MINIMNYA MONITORING ORANG TUA TERHADAP KESELAMATAN REMAJA DAN ANAK ANAK DI JALAN RAYA

| Senin, 06 Januari 2014

Oleh : @MoehTjahjo

MINIMNYA MONITORING ORANG TUA TERHADAP KESELAMATAN REMAJA DAN ANAK ANAK DI JALAN RAYA
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas PKTI
Dosen Pengampu : Novillia Susianawati, S.Pd., M.Si




Disusun Oleh :
Muhammad Sucahyo            (A510120235)
Zuli Isnawati                          (A510120209)
Vira Juliantika                       (A510120221)
Nurul Prih Prajastuti             (A510120205)


PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

***


MINIMNYA MONITORING ORANG TUA TERHADAP KESELAMATAN REMAJA DAN ANAK ANAK DI JALAN RAYA
Karya Tulis Ilmiah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas PKTI
Dosen Pengampu : Novillia Susianawati, S.Pd., M.Si




Disusun Oleh :
Muhammad Sucahyo            (A510120235)
Zuli Isnawati                          (A510120209)
Vira Juliantika                       (A510120221)
Nurul Prih Prajastuti             (A510120205)


PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

***


HALAMAN PENGESAHAN

          Karya tulis ilmiah yang berjudul “Minimnya Monitoring Orang Tua Terhadap Keselamatan Remaja dan Anak Anak Dijalan Raya” telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing pada
                        Hari              : ..............
                        Tanggal       : ..............



Surakarta, 7 januari 2014

                                              Dosen pembimbing karya tulis ilmiah



                                                                    Novillia Susianawati, S.Pd., M.Si


 ***







KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat allah swt, karena berkat limpahan rahmat dan karunianya sehingga kami dapat dapat menyusun karya ilmiah  ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam laporan ini kami akan membahas mengenai hal hal yang berkaitan mengenai kecelakaan lalu lintas dan minimnya monitoring orang tua terhadap keselamatan remaja dan anak anak dijalan raya.
Karya ilmiah ini peneliti buat berdasarkan data data yang kami peroleh dari Universitass Muhammadiyah Surakarta dan dari penduduk daerah karanganyar. Peneliti mendapatkan beberapa bantuan dari berbagai pihak untuk membantu menyelesaikan pembuatan karya ilmiah. oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung kegiatan kami ini.
Kehadiran karya ilmiah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan menambah wawasan mengenai hal hal yang berkaitan dengan kecelakaaan lalu lintas, seperti penyebap kecelakaan lalu lintas, dan bagaimana solusinya untuk meminimalisir kecelakaan. Semua  itu akan dibahas didalam karya ilmiah ini. Sehingga dapat menjadi bekal khususnya bagi para orang tua dalamm menjaga kselamatan anak anak mereka.
Kami menyadari bahwa karya ilmia yang berjudul “Minimnya Monitoring Orang Tua Terhadap Keslamatan Remaja Dan Anak Anak Dijalan Raya” masih banyak kekurangan yang mendasar. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun kami untuk menjadi lebih baik.


 ***



DAFTAR ISI

COVER .........................................................................................................  i
HALAMAN JUDUL ....................................................................................  ii
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................  iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................  iv
DAFTAR ISI ................................................................................................  v
BAB I. PENDAHULUAN ..........................................................................  1
A.    Latarbelakang Masalah ......................................................................  2
B.     Rumusan Masalah .............................................................................  2
C.     Tujuan ................................................................................................  3
D.    Manfaat .............................................................................................  3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................  4
A.    Landasan Teori ..................................................................................  4
B.     Penelitian yang Relevan ....................................................................  9
BAB III. METODE PENELITIAN .............................................................  11
A.    Tempat dan Waktu............................................................................. 11
B.     Data, Sumber Data dan Nara Sumber ...............................................  11
C.     Desain Penelitian ...............................................................................  11
D.    Teknik Pengumpulan Data ................................................................  12
E.     Teknik Analisis ..................................................................................  13
BAB IV. PEMBAHASAN ..........................................................................  14
A.     Penyebap Kecelakaan dijalan Raya ..................................................  14
B.     Penyebap Minimnya Monitoring Orang Tua Terhadap  
      Keselamatan Berkendara Seorang Anak .............................................16
C.     Cara Meningkatkan Monitoring Orang Tua Terhadap 
       keselamatan anak dijalan raya..............................................................17
BAB V. PENTUP ........................................................................................  20
A.    Kesimpulan ........................................................................................  20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN



***




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latarbelakang Masalah
Di dunia, indonesia merupakan negara dengan kepadatan penduduk terbesar keempat setelah cina, india, dan amerika serikat. Di antara empat negara ini, jumlah penduduk indonesia dan amerika memang belum mencapai aangka yang fantastis sebagaimaanaa cina dan india yang sudah diatas satu millyar, namun dengan melihat data yang dipaparkan oleh websaite www.datastatistik-indonesia.com, dimana proyeksi angka pertambahan penduduk indonesia sejak 2000 hingga 2025 nanti, menunjukan angka yang tidak main main. Tahun ini saja (2013), jumlah penduduk diproyeksikaan berjumlah 242 juta jiwa.
Hal senada juga diungkapkan oleh kepala badan kependudukan dan keluarga bencana nasional (BKKBN), fasli jalal. Fasli jalal memperkirakan bahwa di tahun 2013 penduduk akan bertambah 250 juta jiwa, jumlah yang nyaris sama dengan angka yang diproyeksikaan oleh data statistik indonesia. Dari sekian banyak jumlah penduduk tersebut hampir semuanya memiliki kendaraan, ada yang memiliki kendaraan beroda dua atau kendaraan beroda empat. Dengan sekian banyak jumlah kendaraan yang akan maka akan mengakibatkan sebuah kemacetan, terutama didaerah perkotaan hampir sitiap hari bisa kita temukan kemacetan yang sangat panjang. Hal tersebut dikarenakan jumlah kendaraan yang tidak sebanding dengan adanya jalanan yang digunakan. Dengan jumlah kendaraan yang begitu banyaknya akan berakibat merusak sarana dan prasarana yang sangat penting yaitu jalan, tempat dimana kita menggunakan kendaraan untuk sebuah kendaraan.
Sederetan  peristiwa kecelakaan mewarnai kondisi transportasi negri ini. Mulai dari kecelakaan sepeda motor yang bisa disebapkan oleh buruknya kondisi jalan raya. Menurut Bintarto dari Indonesia Defensive Driving Center mengatakan, akar permasalahan terjadinya kecelakan didasari beberapa hal, dan hal tersebut kurang dipahami oleh para pengguna jalan. Beberapa penyebap itu ialah 1) Perilaku, Tidak semua pengemudi mengerti perilaku yang baik dan benar saat berkendara. "Minimnya pengetahuan mengemudi yang benar dan aman kerap memicu terjadinya kecelakaan. 2) Fatigue, Menurunnya kewaspadaan pengemudi merupakan penyebab terjadinya kecelakaan terbesar. Fatigue atau kelelahan bisa disebabkan oleh supir yang mengantuk. 3) Pemecah Konsentrasi, Biasanya disebabkan karena menelpon, mengirim pesan (sms), atau bercanda dengan penumpang. Dari sekian banyak  kecelakaan yang kita temui kebanyakan dialami oleh remaja (anak dibawah umur 17 tahun) itu disebabkan oleh kurangnya peran orang tua dalam mengawasi anaknya dalam hal berkendara. Ketika seorang anak diberi sepeda motor.
Kebanyakan orang tua hanya memberi saja dan tidak mengawasi atau memantau bagaimana anaknya itu mengendari sepeda motor yang dimillikinya, jadi seakan akan orang tua dari anak ini bersikap acuh tak acuh. Mereka tidak peduli lagi kendaraan yang diberikan itu digunakan untuk apa, bermanfaat ataukah tidak kendaraan yang diberikan kepada anaknya. Mereka para orang tua hanya berfikir bisa membuat anaknya senang, gembira dan yang terpenting tidak mengganggu pekerjaan dari orang tua tersebut. Sehingga dengan demikian dapat kita ketahui bahwa perhatian orang tua menjadi faktor penting bagaimana sikap sorang anak mengendarai kendaraan dijalan raya. Berdasarkan berbagai alasan yang dikemukakan diatas terutama pentingnya peran orang tua dalam keselamatan berkendaran seorang anak maka kami membuat sebuah karya ilmiah yang berjudul  “Minimnya Monitoring Orang Tua Terhadap Keselamatan Berkendara Remaja di Jalanm Raya”

B.     Perumusan Masalah
1.      Apa saja hal yang menjadi penyebab kecelakaan dijalaan raya?
2.      Apa yang menjadi penyebab minimnya monitoring orang tua terhadap keselamatan anak dijalan raya?
3.      Bagaimana Cara Meningkatkan Monitoring Orang Tua Terhadap keselamatan anak dijalan raya?

C.    Tujuan
1.      Mengetahui berbagai penyebab kecelakaan dijalan raya
2.      Mengetahui penyebab minimnya monitoring orang tua terhadap keselamatan berkendara seorang anak
3.      Mengetahui Cara Meningkatkan Monitoring Orang Tua Terhadap keselamatan anak dijalan raya

D.    Manfaat
1.      Manfaat Teoritis
Pembuatan karya ilmiah ini bermanfaat guna memperluas wawasan bagi masyarakat luas khususnya bagi para pengemudi sepeda motor dan menambah bahan rujukan dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentunya dala bidang ilmu sosial karena dalam karya ilmiah ini membahas mengenai berbagai hal mengenai pengemudi dijalan raya yang melibatkan masyarakat.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi pendidik
Penulisan karya ilmiah ini dapat dijadikan sumbangan pikiran bagi para  pendidik dalam memberi himbauan mauppun aranhan mengenai hal hal yang berkaitan dalam hal mengemudi di jalan raya.
b.      Bagi pesertadidik
Penulisan karya ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi para peserta didik yang membacanya. Karena dapat menambah pengetahuan mereka dalam hal mengemudi di jalan raya

c.       Bagi masyarakat
Dapat membuat masyarakat paham mengenai penyebap terjadinya kecelakaan yang salah satunya adalah kurangnya monitoring oran tua. Sehingga dengan kaya ilmiah ini dapat meminimalisir kecelakaan anak dijalan raya.


***



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.    Landasan Teori
Lalu lintas di dalam UU No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai grak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan, sedangkan yang dimaksud Ruang Lalu Lintas Jalan adalah sarana prasarana yang diperuntukan bagi gerak pindah kendaraan, orang, dan/atau barang. Tata cara berlalu lintas dijalan raya diatur dengan peraturan perundang undangan yang menyangkut arah lalu lintas, prioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas,  jalr lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan.
Dari wikipedia (2012), ada tiga komponen terjadinya lalu lintas yaitu :
1.      Manusia sebagai pengguna
Manusia sebagai pengguna dapat berperan sebagai pengemudi atau pejalan kaki yang dalam keadaan normal mempunyai kemampuan dan kesiagaan yang berbeda beda (waktu reaksi, kontraksi dll) perbedaan perbedaan tersebut masih dipengaruhi oleh keadaan fisik dan psikologi, umur serta jens kelamin dan pengaruh dari lua penerangaan/lampu dan tat ruang.
2.      Kendaraan
Kendaraan digunakan oleh pengemudi mempunyai karakteristik yang berkaitan dengan kecepatan, percepatan, perlambatan, dimensi dan muatan yang membutuhkan ruang lalu lintas yang secukunya utuk bisa bermanufer dalam lalu lintas
3.      Jalan
Jalan merupakan lintasan yang direncanakan untuk dilalui kendaraan bermotor maupun endaraan tidak bermotor termasuk pejalan kaki. Jalan tersebut direncanakan untuk mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan mampu mendukung beban muatan, sehingga dapat meredam angkan kecelakaan lalu lintas.
Menurut PP No. 43 tahun 1993, pengemudi adalah orang yang mengemudi kendaraa bermotor atau orang yang secara langsung mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan bermotor. sehingga seorang pengemudi harus memenuhi persyaratan agar dapat mengemudikan kendaraan. Menurut hamidan (2001) persyaratan seorang pengemudi adalah :
1.      Setiap pengemudi kendaraan bermotor wajib memiliki SIM
2.      Cukup umur
3.      Sehat jasmani dan rohani
4.      Berpengetahuan tentang peraturan lalu lintas
5.      Cakap mengemudikan kendaraan
Berbagai kecelakaan sering terjadi dinegara kita terutama yang sering terjadi ialah kecelakaan yang bersangkutan mengenai kendaraan beroda dua. Kecelakaan menurut santoso (1990), adalah kejadian yang tidak disengaja atau disangka sangka dengan akibat kematian, luka luka atau kerugian benda. Adapun definisi Colling (1990), kecelakaan adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diharapkan serta tidak dikehendaki yang disebapkan oleh manusia, faktor situasi, faktor lingkungan atauppun kombinasi dari ketiga faktor tersebut yang dapat berakibat cidera sakit, kematian kerusakan materil atau kejadian kejadian llain yang tidak diinginkan.
Sama’mur (2006) menjelaskan bahwa kecelakaan adalah kejadian yang tak terduga dan tidak diharapkan. Tak terduga, oleh karena dibelakang peristiwa itu tidak terdapat unsur kesengajaan, lebih lebih dalam bentuk perencanaan. Ia membagi tiga kelompok kecelakaan, yaitu :
1.      Kecelakaan akibat kerja di perusahaan
2.      Kecelakaan lalu lintas
3.      Kecelakaan di rumah.
Bila dikaitkan dengan tujuan penelitian yang kami lakukan, maka yang dimaksud kecelakaan dalam penelitian ini adalah kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas merupakan serangkaian kejadian yang sesaat sebelum terjadinya kecelakaan didahului oleh gagalnya pemakai jalan dalam mengatasi keadaan seelilingnya termasuk dirinya sendiri dan kecelakaan lalu llintas menimbulkan terjadinya korban atau kerugian harta benda. Kecelakaan memang kejadian yang sulit diprediksi kapan dan dimana terjadinya, dan tidak hanya mengakibatkan traumatik, cidera atau kecacatan tetapi juga yang paling fatal dapat mengakibatkan kematian. Kasus kecelakaan yang sulit diminimalisir malahan cenderung meningkat sejalan dengan pertambahan panjang jalan dan banyaknya pergerakan dari kendaraan (Hobbs, 1995).
Menurut peraturan pemerintah nomor 42 tahun 1993, kecelakaan lalu lintas adaah suatu peristiwa di jalan yang tidak disangka sangka dan tidak disengaja melibatkan kendaraan dengan dengan dengan aatau tanpa pemakaai jalan lainnya, mengakibatkaan korban manusia atau kerugian harta benda. Sehingga dari berbagai penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa faktor utama penyebap kecelakaan yaang semuanya itu ada keterkaitanya dengan monitoring orang bagi remaja antara lain :
1.      Faktor manusia itu sendiri
Manusia adalah faktor terpenting dan terbesar penyebap terjadinya kecelakaan lalu lintas. Mengemudi merupakan ppekerjaan kompleks, yang memerlukaan pengetahuan dan kemampuan tertentu karena pada saat yang sama pengemudi harus berhadapan dengan peralatan dan menerima pengaruh rangsangan dari keadaan sekelilingnya. Kelancaran dan keselamatan lalu lintas tergantung pada kesiaan dan keterampilan pengemudi dalam menjalankan kendaraannya (F.D. Hobbs, 1995). Sehingga dengan demikian monitoring orang tua sangat penting bagi anaknya. Karena dengan monitoring orang tua akan tau sejauh mana emampuan anaknya dalam berkendara.
Dalam megemudi, manusia dipengaruhi oleh faktor yang berasal dalam dan yang meskinya diketahui oleh orang tuanya, seperti :
a.       Usia
Kelompok usia remaja dan dewasa muda (25 tahun kebawah) mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kecelakaan yang dikarenakan tingkatan emosional mereka belum setabil (F. D. Hobbs, 1995) sehingga orang tua harus terus melakukan monitoring dan perhatian kepada anaknya.
b.      Tingkat pendidikan
semakin tinggi pendidikan maka tingkat kecelakaan akan semakin rendah, karena pendidikan mempengaruhi cara berfikir dn bertindak dalam menghadapi pekerjaan termasuk resiko ppekerjaan (F, D Hobbs, 1995)
c.       Keahlian (Skill) mengemudi
Dengan monitoring yang dilakukan orang tua akan mengetahui keahlian anak ketika berkendara. Sehingga orang tua dapat memutuskan apakah anaknya sudah layak dan mampu untuk dipegangi sepeda sendiri.
d.      Kondisi tubuh pengemudi.
Orang tualah yang paling tau kondisi tubuh anaknya jika orang tua itu melakukan monitoring secara terus menerus. Apabila kondisi tubuh pengemudi sehat maka pengemudi akan mengendarai kendaraannya dengan kontrol yang penuh sehingga kendaraan lebih terjamin (F. D Hobbs, 1995)
2.      Faktor kendaraan.
Fakor kendaraan ini melippusi kondisi sepertia apakah kendaraan yang digunakan, layak pakai ataukah tidak. Terkadang mengenai kondisi kendaraan sebagian besar remaja tidak begitu peduli. Mereka hanya langsung memakai saja tanpa mengecek terlebih dahulu kendaranya yang akan digunakan. Disinilah peran perhatian dan monitoring orang tua terhadap keselamatan anaknya diperlukan. Orang tua juga harus memonitoring kendaraan yang nantinya digunnakan oleh anaknnya, seperti jenis dan ukuran kendaraan, kondisi kendaraan, penerangan, rem, lampu kendaran dan lain sebagainya.
3.      Faktor lingkungan
Kondisi jalan yang perlu diperhatiakan untuk lalu litas meliputi:
a.       Kondisi jalan yang tidak menampung banyak kendaraan
b.      Kondisi fisik jalan operasi, misalnya berlubang, bergelombang, berpasir, rata, kering atau basah
c.       Alat alat kelengkapan jalan, seperti lampu penerangan jalan lalu pengatur lalu lintas dan marka jalan tersebut.
d.      Musim, pada musim hujan kondisi jalan yang licinkemungkinan menimbulkan potensi untuk terjadi selip apalagi jika kecepatan tinggi akan sangat besar kemungkinannya terjadi kecelakaan

Sedangkan faktor lain yang sangat penting dan berpengaruh bagi keselamatan ramaja dan anak anak dijalan raya adalah perlunya monitoring orang tua sebagai upaya meminimalisir kecelakan remaja dan anak anak dijalan raya. Para remaja yang kurang mendapatkan monitoring dari orang tuanya biasanya akan berkendara dijalan raya dengan ugal  ugalan dan tidak mentaati peraturan yang ada karena tingat kedewasaan oleh generasi muda masih minim. Faktanya terjadi ugal ugalan dijalan raya, menjadikan jalan umum sebagai arena balap, serta mengenai berfikir keselamatan masih kurang diperhitungkan (Subiyanto, 17 november 2013. Rakyat Maluku)           
                                Gambar sekelompok anak yang kebut kebutan

Masa remaja secara tradisional dianggap sebagai periode badai dan tekanan, dimana pada masa itu emosi meninggi sebagaai akibaat dari perubahan fisik dankelenjar. Namun tidak semua remaja menjalani badai dan tekanan, namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami keidak setabilan dari waktu kewaktu sebagai konsekwesi usaha penyesuaian diri terhadap pola perilaku baru dan harapan sosial baru.  Pola emosi remaja sama dengan pola emosi anak anak. Jenis yang secaraa normal dialami ialah : cinta atau kasih sayang, gembira, amarah, takut, sedih dan lain sebagainya. Perbedaanya terletak pada macam dan derajat rangsangan yang membangkitkan emosinya dan khususnya pola pengendalian yang dilakukan individu terhadap ungkapan emosi mereka (Anonymous, 2009). Hal inilah yang pada akhirnya sangat mempengaruhi para remaja dalam mengendarai sepeda motor dijalan raya. Mereka jadi ingin kebut kebutan, seretan dan lain sebagainya yang biasanya akan berakibat buruk seperti kecelakaan dan lain sebagainya.
Pengawasan orang tua terhadap anak adalah hal yang paling utama sebelum mereka bersentuhan langsung dengan kendaraan dijalan umum. Sebagai aparat berwajib yang mengawasi arus lalulintas kami juga memiliki tanggungjawab yang sama. Hanya peran orang tua akan jauh lebih baik jika selaras dilaksanakan dengan  fungsi pengawasan dan penertiban yang dilakukan aparat penegak hukum dalam hal ini   Polisi Lalulintas. “Kata Direktur Lalulintas Polda Maluku, Kombespol Ary Subiyanto, kepada Rakyat Maluku, diruang kerjanya, Selasa, 17 September.”

B.     Penelitian yang Relevan
Berbagai penelitian menunjukaan bahwa kecelakaan yang melibatkan sepeda motor mempunyai angka yang cukup tinggi. Hal ini berkaitan dengan penambahan jumlah kendaraan sepeda motor yang bgitu pesat karea relatif terjangkau oleh sebagian besar masyarakat indonsia selain itu, perilaku pengendara sepeda motor dijalan menjadi faktor penentu terjadinya kecelakaan.(Lullie, 2005). Sehingga dengan demikian pemerintah meski bersikap tegas mengenai impor kendaraan sepeda motor. Pemerintah juga harus mengupayakan perluasan jalan supaya tidak terjadi kemacetan lagi dijalan raya.
Menurut Asian development Bank (ADB, 1996), Pengguna sepeda motor baik ppengendara maupun pembonceng merupakan pengguna jalan yang paling mudah menjadi korban seandainya terjadi kecelakaan. Studi studi yang pernah dilakukan menunjukan bahwa tingkat fatalitas sepeda motor jauh diatas tingkat fatalitas kendaraan lainnya. Semua itu dapat kita amati secara langsung dilapangan bahwa jumlah korban kecelakaan sepeda motor lebih banyak dari pada kendaraan lainnya seperti mobil, truk, bis dan lain sebagainya. Dan kebanyakan yang menjadi korban kecelakaan adalah para remaja bahkan anak anak. Hal itu itu terjadi karena kurangnya monitoring orang tua terhadap keselamatan anak saat berkendara dijalan raya.
Usia mempunyai pengaruh penting terhadap kejadian kecelakaan lalu lintas. Menurut Vinje (1991), anak anak atau remajaa tergolong rentan terhadap kecelakaan karena mereka memiliki keterbatasan kognitif. Anak anak seringkali gagal mempersepsikan sesuatu dengan baik, banyak anak atau remaja. yang kurang memahami konsep tentang bahaya dan tidak bahaya. Kebanyakan remaja yang mengalami kecelakaan adalah remaja yang berusia antara 15-24 tahun. Hal ini bisa terjadi karena pada usia remaja ini terdapat sikap tergesa gesa dan kecerobohan . selain itu, kelompok umur tersebut merupakan pengemudi pemula dengan tingkat emosi yang belum stabi serta belum berhati hati dalam mengendarai kendaraannya (Hunter, 1975), karena hal itulah maka monitoring sangat terhadap keselamatan anak dijalan raya sangat diperlukan. Dijalan raya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas pada peria lebih tinggi dari pada wanita. Hal ini dikarenakan berdasarkan data laporan kepolisian, jenis kelamin wanita sebagai pengguna sepeda motor jumlahnya lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah pengguna sepeda motor peria (Hubdat, 2006).


 ****







BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Tempat dan Waktu
Penelii melakukan penelitian di UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA (UMS) tepatnya kepada para mahasiswa UMS dan masyarakat daerah Karanganyar. Observasi, pengumpulan data dari mahasiswa UMS dan pengamatan di masyarakat peneliti laksanakan pada bulan Desember tahun 2013.

B.     Data, Sumber Data dan Nara Sumber
Peneliti memperoleh data dari UMS dan survai ke lingkungan masyarakat. Dari UMS tersebut kami memeroleh sumber data dari beberapa mahasiswa yang pernah mengalami kecelakaan. Sedangkan dari lingkungan masyarakat kami memperoleh sumber data dari beberapa keluarga yang anak-anaknya suka kebut kebutan dan seretan dijalanan. Sedangkan nara sumber dari UMS adalah Apriyanto dan Farida E S.

C.    Desain Penelitian
Istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi, etnografi merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Etnogarafi juga merupakan hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Indonesia. Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat – istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat, 1989:1).  
Etnografi yang akarnya antropologi pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari.
Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian. Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).

D.    Teknik Pengumpulan Data
1.      Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik bertatap muka atau tidak antara peneliti dan partisipannya dengan menggunakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan peneliti mengguankan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara mendalam, jelas dan nyata tentang proses perilaku negatif sehingga berpengaruh dalam konsentrasi belajar.

2.      Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi. Observasi langsung peneliti di sini yaitu untuk melihat perilaku, perkembangan tentang proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
Dalam kegiatan ini kami menggunakan observasi partisipasi (participant observation). Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.



3.      Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa pengumuman, instruksi, aturan-aturan maupun foto tempat yang kita observasi. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan objek penelitian. Tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan konkrit terhadap perilaku negatif siswa.

E.     Teknik Analisis
Analisis data merupakan satu proses mengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan suatu uraian dasar yang selajutnya akan akan dibahas. Dari rumusan atau susunan tersebut maka analisis bertujuan untuk mengorgaanisasian data.
Setelah data terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif dan triangulasi.  Penelitian deskriptif kualitatif yaitu posedur penelitian berdasarkan data deskriptif, yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seorang subjek yang telah diamati dn memberikan karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta mengguanakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Sedangkan triangulasi pada dasarnya merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja


 *******




BAB IV
PEMBAHASAN

A.    Penyebap Kecelakaan dijalan Raya

Dijalan raya ada banyak sekali penyebap yang membuat seseorang mengalami kecelakaan. Bahkan hal yang sangat kecil dan sederhana dapat mrmbuat seseorang mengalami kecelakan yang fatal. Dari observasi dan pennngamatan yang kami lakukan dilappangan kami peroleh data berbagai penyebap yang menimbulkan kecelakaan, yaitu :

1.      Pengemudi tidak disiplin
Sebagan besar pengemudi mengalami kecelakaan karena tidan mentaati tata tertip lalu lintas. Ada yang melanggar lampu lalu lintas, belum saatnya mengendarai sepeda motor sudah diperbolehkan orang tuanya mengendarai sepeda motor dan belum memiliki SIM karena belum cukup umur.
2.      Tidak trampil dalam berkendara
Rata rata seseorang yang belum trampil dalam berkendara adalah para remaja dan anak anak. Para remaja kebanyakan hanya bermodalkan nekat saja. Sehingga mereka belum benar benar terampil dalam berkendara.
3.   Emosional
Masa remaja merupakan masa badai dan tekanan sehingga pada masa masa ini emosi mereka meninggi. Saat mereka dijalan raya mereka tidak ingin kalah cepat dalam mengendarai sepeda motor. Mereka lebih mengedepankan emosinya dari pada dampak yang akan terjadi dari perbuatan yang ia lakukan ini.
4.   Kecepatan tinggi
Kebanyakan pengendara yang menggunakan kecepatan tinggi dalam berkendara adalah para remaja bahkan anaak anak. Semua it terjadi karena faktor orang tua yaang kurang memperhatikan anak anaknya. 
5.   Kondisi jalan yang rusak
                 Kondisi jalan yang rusak juga sangat sering menyebapkan kecelakaan dijalan raya. seperti keadaan rem yang kurang mekan bahkan rem blong dll
6.   Jalanan Licin dan Rusak
                  Jalanan yang licin disebapkan oleh faktor cuaca, saat hujan turun jalanan akan menjadi licin, jika pengendara tidak berhati hati akan mengalami kecelakaan. keadaan jalanan yang rusak juga akan membuat seseorang mengalami kecelakaan.
7.   Mabuk karena mengkonsumsi miras dan narkoba
                Kondisi mabuk akan membuat seseorang mengalami kecelakaan karena saat kondisi mabuk ini mereka akan kehilangan kesadaran dan sulit untuk berkonsentrasi sehingga sangat besar kemungkinannya terjadi kecelakaan. 
               
               Dari berbagai penyebab kecelakaan yang sudah disebtkan diatas faktor utama yang menyebabkan para remaja mengalami kecelakaan adalah minimnya monitoring dari orang tua mereka sendiri. Karena disini perlunya monitoring orang tua mencangkup berbagai penyebab yang telah dijelaskan diatas, seperti orang tua harus memonitoring kedisiplinan anaknya, keterampilan ananya, kondisi kendaraan yang digunakan, tingkat emosional anaknya. Orang tua harus mengetahui seluruhnya dengan cara melakukan monitoring agar anaknya selamat ketika berkendara. 
Kurangnya monitoring orang tua tehadap keselamatan anak dijalan raya akan menyebapkan anak tersebut seenaknya sendiri karena tidak adak monitoring dan kontrol dari pihak orang tua. Hal tersebut akan berakibat anak menjadi suka kebut kebutan, tidak disiplin, kurangnya pengetahuan dalam berkendara, kurangnya keterampilan berkendara karena orang tua yang tidak mau melatih anak anak mereka, emosional dalam berkendara. Sehingga dengan demikian monitoring orang tua dalam berkendara seorang anak dijalan raya menjadi salah satu faktor yang penting.


B.     Penyebap Minimnya Monitoring Orang Tua Terhadap Keselamatan Berkendara Seorang Anak.
Ada beberapa hal yang menyebapkan minimnya monnitoring orang tua orang tua terhadap keselamatan berkendara di jalan raya. Berbagai penyeebap tersebut diantaranya sebagai berikut :
1.      Orang tua sibuk dengan pekerjaanya masing masing
Terkadang ada beberapa anak yang memiliki kedua orang tua yang semuanya bekerja, bahkan bekerja dari pagi hingga larut malam. Karena kesibukan bekerja inilah yang menyebapkan minimnya monitoring terhadap keselamatan anaknya sendiri dijalan raya
2.      Pertengkaran yang terjadi antara ayah dan ibu.
Salah satu penyebap minimnya monitoring terhadap seorang anak adalah karena pertengkaran kedua orang tua tersebut akan membuat mereka kurang pehatian terhadap pengawasan seorang anak dijalan raya. Para orang tua tidak peduli terhadap anaknya dan lebih memilih membahas permasalahan yang terjadi pada diri mereka masing masing
3.      Kurangnya kedekatan antara orang tua dan anak.
Keadaan seorang anak yang kurang dekat kepada orang tua juga akan mempengaruhi dalam hal monitoring terhadap anak mereka.
4.      Kurangnya penegetahuan orang tua mengenai pentingnya monitoring terhadap anak.
Orang tua beranggapan bahwa anak anak mereka sudah mampu menjaga diri dan mahir dalam bersepeda lalu beranggaan bahwa monitoring terhadap anak tidak lagi diperluakan.
5.      Orang tua kurang bisa membawa dirinya kedalam dunia remaja.
Artinya orang tua kurang bisa berinteraksi dengan apa yang sedang dilakukan anak anak mereka. Sehingga orang tua kurang mengerti apa yang dinginkan anak anak mereka dan akan berakibat orang tua itu kesulitan dalam memonitoring dan memberi masukan kepada anak mereka. Dan kebanyakan malah bersikap tidak peduli kapada anaknya mengenai keselamatannya di jalan raya.

6.      Orang tua kurang peka terhadap anak mereka
Kepekaan orang tua adalah sesuatu hal yang sangat penting dalam mendidik anak. Karena jika orang tua tidak peka terhadap anak sama artinya orang tua tidak memperhatikan anak anak mereka, yang mengakibatkan minimnya monitoring terhadap keselamatan anak ketika berkendara.

C.    Cara Meningkatkan Monitoring Orang Tua Terhadap keselamatan anak dijalan raya
Berbagai cara dan metode telah untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan dijalan raya telah dipayakan dan diterapkan dijalan, seperti pembuatan polisi tidur, pembuatan rambu rambu lalu lintas. Dengan adanya upaya upaya tersebut seharusnya sangat jarang sekali kita temui kecelakan lalu lintas. Tetapi faktanya dapat kita lihat sendiri bahwa telah terjadi kecelakaan dimana mana dan tak jarang memakan korban jiwa. Kebanyakan korban adalah remaja dan anak anak. Semua itu terjadi karena kurangnya pengawasan dan perhatian orang tua terhadap keselamatan anaknya dijalanan.
Pihak yang paling utama untuk meminimalisir kecelakaan bagi remaja dan anak anak dijalan raya adalah orang tua mereka sendiri. Banyak sekali orang tua yang ternyata kurang atau tidak mengetahui secara persis apa yang terjadi pada anak remajanya, baik itu mengenai perasaan, keinginan, persoalan, bagaimana pergaulan mereka di luar rumah dan bagaimana sikap mereka saat mengemudi. Untuk mencegahnya dan meningkatkan monitorinng orang tua terhadap anak dijalan raya ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, yakni:
1.      Membuat kegiatan jalan sehat.
Dengan adanya kegiatan ini akan meningkatkan pengawasan (monitoring) karena kegiatan ini orang tua akan mengetahui bagaimana anak mereka bersikap dijalan raya. Apakaah naak mereka berhati hati atau tidak. Orang tua juga akan mengetahui apakah anaak mereka suka melihat orang lain berkendara dengan kecepatan yang tinggi atakah tidak. Jika anak itu suka dengan orang yang mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi maka sangat besar kemungkinanya bahwa anaak itu juga mengedarai kendaraanya dengan kecepatan yang tinggi pula.
2.      Membuat kegiatan sepeda ria.
Kegiatan sepeda ria ini akan meningkatkan monitoring orang tua karena kegiatan ini dilakukan langsung dijalan raya sehingga orang tua akaan secara langsung memonitoring anak anaknyaa ketika berkendara atau naik sepeda. Sehingga jika kegiataan ini rutin dilakukan akaan membuat meningkatnya monitoring orang tua terhadap keselamatan anaknya ketika berkedara dijalan raya .
3.      Mengadakan car free day
Kegiatan car free day ini sudah berlangsung di daerah surakarta dann sekitarnya. Dengan kegiatan ini maka akan secara tidak langsung juga akkan meningkatkan monitoring orang tua terhadap anaknya di jalan raya.
4.      Membuat komunitas sepeda santai.
Komunitas sepeda santai merupakan suatu komunitas yang sangat positif biasa kita temui didaerah perkotaan. Kegiatan ini juga akan meningkatkan monitorinng orang tua terhadap anaknya dijalan raya jika antara orang tua dan anaknya sama sama ikut. Dengan kegiatan ini orang tua akan langsung dapat memantau sikap dan perilaku anaknya ketika mengemudi.
Setelah orang tua meningkat monitoringnya terhadap anak jika orang tua tersebut menemukan sesuatu yag menyimpang atau sesuatu yang salah orang tua dapat mencoba mengatasinya dengan beberapa cara sebagai berikut :
1.      Peningkatan komunikasi, jangan memaksakan mereka harus menerima pandangan kita, beri mereka pengertian dan dengarkan pikiran dan perasaan mereka. 
2.      Meningkatkan keahlian mencari pemecahan konflik, ajak anak anda berdialog, dialog akan berhasil jika saling mengetahui perasaan dan keinginan bersama,ajak anak anda memutuskan bagaimana mempertemukan harapan didalam peraturan masing-masing.
3.      Menetapkan disiplin dan batasan, beri pengertian kepada anak mengenai apa yang diharapkan, diperbolehkan, dan tingkah laku yang pantas sesuai dengan umur. Memberikan panduan dalam pergaulan, kencan, masalah dalam seksualitas, uang, sekolah, karir dan waktu luang yang bermanfaat untuk membantu mereka memperjelas, dan merefleksikan diri dalam pilihan, tingkah laku mereka. 
4.      Beri penjelasan kepada mereka tentang bagaimana perilaku menyimpang akan mempengaruhi hubungan mereka dengan sesama. Menetapkan penggunaan konsekuensi logis dan alami, hal ini akan mendorong anak untuk lebih bertanggung jawab terhadap tingkah laku dan meningkatkan keahlian mereka dalam memilih hal yang terbaik untuk diri mereka.
5.      Penegasan dan penghargaan, berikan penghargaan dan penegasan terhadap tingkah laku yang baik, hal ini membantu mereka membangun rasa percaya diri dan belajar mengenai apa yang diharapkan terhadap mereka.
Menjadi orangtua yang efektif bukan berarti menjadi manusia yang sempurna, orang tua yang efektif adalah orang tua yang menghargai anak, memberi kesejukan, kejujuran, mengawasi meraka, berbagi pengalaman, penghargaan, membagi waktu, kerjasama, memberi peluang kreativitas, memberikan perhatian dan pengajaran, memberikan kesempatan beristirahat, penuh cinta, fleksibilitas, disiplin, bertata krama, dan menghormati diri sendiri.


 *******




BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Dijalan raya ada berbagai hal yang menyebapkan seseorang mengalaami kecelakaan lalu lintas. Penyebap tersebut diantaranya seperti jalanan yang licin, jalanan yang rusak, kurangnya keterampilan, kurangnya pengertian,  kondisi tubuh yang kurang sehat sampaai kondisi kendaraan yang digunakan. Dari berbagai penyebap yang ada faktor utama yang menyebapkan kecelakaan lalu lintas bagi remaja dan anak anak dijalan raya adalah minimnya monitoring orang tua terhadap keselamatan anak dijalan raya. Semua itu desebapkan oleh kesibukan kedua orang tua masing masing, pertengkaran kedua orang tua, kurangnya pengetahuan bahwa monitoring itu penting dan kurang peanya orang tua terhadap anak.
Kemudian, solusi untuk meningkatkan pengawasan orang tua terhadap keselamatan anak dijalan raya adalah dengan mengadakan kegiatan kegiatan yang bisa dilakukan oleh anak dan orang tua dijalan raya. Seperti jalan sehat, sepeda santai, mengadakan car free day dan membuat komunitas sepeda santai.














DAFTAR PUSTAKA

Hamidan. 2001. Dalam Nadiyya Utami, “Hubungan Persepsi Resiko Kecelakaan dengan aggressive driving pengemudi motor remaja”, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21696/1/NADIYYA%20UTAMI-FPS.PDF., (diakses 28 desember 2013).
Vinje. 1991. Dalam Agnes Maria dkk, “Studi Pendahuluan tentang Pemahaman Akan Keselamatan Diri”, http://journal.unair.ac.id/filerPDF/03%20-%20Apa%20yang%20Diketahui%20Anakanak%20Sekolah%20Dasar%20tentang%20Keselamatan%20Dirinya=Studi%20Pendahuluan%20tentang%20Pemahaman%20Akan%20Keselamatan%20Diri.pdf., (diakses 28 desember 2013)
Santoso. 1990. Dalam Nadiyya Utami, “Hubungan Persepsi Resiko Kecelakaan dengan aggressive driving pengemudi motor remaja”, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21696/1/NADIYYA%20UTAMI-FPS.PDF., (diakses 28 desember 2013).
Colling. 1990. Dalam Budi Supatmi, “faaktor faktor yang berhubungan dengan persepsi supir angkot jurusan parung-bogor, http://repository. uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/791/1/94231Budi%20Suprani-FKIK.pdf., (diakses 28 desember 2013).
Sama’mur. 2006. Dalam Nadiyya Utami, “Hubungan Persepsi Resiko Kecelakaan dengan aggressive driving pengemudi motor remaja”, http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21696/1/NADIYYA%20UTAMI-FPS.PDF., (diakses 28 desember 2013).
F.D. Hobbs. 1995. Dalam Budi Supatmi, “faaktor faktor yang berhubungan dengan persepsi supir angkot jurusan parung-bogor, http://repository. uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/791/1/94231Budi%20Suprani-FKIK.pdf., (diakses 28 desember 2013).
Lullie. 2005. Dalam Rizky Ramadhan, “Studi Pendahuluan tentang Pemahaman Akan Keselamatan Diri”, http://journal.unair.ac.id., (diakses 28 desember 2013)
Anonymous. 2009. Dalam Rizky Ramadhan, “Laporan penelitian studi SMA”, http:// Academia.edu.htm., (diakses 28 desember 2013).
Hunter, 1975. Dalam “keselamatan berkendara dijalan raya”, http:/ /repository.usu.ac.id/., (diakse 29 desember 2013)
Hubdat. 2006. Dalam “Kelelamatan alalu lintas”, http://adhimuhtadi. dosen.narotama.ac.id/files/2011/10/Pertemuan-12-Keselamatan-Lalin.ppt., (diakses 2 januari 2014).
Koentjaraningrat. 1989. Dalam ines pratiwi, “metode penelitian sosial etnomenologi dan etnografi”, http://inespratiwi.blogspot.com/ 2012/11/metode-penelitian-sosial-etnometodologi.html., (diakses 5 januari 2014)
Richards dkk. 1985. Dalam ines pratiwi, “metode penelitian sosial etnomenologi dan etnografi”, http://inespratiwi.blogspot.com/ 2012/11/metode-penelitian-sosial-etnometodologi.html., (diakses 5 januari 2014)
UU No 22 tahun 2009











LAMPIRAN

Penertipan polisisi lau intas terhadap angkutan umum

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲