1.
Pengertian Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan adalah sistem yang dipakai dalam
suatu turnamen, yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya secara
lengkap. Sebagai contoh dalam suatu turnamen dengan delapan peserta, setiap
peserta akan bertemu atau bertanding dengan tujuh peserta lainnya. Sistem
pertandingan dibentuk untuk mendapatkan pemenang dalam suatu kompetisi.
2.
Sifat
Pertandingan
Ditinjau
dari sifat pertandingan, antara lain adalah sebagai berikut:
a.
Berapa nomor
dan nomor apa saja yang akan dipertandingkan.
b.
Apakah pertandingan
itu untuk perorangan, beregu atau rombongan.
c.
Pertandingan
itu bersifat tertutup atau terbuka (berlaku untuk umum atau terbatas pada
lingkungan tertentu saja).
d.
Tiap peserta
boleh mengikuti berapa nomor pertandingan.
3.
Macam-macam
Sistem Pertandingan
a.
Sistem satu lawan satu (dual meet)
b.
Sistem segitiga tournoi, yaitu pertandingan yang diikuti oleh tiga
peserta perorangan/beregu/kesebelasan/rombongan. Setiap peserta harus bermain
atau berhadapan dua kali.
c.
Sistem gugur (knock out system).
d.
Sistem gugur ialah tatacara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan
bahwa peserta yang telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya
tidak berhak mengikuti pertandingan tahap selanjutnya.
Ciri-ciri
sistem gugur ialah sebagai berikut:
a)
Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak
berikutnya.
b)
Pemenang lawan pemenang.
c)
Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
d)
Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua.
Keuntungan
memakai sistem gugur ialah:
a)
Peserta pertandingan banyak
b)
Menghemat waktu dan biaya
Kelemahan
sistem gugur ialah:
a)
Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak
pendahuluan
b)
Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat
lemah.
c)
Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu
tergolong peserta yang berprestasi.
Sistem gugur
dibagi menjadi:
1.
Sistem gugur
tunggal atau sistem gugur satu kali kalah.
Syarat-syarat
dalam sistem gugur harus memenuhi deret ukur. Jumlah peserta harus memenuhi angka perumusan 2ⁿ. ( 2, 4, 8, 16 dst ). Jika
peserta tidak memenuhi syarat di atas maka kita harus menggunakan sistem gugur
dengan babak penyisihan atau sistem bye
(menang tanpa bertanding).
Gambar 2.1. Bagan pertandingan sistem
gugur tunggal
2.
Sistem Gugur
Tunggal dengan babak penyisihan/sistem bye.
Sistem ini dilaksanakan jika jumlah peserta tidak memenuhi rumus 2ⁿ. Misal
jumlah peserta 5 atau 7 atau 15. Cara menentukan pertandingannya sebagai
berikut.
1)
Jumlah
peserta normal adalah 2, 4, 8, 16 atau 32 atau 64, dan seterusnya.
2)
Misal
peserta berjumlah 5, 9, 10,11 maka menggunakan babak penyisihan.
3)
Jika peserta
berjumlah 7 atau 14 atau 15 maka menggunakan sistem bye.
Menentukan
jumlah pertandingan:
-
Jumlah
pertandingan keseluruhan jika hanya diambil pemenang 1 dan 2 = N-1
-
Jumlah
pertandingan keseluruhan jika diambil pemenang 1, 2 dan 3 = N
-
N = jumlah
peserta
Gambar 2.2.
Bagan pertandingan sistem gugur dengan babak pendahulun
Gambar 2.3. Bagan
pertandingan sistem gugur dengan bye
3.
Sistem gugur ganda (sistem Amerika)
Peserta yang menang akan bertemu dengan pemenang yang lain, sementara yang
kalah akan bertemu dengan peserta yang kalah lainnya, dengan ketentuan jika
telah mengalami 2 kali kalah tidak boleh main lagi. Penentuan juara biasanya
dilakukan dengan perjanjian, apakah pemenang dari kelompok yang menang akan
bertanding lagi dengan pemenang dari kelompok kalah atau pemenang dari kelompok
yang menang langsung menjadi juara.
Gambar 2.4
Bagan pertandingan sistem gugur ganda
Keterangan :
C = pemenang 1
D = pemenang 2
B = pemenang 3
Penempatan
peserta dilakukan dengan undian dengan jadwal bertanding telah ditentukan
terlebih dahulu.
I.
Beberapa cirri sistem gugur ialah sebagai berikut :
ü
Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak
berikutnya.
ü
Pemenang
lawan pemenang
ü
Peserta yang
tak terkalahkan sebagai juara pertama.
II.
Keuntungan
memakai sistem gugur ialah:
ü
Peserta
pertandingan banyak
ü
Menghemat waktu dan biaya
III.
Kelemahan sistem gugur ialah:
ü
Peserta yang
sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan
ü
Peserta yang
sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
ü
Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu
tergolong peserta yang
berprestasi.
4.
Sistem Gugur dengan Seeded
Apa yang dimaksud dengan seeded. Seperti
halnya dalam kejuaraan Piala Dunia 1998, beberapa tim diperlakukan sebagai seeded,
umpamanya juara bertahan Brasil dan tuan rumah Perancis. Kedua tim
ditempatkan dalam kelompok terpisah. Siapa tim, yang menyertainya dalam
kelompok masing-masing ditentukan dengan undian. Berdasarkan contoh tersebut
kiranya jelas, seeded dimaksudkan untuk mencegah agar jangan sampai beberapa peserta yang dinilai kuat berjumpa pada
babak pendahuluan. Tatacara ini juga dimaksudkan untuk menjamin agar
yang muncul pada babak berikutnya benar-benar peserta berprestasi, bukan karena
keberuntungan.
Untuk itu
dibutuhkan kriteria dalam menetapkan peserta seeded. Yang digunakan
biasanya reputasi atau prestasi (misalnya juara nasional, juara bertahan) atau
acuan lainnya seperti status sebagai tuan rumah. Tidak seperti pemakaian sistem
gugur murni, peserta yang tergolong seeded ditetapkan sebelum bagan
lengkap tersusun. Bahkan sejak jauh hari atau sebelum undian, sudah
dikomunikasikan siapa peserta seeded.
Keuntungan menggunakan sistem seeded sebagai
berikut:
1.
Pertandingan tidak memakan waktu lama.
2.
Hemet biaya, tenaga dan peralatan.
3.
Peserta tak berpeluang banyak untuk keluar sebagai
juara.
Kelernahan sistem seeded sebagai berikut:
1.
Peserta yang lemah hampir dapat
dipastikan akan kalah dari peserta seeded, meskipun bisa terjadi
kejutan.
2.
Tak ada kemungkinan bagi setiap
pesetra untuk berhadapan, karena sebelumnya telah ditentukan peserta seeded.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan
sistem seeded sebagai berikut.
1.
Bila hanya satu seeded, tempatkan pada urutan
terbawah.
2.
Bila ada dua peserta seeded, masing-masing ditempatkan
pada kedudukan teratas dan terbawah.
3.
Bila jumlah seeded lebih dari dua, tempatkan
peserta itu dengan jarak tiga angka dari seeded pertama dan tiga angka
dari seeded terakhir.
e. Sistem Kompetisi
Ciri-ciri sistem kompetisi :
a)
Peserta relatif sedikit
b)
Kualitas peserta relatif
seimbang
c)
Biaya, peralatan, petugas relatif
mencukupi
d)
Pemenang atau juara yang
muncul diharapkan dapat menggambarkan prestasi yang sebenarnya.
Keuntungan sistem kompetisi
:
a)
Peserta dapat saling
berhadapan dengan lainnya.
b)
Hasil pertandingan akan
mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.
c)
Kegiatan pertandingan dapat
dipakai sebagai kesempatan menilai kekuatan atau kelemahan peserta karena
kesempatan tampil dalam jumlah yang cukup banyak.
Kelemahan sistem kompetisi :
a)
Dibutuhkan waktu, biaya,
peralatan, dan tenaga yang relatif banyak.
b)
Peserta yang lemah dapat
diramalkan tidak akan mampu bersaing sehingga menjadi beban bagi penyelenggara.
Macam-macam sistem kompetisi
:
a)
Sistem setengah kompetisi, yaitu tiap
peserta berhadapan 1 kali sehingga setiap peserta akan bertanding sebanyak N – 1 dalam sistem setengah kompetisi.
Jumlah
pertandingan = [ N x (N – 1) ] / 2
b)
Sistem kompetisi penuh, tiap peserta
akan berhadapan 2 kali.
Jumlah
pertandingan setiap peserta adalah = (N – 1) x 2
Jumlah
pertandingan keseluruhan = N x (N – 1)
Dalam sistem kompetisi, penentuan pemenang atau juara ditentukan melalui
perolehan angka atau nilai. Siapa yang memiliki nilai yang paling banyak itulah
yang menjadi pemenang atau juara.
f.
Sistem Pool (Grup)
Sistem pertandingan dengan mengurangi jumlah
pertandingan tanpa merugikan hak-hak peserta dan tetap menjalankan
faktor-faktor keadilan. Di dalam tiap pool dapat menggunakan sistem gugur atau
sistem kompetisi tergantung pada waktu dan jumlah pesertanya.
Prasetyo, Wasis. “Sistem
Pertandingan”. Diakses selasa, 7 April 2015. file:///G:/SISTEM%20PERTANDINGAN%20~%20OLAHRAGA.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kompetisi. Diakses pada hari Selasa, 7 April 2015.