MASSA PERKEMBANGAN PRENATAL
Disusun
Oleh :
Muhammad
Sucahyo (A510120235)
Tutut
Anita Sari (A510120222)
Nur
Indah Lailya Mawarsari (A510120228)
Lilis
Ambar Wiratmi (A510120214)
Wahyu
Nurul Mubarokah (A510120253)
Novika
Maulana (A510120252)
Nur
Khofifah (A510120248)
Bima
Permana Sukma (A510120249)
PROGRAM S-1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH
DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
PENDAHULUAN
A.
Latarbelakang
Masalah.
Manusia pada hakikatnya senantiasa mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
Proses perkembangan kehidupan manusia melalui beberapa tahapan. Umumnya,
manusia akan selalu berubah mengikuti proses perkembangan di sekitar
kehidupannya, dimulai sejak masa prenatal, masa bayi, lalu tumbuh menjadi
seorang remaja, dewasa, dan kemudian menjadi lansia atau sebelum melewati masa
– masa tersebut sudah meninggal terlebih dahulu.
Masa prenatal merupakan titik awal dari semua proses pertumbuhan dan
perkembangan manusia yaitu di saat manusia belum lahir atau masih berada
di dalam kandungan atau rahim seorang ibu. Namun, banyak masyarakat awam pada
umumnya cenderung menganggap bahwa perkembangan psikologis dimulai pada saat
anak dilahirkan. Akibat kecenderungan ini, kebanyakan dari mereka tidak melakukan
hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis anak pada masa prenatal
atau sebelum lahir. Padahal pada masa inilah penentu dan pembentuk karakter dan
tingkah laku anak sesudah lahir.
Melihat keadaan masyarakat awam yang
demikian, tentu sangat perlu untuk segera diluruskan. Inilah yang menyebabkan
perkembangan masa prenatal perlu untuk dipelajari. Terutama yang perlu
dipelajari yaitu konsepsi dan awal
kehidupan, tahapan selama masa prenatal, arti pentingnya periode pranatal bagi
perkembangan, dan faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan pranatal.
B.
Rumusan masalah
1.
Apakah Pengertian dari Masa Perkembangan
Prenatal?
2.
Bagaimana Tahap-tahap Masa perkembangan
Prenatal?
3.
Apakah arti penting dari Masa Prenatal
bagi Perkembangan?
4.
Apakah faktor – faktor yang mempengaruhi
Masa Perkembangan Prenatal?
5.
Bagaimanakah Tahap – tahap Kelahiran dan
Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Kelahiran?
C. Tujuan
1.
Untuk Mengetahui Pengertian dan Konsep
dari Masa Perkembangan Prenatal.
2.
Untuk Mengetahui berbagai Tahapan –
tahapan yang Terjadi Selama Masa Perkembangan Prenatal.
3.
Untuk Mengetahui arti penting dari Masa
Prenatal bagi Perkembangan.
4.
Untuk Mengetahui Faktor apa saja yang
Mempengaruhi pada Masa Perkembangan Prenatal.
5.
Untuk Mengetahui Tahap – tahap Kelahiran
dan Pengaruh Kelahiran terhadap Perkembangan Pasca Kelahiran.
PEMBAHASAN
A. Pengerian Masa Perkembangan Prenatal
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia
yang dimulai sejak konsepsi, yakni ketika indung telur (ovum) wanita
dibuahi oleh sperma laki-laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu.
Masa ini pada umumnya berlangsung selama 9 bulan kalender atau sekitar 280 hari
sebelum lahir. Di lihat dari segi waktunya, periode prenatal ini
merupakan periode perkembangan manusia yang paling singkat, tetapi justru pada
periode inilah dipandang terjadi perkembangan yang sangat cepat dalam diri
individu (Ani Endriani, 2011).
Periode pranatal merupakan masa yang mengandung banyak bahaya, baik fisik
maupun psikologis. Meskipun tidak dapat diklaim bahwa periode ini merupakan
periode yang paling berbahaya dalam seluruh rentang kehidupan, banyak yang
percaya bahwa masa anak-anak lebih berbahaya tetapi jelas bahwa periode ini
merupakan masa di mana bahaya-bahaya lingkungan atau bahaya-bahaya psikologis
dapat sangat mempengaruhi pola perkembangan selanjutnya atau bahkan dapat
mengakhiri suatu perkembangan (Ani Endriani, 2011).
B. Tahap Tahap Perkembangan Pranatal.
1.
Tahap Germinal.
Periode germinal merupakan periode awal perkembangan pranatal yang
berlangsung pada 2 minggu pertama setelah pembuahan. Ini merupakan meliputi
penciptaan zigot, dilanjutkan dengan pemecahan sel, dan melekatnya zigot ke
dinding kandungan. Sekitar seminggu setelah pembuahan, zigot terdiri dari 100
hingga 250 sel. Pemisah sel telah dimulai ketika lapisan dalam dan lapisan luar
organisme terbentuk. Blastocyst adalah lapisan dalam sel yang
berkembang selama periode germinal. Trophoblast ialah lapisan luar
sel yang berkembang selama periode germinal. Sel-sel ini kemudian menyediakan
gizi dan dukungan bagi embrio. Implantation adalah melekatnya zigot ke dinding
kandungan, berlangsung sekitar 10 hari setelah pembuahan.
2.
Tahap
Embrionis
Periode embryonic/embrionis merupakan periode perkembangan pranatal
yang terjadi dari 2 hingga 8 minggu setelah konsepsi. Selama periode embrionis,
angka pemisahan sel meningkat, sistem dukungan bagi sel terbentuk dan
organ-organ mulai tampak. Ketika zigot mendekati dinding rahim, sel-selnya
membentuk dua lapisan. Massa sel tersebut disebut embrio. Embrio yang sudah
terbentuk terdiri dari (a) lapisan bagian dalam sel ( endoderm) yang akan
berkembang menjadi sistem pencernaan dan pernapasan, (b) lapisan luar yang
terdiri dari lapisan paling luar sel ( ectoderm) dan lapisan tengah (
mesoderm). Ectoderm akan berkembang
menjadi sistem syaraf, penerima sensor (misalnya telinga, hidung, mata) dan
bagian kulit (misalnya rambut dan kuku), sedangkan mesoderm akan berkembang menjadi sistem peredaran, tulang, otot,
sistem pembuangan kotoran badan, dan sistem reproduksi.
Ketika lapisan embrio terbentuk, sistem dukungan kehidupan bagi embrio
matang dan berkembang dengan cepat. Sistem dukungan kehidupan ini meliputi
ari-ari, tali pusar, dan amnion, dan lebih jelaskan dapat diuraikan sebagai
berikut:
Ari-ari (placenta) merupakan suatu sistem dukungan kehidupan yang terdiri
dari sekelompok jaringan yang berbentuk piring yang didalamnya pembuluh
darah dari ibu dan anak mengait tetapi tidak menyatu.
Tali pusar (umbilical cord) adalah suatu sistem dukungan kehidupan yang
mengandung dua pembuluh nadi dan satu pembuluh vena yang menghubungkan bayi
dengan ari-ari. Molekul-molekul yang sangat kecil seperti udara, air, garam,
makanan dari darah ibu, dan karbon dioksida serta kotoran pencernaan dari darah
embrio berpindah dari ibu kepada bayi dan bayi kepada ibu. Molekul-molekul yang
besar tidak dapat berpindah melalui dinding ari-ari; ini meliputi sel darah
merah dan zat-zat berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan zat-zat
berbahaya seperti kebanyakan bakteri, kotoran ibu dan hormon, Mekanisme yang
mengatur pemindahan zat-zat melalui hambatan ari-ari itu kompleks dan masih
belum seluruhnya dipahami.
Amnion merupakan suatu keranjang yang berisi cairan bening yang didalamnya
embrio yang sedang berkembang mengapung. Seperti halnya ari-ari dan tali pusar,
amnion berkembang dari telur yang dibuahi bukan dari tubuh ibu. Pada kira-kira
usia 16 minggu ginjal janin mulai memproduksi air kencing yang merupakan sumber
utama cairan amniotis hingga trimester ketiga, ketika beberapa cairan
dikeluarkan dari paru-paru oleh janin yang sedang bertumbuh. Isi cairan
amniotis meningkat sepuluh kali lipat dari usia ke-12 hingga ke-40 minggu
kehamilan, dan dikeluarkan dengan berbagai cara. Sebagian ditelan oleh janin,
dan sebagian lagi diserap melalui tali pusar dan selaput yang menutup ari-ari.
Cairan amniotis penting dalam menyediakan lingkungan yang suhu dan
kelembapannya terkendali, serta untuk melindungi janin dari guncangan.
Beberapa perkembangan penting dari embrionis antara lain pada minggu
ketiga, saluran syaraf yang pada akhirnya menjadi susunan tulang belakang
terbentuk. Pada usia kira-kira 21 hari, mata mulai kelihatan, dan pada usia 24 hari
sel untuk jantung mulai berpisah. Selama minggu keempat, penampakan pertama
sistem saluran kencing alat kelamin (urogenital) kelihatan, dan kuncup lengan
serta kaki muncul. Empat bilik jantung terbentuk dan pembuluh darah naik ke
permukaan. Dari minggu kelima hingga kedelapan, lengan dan kaki selanjutnya
berpisah, pada saat ini, wajah mulai berbentuk tetapi masih begitu dapat
dikenal. Bidang usus berkembang dan struktur wajah tersusun bersama. Pada usia
8 minggu, janin yang sedang berkembang beratnya kira-kira sepertigapuluh ons
dan panjangnya satu inci. Proses pembentukan organ yang berlangsung selama dua
bulan pertama perkembangan prenatal disebut organogenesis.
3. Tahap Janin.
Merupakan fase perkembangan sebelum kelahiran yang
dimulai 2 bulan setelah proses pembuahan dan umumnya berlangsung selama 7
bulan. Pertumbuhan dan perkembangan semakin menunjukkan prosesnya yang luar
biasa.
Perkembangan Otak adalah satu
hal yang paling menakjubkan dalam perkembangan prenatal (Moulson &
Nelson,2008; Nelson,2009). Saat bayi dilahirkan ,merka telah memiliki kurang
lebih 100 milyar neuron atau sel saraf yang mengatur proses informasi di bagian
sel di dalam otak. Selam perkembangan prenatal,neuron bergerak ke tempat yang
seharusnya dan mulai saling berhubungan. Bentuk dasar otak manusia disusun pada
2 trisemester pertama pada masa perkembangan prenatal. Trisemester ke-3 dan 2
tahun pertama setelah dilahirkan,ditandai dengan terhubung dan berfungsinya
neuron (Nelson,2009).
Tiga Trisemester Perkembangan
Prenatal
- Trisemester
Pertama (3 bulan pertama)
Pembuahan-
Minggu ke-4
|
Minggu
ke-8
|
Minggu
ke-12
|
|
|
|
- Trisemester
kedua (3 bulan kedua)
Minggu
ke-16
|
Minggu
ke-20
|
Minggu
ke-24
|
|
|
|
- Trisemester
ketiga (3 bulan terakhir)
Minggu
ke-28
|
Minggu
ke-32
|
Minggu
36-38
|
|
|
|
C.
Arti Penting Periode Prenatal Bagi Perkembangan
Pembuahan
sel telur wanita oleh sperma laki-laki dianggap sebagai salah satu masa yang
sangat penting dan menentukan perkembangan manusia pada periode-periode
selanjutnya. Menurut Elizabeth B. Hurlock (1980), setidaknya ada empat kondisi
penting yang memberi pengaruh besar terhadap perkembangan individu baru dimasa
yang akan datang, yaitu :
a.
penentuan sifat bawaan
waktu
pembuahan dipandang sangat penting karena pada saat inilah ditentukan sifat
bawaan dari individu yang baru terbentuk. Hal ini adalah karena dalam
masing-masing sel kelamin, baik sel pria maupun sel wanita, terdapat 23 pasang
kromosom, dan setiap kromosom mengandung ribuan partikel yang dinamakan “gen”.
Gen inilah yang dipandang sebagai faktor penentu keturunan.
orang tua
memberikan separuh dari kromosom mereka kepada setiap anak-anaknyan dimana
mereka mendapat kombinasi yang berbeda-beda.ini berarti bahwa tubuh manusia
merupakan hasil eksperimen yang paling unik, yang tidak dapat diulangi atau
dicoba pada orang lain, kecuali mereka yang kembar dua atau tiga.
Secara umum
manusia yang satu dengan manusia lainnya mempunyai variasi yang sangat
berbeda-beda di dalam genetik. Anggota keluarga bisa mirip, namun orang yang
tidak mempunyai hubungan darah akan memperlihatkan ciri yang berbeda. Penentuan
sifat bawaan mempengaruhi perkembangan selanjutnya dalam dua hal, yaitu :
·
Faktor
keturunan membatasi sejauh mana individu dapat berkembang
·
bahwa sifat
bawaan sepenuhnya merupakan masalah kebetulan
b.
penentuan jenis kelamin
penentuan
jenis kelamin individu merupakan unsuur penting kedua yang terjadi pada saat
pembuahan. Jenis kelamin ini bergantung pada jenis spermatozoa yang menyatu
dengan ovum. Sebagaimana telah dijelaskan bahwa sel benih mengandung 23
kromosom. Salah satu dari 23 pasang kromosom ini terdapat kromosom jenis
kelamin.
Ketika
sel-sel sperma pria dan sel-sel telur wanita telah bersatu, maka tidak ada lagi
yang dapat dilakukan untuk mengubah jenis kelamin individu baru yang telah
dibentuk. Jenis kelamin anak yang ditentukan pada saat pembuahan ini secara
langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi pola perilaku dan pola
keepribadian sepanjang hidup individu yang bersangkutan. Ada tiga alasan
mengapa jenis kelamin individu penting bagi perkembangan selama hidupnya, yaitu
:
·
setiap tahun
anak-anak mengalami peningkatan tekanan-tekanan budaya dari para orang tua,
guru, kelompok sebaya mereka, dan masyarakat yang mempengaruhi perkembangan
pola-pola sikap dan perilaku yang dipandang sesuai bagi kelompok jenis kelamin
mereka.
·
Pengalaman
belajar ditentukan oleh jenis kelamin individu.
·
Dan yang
terpenting adalah sikap orang tua dan anggota keluarga penting lainnya terhadap
ndividu sehubungan dengan jenis kelamin mereka.
c.
penentuan jumlah anak
peristiwa
penting ketiga yang terjadi saat pembuahan adalah penetuan jumlah anak, apakah
kelahiran berbentuk tunggal atau tkembar. Meski umumnya dalam peristiwa
kelahiran hanya satu anak yang dilahirkan, naun sering juga terjadi kelahiran
kembar, baik kembar dua, tiga, empat maupun kembar lima. Kelahiran anak kembar
ini terjadi apabila ovum yang telah dibuahi oleh satu spermatozoa membelah
menjadi dua bagian atau lebih yang terpisah selama tahap-tahap permulaan
pembelahan sel. Jika ini terjadi akan menghasilkan kembar identik. Ttapi kalau
dua ovum atau lebih dibuahi secara bersamaan oleh spermatozoa yang berlainan
akan menghasilkan kembar non-identik.
Dilihat dari
perspektif perkembangan, kelahiran anak kembar dan tunggal ini memiliki
perbedaan yang signifikan, serta mempunyai pengaruh terhadap pola perkembangan
sebelum dan sesudah lahir. Dalam lingkungan sebelum lahir, anak dari kelahiran
kembar berbeda dalam hal penting dari anak tunggal. Bagi anak tunggal uterus
ibu sepenuhnya dimilikinya, sehingga ia dapat bebas bergerak dan berkembang.
Sedang bagi anak kembar, ia terpaksa berdesakan diruang alamiah itu. Akibatnya,
salah satu diantaranya berada dalam posisi yang tidak menguntungkan daripada
yang lain. Lebih jauh, anak kelahiran kembar sering lahir prematur karena rahim
tidak mampu lagi merenggang seiring dengan bertambah besarnya janin. Meski ini
tidak selalu benar, tetapi cacat fisik atau psikologis lebih sering terjadi
pada anak kembar daripada anak kembar. Kemudian dalam lingkungan pascalahir,
anak kelahiran kembar juga berbeda dengan anak kelahiran tunggal. Bayi
kelahiran tunggak sudah tentu akan menerima perhatian penuh dari kedua orang
tuanya. Sebaliknya, bayi kelahiran kembar harus berbagi waktu dan perhatian
orang tua.
d.
penentuan urutan anak
posisi anak
dalam urutan persaudaraan merupakan kondisi keempat yang ditentukan pada saat
pembuahan, dan mempunyai pengaruh mendasar terhadap pengaruh selanjutnya. Hal
ini adalah karena umumnya orang tua memiliki sikap, perlakuan dan memberika
peran yang spesifik terhadap anak tunggal, anak menengah, anak tertua, atau
anak bungsu. Sikap, perlakuan, dan peran yang diberikan orang tua sesuai dengan
tempat dan urutannya dalam keluarga ini mempunyai pengaruh terhadap kepribadian
dan pembentukan sikap anak, baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap orang
lain, serta menjadi salah satu faktor yang mempengaruhinya dalam mengembangkan
pola perilaku tertentu.
D.
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Perkembangan Prenatal
Telah
dijelaskan bahwa periode prenatal merupakan periode yang sangat penting dan
menentukan perkembangan individu pada periode selanjutnya. Selama periode ini,
rahim merupakan lingkungan yang sangat mempengaruhi perkembangan janin.
Umumnya, kondisi rahim ibu sangat nyaman bagi janin dan terlindung dari tiap gangguan.
Tapi, hal ini tidak berartu bahwa janin tersebut secara absolut luput dari
pengaruh luar (santrock, 1995).
Sebagian
besar proses pertumbuhan janin bergantung pada kondisi internal ibu, baik fisik
maupun psikisnya. Sebab, ibu dan janinya merupakan satu kesatuan unit organik
yang tunggal. Semua kebutuhan ibu dan janin dipenuhi melalui proses fisiologis
yang sama. Demikian juga tiap gerakan yang dilakukan ibu dapat memberikan
rangsangan berupa pegalaman indera yang beraneka ragam. Karenanya kesehatan ibu,
pengaturan diet, pemakaian obat, serta kondisi emosional ibu dapat memberi
pegaruh kimia prenatal yang berakibat kerusakan sel dan merupakan kejadian
traumatik. Beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan prenatal antara lain
;
a.
Kesehatan ibu
Penyakit
yang diderita ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa prenatal. Apalagi
jika penyakit ini bersifat kronis, seperti kencing manis. TBC, dan sebagainya.
Demikian pula jika terjadi benturan jika janin berusia tiga bulan disertai
gangguan kesehatan pada ibu, seperti influenza atau cacar.
b.
Gizi ibu
Faktor lain
yang cuup berpengaruh terhadap masa prenatal adalah gizi ibu. Hal ini adalah
karena janin yang sedang berkembang sangat bergantung pada gizi ibu, yang
diperoleh melalui darah ibunya. Karenanya makanan ibu-ibu yang sedang hamil
harus mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan cukup karbohidrat untuk
menjaga kesehatan bayi. Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi
cenderung cacat.
c.
Pemakaian bahan-bahan kimia oleh ibu
Bahan-bahan
kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran
darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan
kimia tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada
sistem kimiawi dalam tubuh janin, yang dinamakan metabolite. Bahan-bahan
kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan didalam rahim ibu yang secara tidak
langsung juga mempengaruhi janin.
d.
Keadaan dan ketegangan emoi ibu
Keadaan
emosional ibu selama kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa prenatal. Hal ini karena ketika ibu hamil merasa ketakutan,
kecemasan, stres, dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan
psikologis, antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar.
Adanya produksi hormon adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan
menghambat aliran darah kedaerah kandungan dan membuat janin kekurangan udara.
Ibu yang
mengalami kecemasan berat dan berkepanjangan sebelum atau semasa kehamilan,
kemungkinan besar mengalami kesulitan medis dan melahirkan bayi yang abnormal
dibandingkan dengan ibu yang relatif tenang dan aman. Gocangan emosi
diasosiasikan dengan kejadian aborsi spontan, kesulitan proses lahir, kelahiran
prematur dan penurunan berat, kesulitan pernapasan dari bayi yang baru lahir
dan cacat fisik.
E. Tahap-Tahap
Kelahiran Dan Pengaruh Kelahiran Terhadap Perkembangan
a.
Tahap-tahap kelahiran
Para ahli
psikologi perkembangan membagi proses kelahiran dalam tiga tahap, yaitu :
Ø Tahap pertama, terjadi
kontraksi peranakan yang berlangsung 15 hingga 20 menit pada permulaan dan
berakhir hingga satu menit. Kontraksi ini menyebabkan leher rahim terentang dan
terbuka. Saat tahap pertama berlangsung, kontraksi semakin sering, dan terjadi
setiap 2 hingga 5 menit. Intensitasnya juga meningkat. Pada akhir tahap pertama
kelahiran, kontraksi memperlebar leher rahim hingga terbuka sekitar 4 inchi
sehingga bayi dapat keluar dari saluran peranakan ke saluran kelahiran.
Ø Tahap kedua, dimulai ketika
kepala bayi bergerak melalui leher rahim dan saluran kelahiran. Tahap ini
berakhir ketika bayi benar-benar keluar dari tubuh ibu. Tahap ini berlangsung
kira-kira 1,5 jam.
Ø Tahap ketiga setelah bayi
lahir. Pada waktu ini ari-ari, tali pusar, dan selaput lain dilepaskan dan
dibuang. Taha[ akhir inilah yang paling pendek, yang berlangsung hanya beberapa
meint saja.
b.
Pengaruh kelahiran terhadap perkembangan pasca lahir
·
Jenis
kelahiran
Secara umum
kelahiran dapat dibedakan atas lima jenis: (1)kelahiran normal atau spontan,
(2)kalahiran dengan peralatan, (3)kelahiran sunsang, (4)kelahiran melintang,
dan (5)kelahiran melalui pembedahan caesar. Bayi yang lahir secara spontan
biasanya lebih cepat dan berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya
dibanding bayi yang mengalami proses kelahiran yang lama dan sulit, serta
menggunakan alat pembedahan.
·
Pengobatan
ibu
Belakangan
ini, ibu-ibu yang akan melahirkan sering menggunakan obat-obatan dengan maksud
menghilangkan rasa sakit atau untuk mempercepat proses kelahiran. Hasil
penelitian menunjukan bahwa semakin banyak obat yang diberikan, semakin lama
dan sulit bayi menyesuaikan diri dengan kehidupan pascalahir.
·
Lingkungan
pralahir
Tiap kondisi
dalam lingkungan pralahir yang menghalangi perkembangan janin sesuai dengan
tabel waktu yang normal, akan lebih banyak mengakibatkan kesulitan pada saat
lahir dan penyesuaian pascalahir dibanding dengan kondisi lingkungan yang
nyaman.
·
Jangka waktu
periode kehamilan
Walaupun
lama rata-rata periode kehamilan 38 minggu, namun hanya sedikit waktu yang
lahir tepat waktu. Ada kalanya bayi lahir lebih awal dari waktu rata-rata
(prematur), dan adakalanya pula bayi lahir lebih lambat (postmatur). Bayi yang
lahir prematur biasanya berat lahirnya rendah, beresiko tinggi, dan
cenderung memperlihatkan gejala perkembangan yang berbeda dengan bayi yang
lahir tepat waktu atau lenih lambat. Bayi postmatur biasanya lebih cepat dan
berhasil menyesuaikan diri dengan lingkungan pascalahir. Sebaliknya, bayi
prematur lebih susah dalam penyesuaian diri dengan lingkungan pascalahir.
·
Perawatan
pascalahir
Kelahiran
merupakan suatu “drama penjebolan” secara drastis, yang disertai dengan
perubahan-perubahan kondisi secara radikalrevolusioner dari seorang bayi. Hal
ini dapat dipahami, sebab setelah selama 9 bulan berada dalam lingkungan rahim
yang aman dan stabil, janin tiba-tiba berada pada lingkungan yang berbeda dan
bervariasi. Perbedaan yang besar antara lingkungan intern dan lingkungan ekstern
ini mengharuskan bayi beradaptasi secara radikal dan cepat. Keharusan adaptasi
yang tidak disertai kemampuan untuk melakukannya, karena bayi masih sangat
lemah, menuntut perhatian dan perawatan dari orang tua, terutama ibu.
·
Sikap orang
tua
Bila sikap
orang tua menguntungkan, hubungan orang tua dan anak akan baik. Hubungan baik
ini akan dapat membantu bayi dalam beradaptasi dengan lingkungan baru
pascalahir.
PENUTUP
Kesimpulan
Masa prenatal merupakan proses pertumbuhan dan
perkembangan awal dalam kehidupan manusia. Proses pertumbuhan dan
perkembangannya dimulai sejak terjadinya konsepsi, yakni pertemuan antara
sperma dan sel telur (ovum) yang akan menghasilkan benih manusia (zygote)
yang kemudian berkembang menjadi organism atau janin (embrio) sebagai
calon manusia yang dikenal sebagai fetus (bayi dalam kandungan). Pada umumnya,
masa prenatal berlangsung sekitar sembilan bulan atau 266 hari dan berakhir
pada saat bayi dilahirkan. Variasi individual memang sering terjadi, ada yang
lahir lebih awal (premature) dari waktu tersebut dan ada pula yang
lebih lambat (late mature), tergantung pada kondisinya masing-masing.
Faktor - faktor yang mempengaruhi proses perkembangan
pada masa prenatal, yaitu Kesehatan ibu, gizi ibu, pemakaikan bahan – bahan
kimia oleh ibu, dan keadaan dan ketegangan emosi ibu.
Masa prenatal merupakan masa yang harus mendapat
perhatian serius, karena apapun yang terjadi pada masa ini, baik positif maupun
negative, akan berpengaruh pada tahap-tahap perkembangan selanjutnya. Setiap
kondisi yang tidak baik akan membawa dampak buruk bagi pertumbuhan dan
perkembangannya di kemudian hari. Oleh sebab itu, berbagai cara dan upaya
dilakukan oleh para ahli psikologi perkembangan dan para ahli medis agar proses
pertumbuhan dan perkembangan masa kehamilan berjalan dengan baik dan lancar.
Namun, upaya ini tidak akan maksimal tanpa adanya kerjasama dari calon ayah dan
calon ibu.
DAFTAR PUSTAKA
Dariyo, A. (2007). Psikologi
Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Jakarta: Refika Aditama.
Gunarsa, S.D. (1990). Dasar Teori Perkembangan Anak. Jakarta: BPK
Gunung Mulia.
Kusmaedi, N.dkk. (2008). Modul
Mata Kuliah Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.
Makmur, A.S. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung: Remaja Rosda
Karya.
Monks, Knoers, A.M.P &
Rahayu, S.R. (1992). Psikologi Perkembangan: Pengantar Dengan Berbagai
Bagiannya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Suryo. (1990). Genetika Manusia. Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.http://ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/05/05/tumbuh-kembang-anak/
http://yuudho.blogspot.com/2010/01/masa-prenatal.html
0 komentar:
Posting Komentar