yang dapat ditemui di setiap warung,
bahkan menjadi makanan favorit mungkin. Sedikit demi sedikit jika kita tidak
bisa membentengi diri dengan memperkuat dimensi budaya kita, mungkin budaya
kita nilai-nilainya akan tergeser.
agen opo kui buat apa ya
BalasHapus