MASSA PERKEMBANGAN PRENATAL

| Rabu, 15 Januari 2014
MASSA PERKEMBANGAN PRENATAL






Disusun Oleh :
Muhammad Sucahyo                      (A510120235)
Tutut Anita Sari                               (A510120222)
Nur Indah Lailya Mawarsari                  (A510120228)
Lilis Ambar Wiratmi                       (A510120214)
Wahyu Nurul Mubarokah              (A510120253)
Novika Maulana                              (A510120252)
Nur Khofifah                                   (A510120248)
Bima Permana Sukma                    (A510120249)


PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013





PENDAHULUAN
A.    Latarbelakang Masalah.
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya, manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi seorang remaja, dewasa, dan kemudian menjadi lansia atau sebelum melewati masa – masa tersebut sudah meninggal terlebih dahulu.
Masa prenatal merupakan titik awal dari semua proses pertumbuhan dan perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau  masih berada di dalam kandungan atau rahim seorang ibu. Namun, banyak masyarakat awam pada umumnya cenderung menganggap bahwa perkembangan psikologis dimulai pada saat anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa prenatal atau sebelum lahir. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan masyarakat awam  yang demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu dipelajari yaitu  konsepsi dan awal kehidupan, tahapan selama masa prenatal, arti pentingnya periode pranatal bagi perkembangan, dan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal.
B.   Rumusan masalah
1.      Apakah Pengertian dari Masa Perkembangan Prenatal?
2.      Bagaimana Tahap-tahap Masa perkembangan Prenatal?
3.      Apakah arti penting dari Masa Prenatal bagi Perkembangan?
4.      Apakah faktor – faktor yang mempengaruhi Masa Perkembangan Prenatal?
5.      Bagaimanakah Tahap – tahap Kelahiran dan Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Kelahiran?

C.     Tujuan
1.      Untuk Mengetahui Pengertian dan Konsep dari Masa Perkembangan Prenatal.
2.      Untuk Mengetahui berbagai Tahapan – tahapan yang Terjadi Selama Masa Perkembangan Prenatal.
3.      Untuk Mengetahui arti penting dari Masa Prenatal bagi Perkembangan.
4.      Untuk Mengetahui Faktor apa saja yang Mempengaruhi pada Masa Perkembangan Prenatal.
5.      Untuk Mengetahui Tahap – tahap Kelahiran dan Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Kelahiran.

















PEMBAHASAN
A.    Pengerian Masa Perkembangan Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum)  wanita dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari sebelum lahir.  Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri individu (Ani Endriani, 2011).
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).

B.     Tahap Tahap Perkembangan Pranatal.
1.      Tahap Germinal.
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan meliputi penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke dinding kandungan. Sekitar seminggu setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100 hingga 250 sel. Pemisah sel telah dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar organisme terbentuk. Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang berkembang selama periode germinal. Trophoblast ialah lapisan luar sel yang berkembang selama periode germinal. Sel-sel ini kemudian menyediakan gizi dan dukungan bagi embrio. Implantation adalah melekatnya zigot ke dinding kandungan, berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan.
2.      Tahap Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal yang terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode embrionis, angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk dan organ-organ mulai tampak. Ketika zigot mendekati dinding rahim, sel-selnya membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut disebut embrio. Embrio yang sudah terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian dalam sel ( endoderm) yang akan berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernapasan, (b) lapisan luar yang terdiri dari lapisan paling luar sel ( ectoderm) dan lapisan tengah ( mesoderm). Ectoderm akan berkembang menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata) dan bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan berkembang menjadi sistem peredaran, tulang, otot, sistem pembuangan kotoran badan, dan sistem reproduksi.
Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio matang dan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini meliputi ari-ari, tali pusar, dan amnion, dan lebih jelaskan dapat diuraikan sebagai berikut:
Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang terdiri dari sekelompok jaringan yang berbentuk piring  yang didalamnya pembuluh darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan yang mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang menghubungkan bayi dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil seperti udara, air, garam, makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida serta kotoran pencernaan dari darah embrio berpindah dari ibu kepada bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang besar tidak dapat berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah merah dan zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme yang mengatur pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks dan masih belum seluruhnya dipahami.
Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya ari-ari dan tali pusar, amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan dari tubuh ibu. Pada kira-kira usia 16 minggu ginjal janin mulai memproduksi air kencing yang merupakan sumber utama cairan amniotis hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan dikeluarkan dari paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan amniotis meningkat sepuluh  kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu kehamilan, dan dikeluarkan dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh janin, dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang menutup ari-ari. Cairan amniotis penting dalam menyediakan lingkungan yang suhu dan kelembapannya terkendali, serta untuk melindungi janin dari guncangan.
Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu ketiga, saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang belakang terbentuk. Pada usia kira-kira 21 hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari sel untuk jantung mulai berpisah. Selama minggu keempat, penampakan pertama sistem saluran kencing alat kelamin (urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan serta kaki muncul. Empat bilik jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke permukaan. Dari minggu kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya berpisah, pada saat ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat dikenal. Bidang usus berkembang dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia 8 minggu, janin yang sedang berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons dan panjangnya satu inci. Proses pembentukan organ yang berlangsung selama dua bulan pertama perkembangan prenatal disebut organogenesis.
3.      Tahap Janin.
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang dimulai 2 bulan setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7 bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan prosesnya yang luar biasa.
Perkembangan Otak adalah satu hal yang paling menakjubkan dalam perkembangan prenatal (Moulson & Nelson,2008; Nelson,2009). Saat bayi dilahirkan ,merka telah memiliki kurang lebih 100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian sel di dalam otak. Selam perkembangan prenatal,neuron bergerak ke tempat yang seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk dasar otak manusia disusun pada 2 trisemester pertama pada masa perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2 tahun pertama setelah dilahirkan,ditandai dengan terhubung dan berfungsinya neuron (Nelson,2009).
Tiga Trisemester Perkembangan Prenatal
  1. Trisemester Pertama (3 bulan pertama)
Pembuahan- Minggu ke-4
Minggu ke-8
Minggu ke-12
  • Panjang kurang dari 0,25 cm
  • Mulai terbentuk saraf tulang belakang,sistem saraf,sistem gastrointestinal, jantung dan paru-paru
  • Kantong ketuban mulai membungkus bentuk awal dari tubuh
  • Dikenal dengan nama zigot
  • Panjang sekitar 2,5 cm
  • Wajah mulai terbentuk dengan mata,telinga,mulut dan tunas gigi yang belum sempurna
  • Lengan dan kaki mulai bergerak
  • Otak mulai terbentuk
  • Denyut jantung janin mulai dapat dideteksi dengan ultrasound
  • Memasuki masa yang disebut embrio
  • Panjang mencapai 7,5 cm dan berat 1 ons
  • Mulai dapat menggerakkan lengan dengan kaki,jari tangan,dan jari kaki
  • Sidik jari mulai terbentuk
  • Dapat tersenyum, merengut, menghisap dan menelan
  • Jenis kelamin dapat dibedakan
  • Dapat buang air kecil
  • Memasuki masa yang disebut janin

  1. Trisemester kedua (3 bulan kedua)
Minggu ke-16
Minggu ke-20
Minggu ke-24
  • Panjang mencapai 15 cm dan berat antara 4 hingga 7 ons
  • Denyut jantung kuat
  • Kulit masih transparan
  • Bulu-bulu halus (lanugo) menutupi tubuh
  • Kuku jari tangan dan kaki terbentuk
  • Gerakan mulai terkoordinasi,dapat berguling dalam cairan ketuban
  • Panjang mencapai 30cm dan berat 0,25 hingga 0,5 kg
  • Denyut jantung dapat didengar dengan stetoskop biasa
  • Menghisap ibu jari
  • Cegukan
  • Rambut,bulu mata,dan alis sudah ada
  • Panjang mencapai 35cm dan berat antara 0,5 hingga 0,75 kg
  • Kulit mengeriput dan diterlapisi oleh lapisan pelindung (vernix caseosa)
  • Mata mulai terbuka
  • Kotoran dikumpulkan di usus
  • Genggaman kuat




  1. Trisemester ketiga (3 bulan terakhir)
Minggu ke-28
Minggu ke-32
Minggu 36-38
  • Panjang mencapai 35 hingga 42,5 cm dan berat antara 1,25 hingga 1,5 kg
  • Lemak tubih mulai bertambah
  • Sangat aktif
  • Pernapasan belum sempurna
  • Panjang mencapai 41,25 hingga 45 cm. berat antara 2 hingga 2,5 kg
  • Mempunyai periode tidur dan terbangun
  • Merespon bunyi
  • Dapat mengambil posisi kelahiran
  • Tulang tengkorak masih lunak dan fleksibel
  • Mineral besi tertumpuk di hati
  • Panjang mencapai 47,5 hingga 50cm dan berat antara 3 hingga 3,75 kg
  • Kerutan pada kulit berkurang
  • Vernix caseosa tebal
  • Lanugo jauh berkurang
  • Aktivitas berkurang
  • Memperoleh imunitas dari ibu


C.    Arti Penting Periode Prenatal Bagi Perkembangan
Pembuahan sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode selanjutnya. Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), setidaknya ada empat kondisi penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru dimasa yang akan datang, yaitu :
a.   penentuan sifat bawaan
waktu pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat bawaan dari individu yang baru terbentuk. Hal ini adalah karena dalam masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun sel wanita, terdapat 23 pasang kromosom, dan setiap kromosom mengandung ribuan partikel yang dinamakan “gen”. Gen inilah yang dipandang sebagai faktor penentu keturunan.
orang tua memberikan separuh dari kromosom mereka kepada setiap anak-anaknyan dimana mereka mendapat kombinasi yang berbeda-beda.ini berarti bahwa tubuh manusia merupakan hasil eksperimen yang paling unik, yang tidak dapat diulangi atau dicoba pada orang lain, kecuali mereka yang kembar dua atau tiga.

Secara umum manusia yang satu dengan manusia lainnya mempunyai variasi yang sangat berbeda-beda di dalam genetik. Anggota keluarga bisa mirip, namun orang yang tidak mempunyai hubungan darah akan memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu :
·         Faktor keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang
·         bahwa sifat bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan
b.   penentuan jenis kelamin
penentuan jenis kelamin individu merupakan unsuur penting kedua yang terjadi pada saat pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sel benih mengandung 23 kromosom. Salah satu dari 23 pasang kromosom ini terdapat kromosom jenis kelamin.
Ketika sel-sel sperma pria dan sel-sel telur wanita telah bersatu, maka tidak ada lagi yang dapat dilakukan untuk mengubah jenis kelamin individu baru yang telah dibentuk. Jenis kelamin anak yang ditentukan pada saat pembuahan ini secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola perilaku dan pola keepribadian sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Ada tiga alasan mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu :
·         setiap tahun anak-anak mengalami peningkatan tekanan-tekanan budaya dari para orang tua, guru, kelompok sebaya mereka, dan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin mereka.
·         Pengalaman belajar ditentukan oleh jenis kelamin individu.
·         Dan yang terpenting adalah sikap orang tua dan anggota keluarga penting lainnya terhadap ndividu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
c.   penentuan jumlah anak
peristiwa penting ketiga yang terjadi saat pembuahan adalah penetuan jumlah anak, apakah kelahiran berbentuk tunggal atau tkembar. Meski umumnya dalam peristiwa kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, naun sering juga terjadi kelahiran kembar, baik kembar dua, tiga, empat maupun kembar lima. Kelahiran anak kembar ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan pembelahan sel. Jika ini terjadi akan menghasilkan kembar identik. Ttapi kalau dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan akan menghasilkan kembar non-identik.
Dilihat dari perspektif perkembangan, kelahiran anak kembar dan tunggal ini memiliki perbedaan yang signifikan, serta mempunyai pengaruh terhadap pola perkembangan sebelum dan sesudah lahir. Dalam lingkungan sebelum lahir, anak dari kelahiran kembar berbeda dalam hal penting dari anak tunggal. Bagi anak tunggal uterus ibu sepenuhnya dimilikinya, sehingga ia dapat bebas bergerak dan berkembang. Sedang bagi anak kembar, ia terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Akibatnya, salah satu diantaranya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan daripada yang lain. Lebih jauh, anak kelahiran kembar sering lahir prematur karena rahim tidak mampu lagi merenggang seiring dengan bertambah besarnya janin. Meski ini tidak selalu benar, tetapi cacat fisik atau psikologis lebih sering terjadi pada anak kembar daripada anak kembar. Kemudian dalam lingkungan pascalahir, anak kelahiran kembar juga berbeda dengan anak kelahiran tunggal. Bayi kelahiran tunggak sudah tentu akan menerima perhatian penuh dari kedua orang tuanya. Sebaliknya, bayi kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian orang tua.
d.   penentuan urutan anak
posisi anak dalam urutan persaudaraan merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat pembuahan, dan mempunyai pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal ini adalah karena umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberika peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan tempat dan urutannya dalam keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap kepribadian dan pembentukan sikap anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan pola perilaku tertentu.

D.    Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Prenatal
Telah dijelaskan bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan menentukan perkembangan individu pada periode selanjutnya. Selama periode ini, rahim merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan janin. Umumnya, kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari tiap gangguan. Tapi, hal ini tidak berartu bahwa janin tersebut secara absolut luput dari pengaruh luar (santrock, 1995).
Sebagian besar proses pertumbuhan janin bergantung pada kondisi internal ibu, baik fisik maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janinya merupakan satu kesatuan unit organik yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis yang sama. Demikian juga tiap gerakan yang dilakukan ibu dapat memberikan rangsangan berupa pegalaman indera yang beraneka ragam. Karenanya kesehatan ibu, pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat memberi pegaruh kimia prenatal yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian traumatik. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain ;
a.   Kesehatan ibu
Penyakit yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi jika penyakit ini bersifat kronis, seperti kencing manis. TBC, dan sebagainya. Demikian pula jika terjadi benturan jika janin berusia tiga bulan disertai gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza atau cacar.
b.   Gizi ibu
Faktor lain yang cuup berpengaruh terhadap masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah karena janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada gizi ibu, yang diperoleh melalui darah ibunya. Karenanya makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan cukup karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat.
c.   Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.
d.   Keadaan dan ketegangan emoi ibu
Keadaan emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap perkembangan masa prenatal. Hal ini karena ketika ibu hamil merasa ketakutan, kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah kedaerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.
Ibu yang mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau semasa kehamilan, kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Gocangan emosi diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir dan cacat fisik.

       E. Tahap-Tahap Kelahiran Dan Pengaruh Kelahiran Terhadap Perkembangan
a.   Tahap-tahap kelahiran
Para ahli psikologi perkembangan membagi proses kelahiran dalam tiga tahap, yaitu :
Ø Tahap pertama, terjadi kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan terbuka. Saat tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, dan terjadi setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inchi sehingga bayi dapat keluar dari saluran peranakan ke saluran kelahiran.
Ø Tahap kedua, dimulai ketika kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung kira-kira 1,5 jam.
Ø Tahap ketiga setelah bayi lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan dibuang. Taha[ akhir inilah yang paling pendek, yang berlangsung hanya beberapa meint saja.

b.   Pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pasca lahir
·         Jenis kelahiran
Secara umum kelahiran dapat dibedakan atas lima jenis: (1)kelahiran normal atau spontan, (2)kalahiran dengan peralatan, (3)kelahiran sunsang, (4)kelahiran melintang, dan (5)kelahiran melalui pembedahan caesar. Bayi yang lahir secara spontan biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dibanding bayi yang mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta menggunakan alat pembedahan.
·         Pengobatan ibu
Belakangan ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses kelahiran. Hasil penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan, semakin lama dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
·         Lingkungan pralahir
Tiap kondisi dalam lingkungan pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat lahir dan penyesuaian pascalahir dibanding dengan kondisi lingkungan yang nyaman.
·         Jangka waktu periode kehamilan
Walaupun lama rata-rata periode kehamilan 38 minggu, namun hanya sedikit waktu yang lahir tepat waktu. Ada kalanya bayi lahir lebih awal dari waktu rata-rata (prematur), dan adakalanya pula bayi lahir lebih lambat (postmatur). Bayi yang lahir prematur biasanya berat lahirnya rendah, beresiko tinggi, dan  cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang lahir tepat waktu atau lenih lambat. Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir. Sebaliknya, bayi prematur lebih susah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pascalahir.
·         Perawatan pascalahir
Kelahiran merupakan suatu “drama penjebolan” secara drastis, yang disertai dengan perubahan-perubahan kondisi secara radikalrevolusioner dari seorang bayi. Hal ini dapat dipahami, sebab setelah selama 9 bulan berada dalam lingkungan rahim yang aman dan stabil, janin tiba-tiba berada pada lingkungan yang berbeda dan bervariasi. Perbedaan yang besar antara lingkungan intern dan lingkungan ekstern ini mengharuskan bayi beradaptasi secara radikal dan cepat. Keharusan adaptasi yang tidak disertai kemampuan untuk melakukannya, karena bayi masih sangat lemah, menuntut perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama ibu.
·         Sikap orang tua
Bila sikap orang tua menguntungkan, hubungan orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik ini akan dapat membantu bayi dalam beradaptasi dengan lingkungan baru pascalahir.







PENUTUP
Kesimpulan
Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote) yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya, masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir pada saat bayi dilahirkan. Variasi individual memang sering terjadi, ada yang lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Faktor - faktor yang mempengaruhi proses perkembangan pada masa prenatal, yaitu Kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaikan bahan – bahan kimia oleh ibu, dan keadaan dan ketegangan emosi ibu.
Masa prenatal merupakan masa yang harus mendapat perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar. Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan calon ibu.





DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. (2007). Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika Aditama.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK Gunung Mulia.
Kusmaedi, N.dkk. (2008). Modul Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.
Makmur, A.S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Monks, Knoers, A.M.P & Rahayu, S.R. (1992). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dengan Berbagai Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryo. (1990). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak/
http://yuudho.blogspot.com/2010/01/masa-prenatal.html



0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲