MAHASISWA PGSD UMS ANGKATAN 2013 BERORGANISASI
UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILL
Disusun Oleh :
Muhammad Sucahyo (A510120235)
Farida Rahmawati (A510120227)
Anggi Resindrayanti (A510120233)
Rizcha V (A510120246)
Bima Permana Sukma (A510120249)
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
A.
Latar
Belakang Masalah
Keinginan dan kebutuhan manusia di era globalisasi
saat ini semakin kompleks saja, sehingga tidak mungkin dapat dipenuhi dengan
usaha sendiri. Karena itu, diperlukan wadah atau organisasi untuk
merealisasikan kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai. Organisasi adalah
suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Malayu :
2003). Tujuan dari suatu organisasi itu harus jelas dan rasional, apa bertujuan
untuk mendapatkan laba (business organization) ataukah untuk memberikan
pelayanan (public organization).
Dalam dunia kampus mahasiswa dituntut untuk saling
bersaing atau berkompetisi dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan, yang
dalam ini sebagai tolak ukurrnya adalah indeks prestasi yang diperoleh dari
soft skill di lapangan khususnya bagi calon guru pendidikan dasar. Keterampilan
(soft skill) menganai cara berkomunikasi, cara mengkoordinasi, cara
menyelesaikan masalah akan didapatkan melalui kita berorganisasi.
Kegiatan akademis akan menjadi lebih baik ketika
ditunjang dengan kegiatan non akademis yang membantu mahasiswa untuk
mengembangkan kepribadian, keterampilan, meningkatkan kepekaan sosial dan
meningkatkan kedewasaan moral. Salah satu bentuk kegiatan non akademis ini
adalah kegiatan kemahasiswaan yang tertuang dalam organisasi kemahasiswaan.
Dengan terlibat dalam organisasi kemahasiswaan,
mahasiswa dapat belajar menerapkan ilmu
yan didapatnya dari bangku perkuliahan.
Selain itu mahasiswa juga akan belajar mengenai berbagai hal yang
berguna bagi pperkembangan pribadinnya seperti kepemimpinan, manajemen pribadi,
manajemen kelompok, manajemen konflik, kepercayaan diri, kemampuan
berkomunikasi dengan baikdan kepakaan sosial. Hal tersebut sesuai dengan surat
keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan RI no.155/U/1998, yang mengatakan
bahwa organisasi kemmahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana
pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan eningkata
kecendekiawanan serta integritas kepribadian
Namun demikian mahasiswa mengangap bahwa nilai IPK
lah yang terpenting baginya. Mereka beranggapan bahwa jika memiliki IPK tinggi
secara otomatis mereka juga akan memiliki soft skill (keteramilan) yang baik
pula. Padahal kenyataanya hal tersebut belum tentu terjadi. Hanya melalui aktif
berorganisasi kita akan memiliki keterampilan mengkoordinasi suatu kegiatan dan
cara menyelasikan masalah. Organisasi juga menuntut kita untuk selalu
berkomunikasi terhadap siapapun. Karena dengan komunikasi yang baik akan
tercipta pendidik yang berkualitas.
Masalah diatas memberikan suatu inspirasi kami untuk
meneliti hal penunjang yang bersifat eksternal dari usaha paling mayoritas yang
dipilih oleh sebagaian mahasiswa, yaitu dengan mengikuti organisasi eksternal
kampus maupun internal kampus. Kemudian dari hal tersebut dapat kita ketahui
perbandingan soft skill mahasiswa yang ikut berorganisasi dengan yang tidak
ikut berorganisasi.
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa
Penting Berorganisasi bagi Mahasiswa PGSD?
2. Apa
upaya upaya yang dilakukan dalam organisasi sehingga dapat meningkatkan soft
skill mahasiswa?
3. Apakah
dengan berorganisasi bisa meningkatkan soft skill bagi calon guru SD?
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui
pentingnya mengikuti organisasi.
2. Mengetahui
upaya upaya yang dilakukan dalam organisasi sehingga dapat meningkatkan soft
skill mahasiswa
3. Mengetahui
peningkatan soft skill mahasiswa PGSD melalui berorganisasi.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai upaya mahasiswa pgsd dalam
meningkatkan soft skill melalui
berorganisasi menjadi penting untuk dilaksanakan karena beberapa manfaat yang
dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Manfaat
teoritis
Penelitian ini
dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan sistem pendidikan agar
tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Disamping itu penelitian ini
dapat digunakan sebagai landasan teori mengenai perbedaan Soft Skill mahasiswa yang aktif
dalam organisasi dan non aktif dalam organisasi.
2. Manfaat
Praktis
a. Bagi
Pendidik
Dengan laporan
penelitian ini manfaat yang akan diperoleh dari guru adalah guru akan lebih
termotifasi dan mengetahui bahwa organisasi itu penting sehingga kemudian akan
mengarahkan peserta didiknya untuk ikut organisasi.
b. Bagi
mahasiswa atau peserta didik
Manfaat yang diperoleh
peserta didik adalah menjadi mengerti cara meningkatkan soft skill-nya, yaitu
dengan melalui ikut berorganisasi.
E.
Tinjauan
Pustaka
1. Landasan
Teori.
a. Pengertian
Organisasi
Kata
organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu organon yang berarti
alat, bagian, anggota atau bagian badan. Kata organisasi mempunyai dua
pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok
fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah
atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses
pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi
dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi
dapat tercapai dengan efisien. (Erna Siregar : 2009).
Organisasi
adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya
masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses
tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan
organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka
diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak
(pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling
memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat
masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota
organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Organisasi
adalah penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan;
sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang
teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu). Kamus modern
bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry
jadi
Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang ada atau yang
telah ditetapkan. Seperti dalam hubungan organisasi kemahasiswaan dimana suatu
organisasi kemahasiswaan ini dapat menjadi wadah bagi siapapun yang gemar dalam
ikut berpartisipasi didalam kegiatan kemahasiswaan yang juga dapat menjalin
kekerabatan antar seseorang. agar tercipta dan terwujud suatu organisasi di
dalam kemahasiswaan yang mampu mengorganisir seluruh kegiatan kemahasiswaan
yang berani dan bertanggung jawab dan bersifat mendidik dalam suatu organisasi
yang kita dirikan.
b. Pentingnya
Berorganisasi
1) Melatih kita
untuk bersosialisasi.
Organisasi
membuat kita akan terlatih untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang. Dan
hal ini sangat berguna untuk kita setelah terjun di dunia kerja. Contoh
organisasi yang baik untuk bersosialisasi yaitu BEM, ini membuat kita lebih
dekat dan kenal dengan mahasiswa lainnya tidak hanya dengan teman sekelas saja
2) Melatih kita
untuk bersosialisasi.
Belajar berorganisasi melatih kita
agar dapat membuat proposal yang meyakinkan untuk diakui dan diterima orang
lain. Demikian pula ketika terjun ke dunia nyata kelak, untuk memperoleh satu
proyek besar, kita harus bisa mengajukan lobi yang menyakinkan untuk menang
3)
Merangsang kreativitas.
Manfaat berorganisasi yang paling
terasa adalah kita akan terlatih untuk menjadi pribadi yang kreatif, selalu
memiliki ide-ide, dan terangsang untuk berpikir di luar kerangka yang baku.
4)
Mengajarkan kerja keras, tanggung jawab, pantang
menyerah dan tidak suka berpangku tangan. Manfaat berorganisasi yang paling
dirasakan adalah kita akan menjadi pribadi yang optimis, penuh tanggung jawab,
tidak mudah menyerah, dan tekun. Seandainya kita ditunjuk sebagai ketua panitia
suatu kegiatan, tentu kita harus menyelesaikannya karena ada laporan
pertanggungjawaban yang harus dibuat kemudian.
c.
Pengaruh Negatif Berorganisasi
Walaupun
pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan
mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar
kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika
kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui
organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi
sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan
akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah
masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.
Namun
demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan
aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis
organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi’ atau mahasiswa rawan
drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi,
sehingga alangkah baiknya bila kita liat sosok mahasiswa yang ada di kampus.
mahasiswa aktivis dalam
kegiatan organisasi kemahasiswaan, adalah mahasiswa yang disamping menekuni
aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi
kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi,
tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi
karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya
membosankan.
Organisasi
tidak ada bayarannya secara materi, malah secara materi tidak jarang kita harus
mengorbankan sesuatu demi organisasi haha. tapi kita bisa mendapatkan ilmu dan
pengalaman luar biasa yang tidak di dapatkan oleh orang orang luar
organisasi. cape, sakit, pusing menghadapi masalah, tekanan, senang
ngeritik orang itu semua didapatkan di organisasi, menjadi sangat terasa karena
disitulah seni organisasi. banyak hal yang terjadi karena
organisasi sadarkah kita bahwa ketika kita sedang sendiri pun kita
sedang berorganisasi. mengorganisasikan pikiran kita. mengorganisasikan ide ide kita, mengorganisasikan
harapan harapan kita
2. Penelitian
yang Relevan
a) Penelitian
dengan judul “Korelasi antara Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan
Prestasi Belajar Siswa”.
Azis
dkk (2008) melakukan penelitian dengan judul “Korelasi antara Keaktifan dalam
Organisasi Kemahasiswaan dengan Prestasi Belajar Siswa”. Penelitian ini
dilakukan di Fakults Teknik dengan populasi mahasiswa program studi Pendidikan
Teknik Mesin Universitas Negari Semarang tahun 2005-2007.
Latar
belakang penelitian ini adalah adanya kecenderungn pandangan bahwa mahasiswa
yang aktif di organisasi tertinggal di bidang akademis, padahal organisasi
mahasiswa berperan sebagai pelengkap pendidikan akademis, bukan sebagai
penghalang dan penghambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
keaktifan mahasisawa dalam organisasi kemahasiswaan, mengetahui korelasi antara
keaktifan dalam organisasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa.
Data
analisis menggunakan korelasi sederhana, hasil penelitian ini juga menunjukkan
adanya hubungan positif antara keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan dengan
prestasi belajar mahasiswa. Dengan melihat hasil penelitian maka saran yang ada
adalah agar mahasiswa lebih dapat memanfaatkan organisasi mahasiswa sebagai
sarana pengembangan diri
b) Penelitian
dengan judul “Peran Organisasi HIPMI-MALUT Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar
Mahasiswa Maluku Utara di Universitas Gurontalo”.
Udin
hamim (2008) melakukan penelitia dengan judul “Peran Organisasi HIPMI-MALUT
dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa Maluku Utara di Universitas
Gurontalo”. Subjek penelitian adalah 35 anggota Organisasi HIPMI-MALUT tahun
2008.
Latar
balakang penelitian ini adalah karena perkembangan organisasi mahasiswa
kedaerahan yang semakin maju dan menghasilkan individu-individu yang berhasil
di bidang organisasi maupun akademis. Maka penelitan ini bertujuan untuk
mengetahui peran organisasi himpunan mahasiswa daerah berrnama HIPMI-MALUT
dalam proses peningkatan aktifitas belajar pada mahasiswa Maluku utara.
Penelitian
ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fonomenologis dan menggunakan
metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara langsung dan
terbuka. Hasil penelitian ini adalah Peran organisasi HIPMI-MALUT sangat besar
dalam meningkatkan aktifitas belajar Mahasiswa Maluku Utara dan meningkatkan
hasil studi, karena dalam organisasi ini proses belajar termanage sedemikian
rupa. Saran yang muncul melihat hasil penelitan ini adalah perlu adanya
pengembangan sistem belajar dalam organisasi HIPMI-MALUT dimasa yang akan
datang serta agar organisasi semacam ini mendapatkan perhatuan dari pemerintah
daerah.
3. Kerangka
Pemikiran Penelitian
Robbins
(2001) mendefinisikan pembelajaran sebagai proses perubahan yang relatif
permanen terhadap perilaku, berlangsung pada saat terjadi perubahan tindakan
dan disertai proses berfikir yang membentuk perubahan perilaku.
Berdasarkan
penelitian di Harvard University Amerika Serikat mengatakan bahwa “kesuksesan
seseorang itu hanya ditentukan sekitar 20 % hard skill dan 80% oleh soft
skill”. Holil (2009), menambahkan bahwa “salah satu jenjang yang cukup
baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui pembelajaran melalui lembaga
kesiswaan”.
Berdasarkan
telaah pustaka, dan melihat fenomena di Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki tingkat keikutsertaan
mahasiswa dalam organisasi yang relative kecil dibandingkan dengan jumlah
keseluruhan mahasiswanya, maka dalam penelitian ini mencoba untuk mengungkap
apakah benar dengan ikut berorganisasi dapat meningkatkan soft skill.
Aktif
berorganisasi
|
Soft Skill
|
Kegiatan kegiatan
(upaya) dalam berorganisasi
|
F. Metode Penelitian
1. Tempat
dan waktu penelitian
Penelitian
mengenai Upaya Mahasiswa PGSD dalam meningkatkan soft skill Melalui Berorganisasi peneliti lakukan
Universitas Muhammadiyah Surakarta fokusnya pada mahasiswa PGSD. Penelitian
dilakukan pada tanggal 22-24 November 2014 pada pukul 15:00.
2. Jenis
dan Strategi Penelitian.
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah
penelitian jenis Deskriptif Kualitatif dan jenis Etnografi. Diskriptif
Kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk medapatkan pemahaman yang
sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari prespektif partisipan. Pemahaman
tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi didapat setelah melakukan
analilsis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian dan dengan
menggunakan metode data deskriptif untuk menjelaskan informasi yang diperoleh.
Sedangkan istilah etnografi
sebenarnya merupakan istilah antropologi, etnografi merupakan embrio dari
antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800
an. Etnogarafi juga merupakan hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari
rempah-rempah ke Indonesia. Mereka mencatat semua fenomena menarik yang
dijumpai selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat – istiadat,
susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut
(Koentjaraningrat, 1989:1).
Etnografi yang akarnya antropologi
pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara orang-orang
berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari.
Etnografi berasal dari kata ethos,
yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian. Etnografi
adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik,
misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang
kajian yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian
perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok
(Richards dkk.,1985).
3. Subjek dan
objek penelitian
Objek penelitian yang peneliti lakukan adalah
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadyah Surakarta. Sedangkan
Subjek peneliti adalah mahasiswa semester 3 dan 5.
4. Sumber Data
Dosen PGSD FKIP UMS dan Mahasiswa
PGSD
5. Teknik
Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara adalah
proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab,
baik bertatap muka atau tidak antara peneliti dan partisipannya dengan
menggunakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan
peneliti mengguankan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara mendalam,
jelas dan nyata tentang proses perilaku negatif sehingga berpengaruh dalam
konsentrasi belajar.
b. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh
dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan,
kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan
observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian,
untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk
evaluasi. Observasi langsung peneliti di sini yaitu untuk
melihat perilaku, perkembangan tentang proses kegiatan belajar mengajar didalam
kelas.
Dalam kegiatan ini kami menggunakan
observasi partisipasi (participant observation). Observasi
partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data
penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti
benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
c.
Dokumentasi
Dokumentasi
adalah setiap bahan tertulis baik berupa pengumuman, instruksi, aturan-aturan
maupun foto tempat yang kita observasi. Metode dokumentasi adalah pengumpulan
data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya
dengan objek penelitian. Tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh
data secara jelas dan konkrit terhadap perilaku negatif siswa.
6. Teknik
Analisis
Analisis data
merupakan satu proses mengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola,
kategori dan suatu uraian dasar yang selanjutnya akan dibahas. Dari rumusan
atau susunan tersebut maka analisis bertujuan untuk mengorgaanisasian data.
Setelah data
terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti
akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara
deskriptif-kualitatif dan triangulasi.
Penelitian deskriptif kualitatif yaitu posedur penelitian berdasarkan
data deskriptif, yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seorang subjek yang
telah diamati dan memberikan karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan
data asli yang tidak diubah serta mengguanakan cara yang sistematis dan dapat
dipertanggungjawabkan kebenaranya. Sedangkan triangulasi
pada dasarnya merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang
bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap,
diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja.
LAMPIRAN
0 komentar:
Posting Komentar