BERTANAM CABAI MERAH

| Senin, 06 Januari 2014

BERTANAM CABAI MERAH
Karya Ilmiah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Bahasa Indonesia




Disusun oleh

Muhammad Sucahyo
XI. IPA 2.


YAYASAN MAJLIS TAFSIR AL-QUR’AN
SEKOLAH MENENGAH ATAS
(SMA MTA SURAKARTA)
2010/2011





HALAMAN PENGESAHAN

Karya ilmiah ini telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing dan wali kelas pada

                 Hari            :..................
                 Tanggal     :..................








                                         Surakarta ,18 oktober 2010     



                     Wali kelas                         Guru pembimbing karya ilmiah





              Drs. Agus Mulyadi                            Dra. Sri Fadilah R








HALAMAN MOTTO


v Barang siapa menanam pasti menuai
v Kegagalan adalah kunci keberhasilan
v Barang sispa bersungguh sungguh maka akan dapat
v Ada kemauan pasti ada jalan
v Pengalaman adalah guru terbaik





















HALAMAN PERSEMBAHAN













                                            

















                                    Karya ilmiah ini kami persembahkan kepada :

v Guru guru yang telah membimbing kami 
v Ayah dan Ibu tercinta
v Adik dan Kakak yang telah memberi motifasi
v Teman teman seperjuangan
v Pembaca yang budiman












KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul bertanam cabai merah. Sebagai tugas menyelesaikan mata pelajaran bahasa indonesia. Untuk itu taklupa kami ucapkan banyak terima kasih kepada :
v  Wali kelas yang telah mengijinkan dan mengesahkan karya ilmiah ini
v  Guru bahasa indonesia yang telah membimbing kami
v  Bapak ibu guru SMS MTA SURAKARTA
v  Teman teman seperjuangan
v  Pembaca yang budiman
Untuk selanjutnya Muda mudahan karya ilmiah ini bermanfaat bagi kita semua. Sesungguhnya tak ada gading yang tak retak, demikian juga untuk penyusunan karya ilmiah ini. Oleh karena itu kritik dan saran tetap kami harapkan demi kesempurnaan karya ilmiah ini.

                                                                                                                                                      






                                                                                               Surakarta, 18 Oktober 2010
                                                                                                                        
                  

                                                                                                              Penulis













DAFTAR ISI



HAJAMAN JUDUL................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................................. ii
HALAMAN MOTTO..................................................................................... ........ iii
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................... iv
KATA PENGANTAR............................................................................................. v
DAFTAR ISI........................................................................................................... vi
BAB I. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1
B.      Rumusan Masalah....................................................................................... 1
C.      Tujuan Penulisan......................................................................................... 1
D.     Manfaat Penulisan....................................................................................... 2
E.      Metode Penulisan........................................................................................ 2
BAB II. ISI DAN PEMBAHASAN
A.      Sejarah Cabai Merah................................................................................. 3
B.      Kandungan Dan Kegunaan Buah Cabai...................................................... 4
C.      Syarat Cabai Agar Tumbuh........................................................................ 5
D.     Pengolahan Tanah.......................................................................... ............ 6
E.      Menyiapkan Benih Yang Baik .................................................................... 7
F.       Tempat Pembenihan................................................................................... 7
G.     Penyemaian Benih Dan Perawatan Semaian ............................................. 8
H.     Penentuan Jarak Tanam............................................................................... 8
I.        Penanaman Bibit......................................................................................... 9
J.        Perawatan Cabai Merah Yang Baik............................................................ 9
K.      Pemanenan ............................................................................................... 11
BAB III. PENUTUAN
A.      Kesimpulan............................................................................................... 12
B.      Saran ....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN





BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Negara kita adalah negara yang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah salah satunya adalah cabai merah yang hampir disetiap pasar pasti kita dapat menemukan buah yang namanya cabai merah, cabai merah merupakan salah satu bahan yang sering digunakan untuk bahan makanan ibu kita didapur dan pasti semua orang suka dengan sambal dan sambal itu sendiri berbahan dasar cabai. Jika cabai merah tidak ada yang menanamnya karena tidaktahu cara mananam maka akan kamai beritahu melewati karya ilmiah yang kami buat ini, parahnya lagi kalau cabai merah sedikit sekali yang menanamnya pasti harga cabai merah tersebut akan sangat mahal dan sangat sulit mendapatkan cabai tersebut. Dan orang yang sanngat suka makan dengan sambal pasti akan merasa kesal karena sulitnya mencari bahan dasar sambal yakni cabai merah.maka dari itu melaluai karya ilmiah yang saya buat ini kita dapat menanamnya sendiri dihalaman belakang rumah kita. Kalau kita ingin mananam cabao merah ada bebarapa tahap yang harus kita lakukan, diantaranya menyiapkan tempat, bibit yang berkualitas,dan yang paling sulit adalah perawatanya dan menghindarkan dari penyakit atau hama, jika kita tahu caranya pasti akan sangat mudah cara manghasilkan cabai merah dengan kualitas yang baik


B.    Rumusan masalah

v  Bagaimana cara agar cabai merah dapat tumbuh dengan baik ?
v  Apsaja kandungan dan manfaat buah cabai ?
v  Bagaimana cara pengolahan tanah yang baik ?
v  Bagaimana cara memilih benih yang baik ?
v  Bagaimana tampat penbenihan ?
v  Bagaimana cara penyemaian ?
v  Bagaimana cara perawatan cabai merah yang baik ?
v  Bagaimana cara pemanenan ?

C.     Tujuan penulisan

v  mengetahui bagaimana cara agar cabai merah dapat tumbuh dengan baik.
v  mengetahuai kandungan dan manfaat cabai merah.
v  mengetahui pengolahan tanah yang baik.
v  megetahui benih yang baik.
v  mengetahui cara merawat cabai yang benar.
v  mengetahui cara memanen cabai merah.





D.    Manafaat penulisan
v  Kita dapat menambah wawasan kita mengenai pertanian
v  Dapat mengetahui manfaat buah cabai
v  Dapat mengetahui kandungan gisi buah cabai
v  Dapat mengetahui cara merawat buah cabai
v  Dapat mengetahui cara pemanenan buah cabai
v  Dapat mengetahui pengolahan tanah yang baik

E.     Metode penulisan
v  Study pustaka. Penulis mengambil data dari brsur,bbuku yang disediakan diperpustakaan seta mencari data melalui internet
v  Wawancara. penulis datang kepada orang yang pernah membudidayakan/ menanam cabai lalu menanyakan hal hal yang mungkin penting untuk pembuatan karya ilmiah ini





***














BAB II
PEMBAHASAN


A.      Sejarah buah cabai merah
Kemungkinana kalau tidak ada petualang dunia bernama christophorus columbus, tanaman cabai (capsicum sp).tidak akan dikenal oleh masyarakat diluar habitatanya di amerika tropis. Demikian pula bila tidak ada perhatian dari petualang terhadap tanaman yang rasa buahnya sangat pedas ini, mau tak mau untuk mengungkap sejarah tanaman cabai, kita harus membuka lembaran kisah perjalanan columbus saat menemukan benua baru yang kemudian dikenal sebagai benua Amerika.
Kisah menarik petualamgan berkebangsaan spanyol bermula pada tahun 1490. Saat itu ekspedisi yang di pimpinya mendarat di daerah yang sangat panas yang semula dikiranya sebagai salah satu dari benua Asia. Namun, belakangan berubah di ketahui bahwa daerah yang di daratinya itu merupakan wilayah san salvador
                Columbus sempat terheran heran pada tanaman cabai yang sudah dibudidayakan secara luas oleh penduduk asli di situ, karena berbeda dengan tanaman cabai yang di kenalnya di eropa. Rasa buah tanaman yang ditemukanya ini sangat pedas dan aromanya sangat tajam. Padahal tanaman cabai yang dikenal di eropa tidak begitu pedasdan aromanya tidak begitu tajam
                Cabai yang di temukan columbus merupakan tanaman asli daerah tersebut . cabai yang dikenalnya di Eropa adalah cabai yang dikenal sebagai paprika. Semasa columbis hidup, paprika sudah berkembang hampir keseluruh eropa bagian selatan (Spanyol, Portugal dan Italia),terutama spanyol . perkembangan keluar eropa dan ditanam secara komersial baru di lakukan setelah perang dunia II. Dalam hal ini yang berjasa ialah Amerika Serikat. Cabai yang di tumukan Columbus memang merupakan tanaman asli Amerika Serikat . dari sinilah tanaman ini menyebar ke Amerika Tengah menuju Amerika Serikat bagian selatan . namun , kapan dan siapa yang menyebar luaskanya tidak banyak yang mengungkapkanya. Dugaan sementara menyebutkan berdasarkan penelusuran sejarah maka yang berperan besar adalah orang indian (penduduk asli Amerika ). Konon sejak tahun 7000 SM, buah cabai sudah dimanfaatkan oleh suku Indian untuk keperluan masak memasak mulai membudidayakanya. Dari hasilk budidaya ini, cabai di sedbar luaskan keberbagai daerah lain di benua Amerika
                Dugaan lain menyebutkan bahwa yang menyebar luaskanaya tanaman cabai bukanlah manusia, melainkan burung burung liar. Oleh karena itu cabai sering disebut burung atau bird pepper. Di Indonesia inilah yang kita kenal dengan cabai kecil/merah mengenai dugaan ini , masih sulit diterka kebenaranya. Ada informasi yang menyebutkan bahwa jenis cabai yang dimaksudkan cabai liar. Buah cabai jenis ini tidah mudah gugur walaupun sudah masak, sedangkan bijinya yang sudah masak berwarna kemerahan (oranye).
                Columbus beberapa kali memimpin ekspedisi untuk menjelajahi benua tarsebut. Di akhir ekspedisi tahun 1502,temuanya tersebut dikenalkan ke benua lain dari sinilah benua cabai terkuak kemasya rakat luar. Dengan demikian, orang menjadi tahu bahwa jenis cabai bukan hanya satu atau dua jenis saja.
                Kini, hasil prodiuksi cabai dunia justru tidak berpusat di Eropa, tempar asal columbus, melainkan didaerah daerah tropis yang jauh dari benua tersebut
               
B.    Kandungan dan kegunaan buah cabai
Secara umum buah cabai mempunyai banyak kandungan gizi yang masing masing jenisnnya akan berlainan . tabel satu menunjukan kandungan gizi buah dari beberapa jenis cabai, baik bentuk segar maupun kering

Tabel 1 KANDUNGAN ZAT GIZI BUAH CABAI SEGAR DAN KERING SETIAP 100 GRAM BUAH
kandungan
Segar
Kering
Cabai hi- jau besar
Cabai me- rah besar
Cabai rawit
Cabai hi- jau besar
Cabai me- rah besar
Cabai rawit
Kalori (kal)
Protein (g)
Lemak (g)
Karbonhidrat(g)
Kalsium(mg) fosfor(mg)
besi(mg)
vit. A (si)
vit. B1 (mg)
vit. C (mg)
air (g)
b.d.d  *(%)
23
0,7
0,3
5,2
14
23
0,4
260
0,05
84
93,4
82
31
1
0,3
7,3
29
24
0,5
470
0,05
18
90,9
85
103
4,7
2,4
19,9
45
85
2,5
11050
0,05
70
71,2
85
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
311
15,9
6,2
61,8
160
370
2,3
576
0,04
50
10
85
-
15
11
33
150
-
9
1000
0.5
10
8ml



Kegunaan buah cabai
Buah cabai dapat dimanfaatkan untuk banyak keperluan, baik yang berhubungan dengan kegiatan masak memasak maupun keperluan yang lain seperti untuk bahan ramuan obat tradisional. Konon buah cabai dapat bermanfaat untuk membantu kerja pencernaan dalam tubuh manusia.
Cabai rawit yang kaya vitamin A, selain manjur untuk mencegah kebutaan, juga dapat menyembuhkan penyakit tengoroan. Daunnya cukup ampuh untuk menyembuhkan luka. Cabai besar yang kaya vitamin C sering di manfaatkan sebagai bahan campuran industri makanan, obat obatan, dan perternakan
Buah cabai pun berperan bagi pecinta burung ocehan dan burung hias. Perlu diketahui kepedasan cabai di sebapkan oleh adanya kandungan capsaicin. Bila ada pada placenta (tampat meletakan biji ) maka capsaicin akan mampu mempertajam lidah burung ocehan. Akibatnya burung ini akan menjadi lihai untih memepermainkan lidahnya. Bila cabai diberikan keburung hias maka pengaruhnya terhadap burung tersebut ialah bulunya lebih bercahaya dan lebih menarik. Ayam yang enggan bertelurpun dapat tergolong bila pakanya di campuri cabai kering yang sudah di tumbuk halus menjadi bubuk
Selaain untuk campuran pakan, bubuk cabai dapat di manfaatkan sebagai bahan industri makanan dan minuman untuk menggantikan fungsi lada dan sekaligus untuk memancing selera makan konsumen ekstrasi bubuk cabai inipun sering dipakai dalam pembuatan minuman ginger beer. Selain mengandung capsaicin, cabaipun mengandung semacam minyak asiri, yaitu capsicol. Minyak asiri inipun dapat dimanfaatkan untuk mengganti minyak kayu putih. Konon minyak ini dapat mengirangi rasa pegal, rematik,sesak nafas dan gatal gatal pada tubuh kita
Slain kegunaan tersebut, bubuk cabai pun dapat dijadikan sbagai bahan obat penenang. Bahkan kandungan biovlavonoids yang ada di dalamnya, selain dapat menyembuhkan radang akibat udara dingin, juga dapat menyembuhkan penyaki polio

C.     Syarat cabai agar tumbuh

1.      Ketinggian tempat dan iklim
Ketingian suatu daerah menunjukan jenis cabai yang akan ditanam. Paprika misalnya, hasilnya akan mengecewakan bila ditanam didaerah dataran rendah dengan suhu udara yang tinggi. Ini disebapkan jenis cabai yang tidak pedas ini sangat membutuhkan suhu udara yang pada siang hari rata rata 24 derajat celsius suhu udara pada malam hari 130 – 160C.
Lain halnya dengan cabai merah besar jenis cabai ini akan lebih sesuai bila ditanam didaerah yang kering dan berhawa panas walaupun daerah tersebut merupakan daerah pegunungan. Di bobotsari (purbalingga, jawa tengah ) dan batu (malang jawa timur) , misalnya, cabai dapat tumbuh dengan baik walaupun ketinggian daerah tersebut rata rata mencapai 900 meter di tas permukaan laut cabai kriting yang tergolong cabai besar ditanam sekitar suka bumi jawa tengah dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut teteap hasilnya tidak mengecewakan
Walaupun demikian, bila tanaman tersebut ditanam di daerah yang berkelembapan tinggi dengan curah hujan pertahun antara 600-1250 mm maka tanaman cabai mudah diserang penyakit terutama penyakit antrak (penyakit patek) yang sering menyerang cabai dalam situasi sangat lembap.

2.      air
Air sangat penting bagi tanaman. Fungsinya antara lain membantu penyerapan unsur hara (makanan)dari dalam tanah oleh akar tumbuhan , mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tanaman, serta melancarkan aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah
Ditinjau dari tanaman, keberadaan air harus sesuai dengan yang dibutuhkan oleh tanaman. Lahan pertanaman yang mengalami kekurangan air akan menyebapkan aerasi udara dalam tanah menjadi terganggu dan suplai oksigen dalam tanah menjadi tidak lancar. Bila hal ini terjadi maka fungsi dan pertumbuhan akar sebagai bagian tanaman yang penting akan berhenti. Akibatnta pertumbuhan seluruh bagian tanaman akan berhenti sehingga perkembanganya menjadi tertunda , mutu dan produksi akan mrosot,  serta akar tanaman menjadi rentan terhadap serangan penyakit dumping off yang akan membawa kematian terhadap tanaman dalam waktu singkat.
sebaliknya bila lahan pertanaman mengalami kelebihan air maka tanah akan menjadi sngat lembap dan becek. Akibatnyapun akan terjadi seperti bila kekurangan air, yaitu aerasi udara dan suplai oksigen dalam tanah menjadi teeganggu serta akar tanaman dapat terserang penyakit busuk akar yang dapat menyebapkan kematiaan tanaman
sekarang bila lahan bersifat asam (pH<6,0)maka maka keberadaan air dapat menetrelkan tanah tersebut. Biasanya lahan bersifat asam ini terdapat dilahan sawah dan tegal (kering) yang tanahnya berkadar liat dan unsur besi (Fe)yang tinggi.tanaman yang ditamam di lahan seperti itu akan mengalami keracunan unsur besi. Ini disebapkan saat tanah mendapatkan air, senyawa feri yang bervalensi tinggi akan berubah menjadi senyawa feroyang bervalensi rendah. Senyawa inilah yang akan di serap oleh tanaman mengalami keracunan unsur besi.
Oleh karena itu, kandungan air dalam tanah harus diperhatikan dengan mempertimbangkan lokasi penanamannya, apakah di lahan sawah atau tegal. Bila dilahan sawah, sebaiknya cabai ditanam di musim hujan. Sebaliknya bila di lahan tegal, sebaiknya cabai ditanam pada akhir musim kemarau.

3.      Tanah
Tanah merupakan tempat merupakan tempat tumbuh tanaman. Oleh karena itu, tanah harus subur dan kaya akan bahan organik. Derajat keasaman tanahnya (pH tanah)antara 6,0-7,0, tetapi akan lebih bagus kalau PH tanahnya 6,5. Tanah harus berstruktur remah atau gembur. Walaupun demikian, cabai mesih dapat ditanam di tanah lempung (berat), tanah agak liat, tanah merah, maupun tanah hitam. Tanah yang demikian memang harus diolah terlebih dahulu sebelum ditanami.
Tanah yang memenuhi syarat adalah tanah yang menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman dapat digolongkan sebagai berikut
a.       Zat organik 
Zat organik disini berarti zat dalam bentuk karbonhidrat, protein dan lemak. Ketiganya dibentuk sendiri oleh tanaman melalui proses asimilasi zat asam arang (CO2). Dalam proses asimilasi ini terdapat tiga unsur penting yaitu energi (sinar matahari), air dan CO2.
b.      Zat mineral
Mineral merupakan zat pelengkap dalam pembentukan zat organik . mineral itu meliputi :
Karbonhidrat dan lemak, zat primer(nitrogen, fosfor dan kelium), zat sekunder (kapur, magnesium dan nelerang), zat mikro (barim, seng, pumblum)   

D.    Pengolahan tanah

1.       Pengemburan tanah
Penggemburan tanah dapat dilakukan dengan dibajak kemudian baru di cangkul bila tanah sudah gembur , tanah lalu di bentuk dan di beri saluran air sebagai stempat penampungan atau pembuangan air yang berlebihan
2.       Pemberian pupuk dasar
                lahan penanaman cabai perlu di beri pupuk dasar sebagai pemupukan awal. Umumnya pemupukan dasar bisa berupa campuran pupuk kandang dan pupuk NPK.

DOSIS PUPUK KANDANG PADA TANAH NETRAL

Areal pertanaman
Pupuk kandang
NPK (kg/ha)
pengganti NPK (kg/ha)
Urea
TSP
ZK/KCI
Berpasir
Tidak berpasir
20 – 30
20 - 30
800
500
355
311
666
438
711/581
466/381

3.       Pencangkulan ulang
Agar pupuk dapat di manfaatkan secara maksimal oleh tanaman, lahan perlu dicangkul ulang. Pencangkulan ini bertujuan agar pupuk dan tanah dapat bercampur rata kedalaman cangkulan antara 20-30 cm (sedalam cangkulan).setelah lahan dibiarkan atau diangin anginkan selama seminggu agar tanah dan pupuk saling bereaksi

E.     Penyiapan benih yang baik

Biji atau benih cabai di ambil dari buah tanaman induk. Tanaman induk harus berasal dari tanaman yang sehat dan buah yang baik. Tanaman cabai yang dijadikan induki pun perlu dipilih berjenis murni. Jenis murni artinya tanaman yang tidak berbaur dengan tanaman yang sama atau dari jenis yang lain. Misal cabai merah jangan dibiarkan dengan tanaman jabai kriting
Selain harus berasal dari tanaman induk pilihan, buah cabai yang akan diambil bijinya harus berbentuk sempurna, tidak cacat bebas hama dan penyakit dan umurnya cukup tua. Dan buahnya tidak boleh ada yang pecah.buah yang memenuhi syarat diatas dipotong menjadi tiga bagian yang setiap bagianya harus sama panjang. Biji untuk benih diambil bagian tengah. Potongan bagian tengah ini umumnya memiliki bagian yang lebih padat, lebih banya, lebih besar dan kemungkinan sudah mengalami penyerbukan sempurna. Potongan yang dibelah itu bijinya dikeluarkan untuk dijemur sampai kering.
Setelah biji cabaio untuk benih diperoleh, tahap berikutnya ialah melakukan seleksi biji untuk mendapatkan benih biji cabai yang baik. Penyeleksian dilakukan dangan calon benih dimasukan kedalam ember. Dengan cara ini akan kelihatan biji yang mengambang dan yang tenggelam. Biji yang mengambang kurang baik untuk benih. Sebaliknya biji yang tenggelam merupakan biji yang berisi.

F.     Tempat pembenihan

1.      Bendengan
Bendengan untuk penyemaian cabai bervareasi ukuranya, ada yang 120 cm dan panjangnya mengikuti keadaan lahan. Seandainya bendengan dibuat dari kotak kayu, panjangnya 2m dan lebarnya 120 cm. Untuk areal seluas 1 hektar, di perlukan bendengan seluas 100-200 m2 dengan kebutuhan benih antara 250-500g/ha. Bendengan tersebut perlu dipupuk pupuk yang digunakan ialah pupuk kandang atau pupuk kompos dengan dosis satu bagian tanahnya diberi satu bagian pupuk. Bila ternyata kegemburan tanahnya masih kurang, perlu ditambah setengah atau satu bagian pasir. Secara lengkap, perbandingan tanah, pupuk kandang atau kompos, dan pasir adalah 1 : 1 : 0,5 -1.
Seminggu setelah pembenihan pupuk kompos bendengan tersebut diberi pupuk NPK. Cara pemberianya adalah dengan menaburkanya secara merata di atas bendengan. Setelah itu barulah di lakukan penyiraman. Sekitar 2 hari kemudian, benih sudah dapat disemaikan.
2.      Polibang
Di bobot sari, jawa tengah, penyemaian tidak di lakukan di bendengan, melainkan polibag. Media dalam polibag merupakan campuran tanah dan pupuk kandang atau kompos. Sebelum di campurkan, tanah harus di anyak dahulu. Hasil anyakan tanah inilah yang kemudian dicampurkan dengan pupuk kompos atau kandang. Dosis pupuk kandang atau kompos adalah setiap satu bagian tanah anyakan di campurkan dengan satu bagian pupuk kandang atau kompos.

G.    Penyemaian benih dan perawatan semaian

Sebelum disemai, benih yang terpilih direndan dahulu ke dalam larutan fungisida selama 12 jam dan di angin anginkan hingga airnya kering. Setelah itu, benih disebarkan ketemoat persemaian. Penyemaian benih di bendengan cukup dengan menebarkanya diatas tanah persemaian. Jarak tebaran antara 3-6 cm. Bila penebaran di palibog, benih ditanam sedalam 0,5 cm. Setelah benih ditebarkan ditempatnya, di atas benih tersebut ditaburkan pupuk kandang setipis mungkin.
Benih yang sudah ditebarkan harus di lindungi dari terpaan sinar matahari langsung maupun air hujan. Intu itu benih perlu diberi mulsa dari jerami. Setelah itu diatas bendengan diberi naungan yang posisinya miring.
Perawatan semaian, biasanya 1-2  minggu setelah penebaran, beni sudah mulai bertunas muda tersebut atau umurnya sudah mencapai seminggu sudah dapat dipindahkan kekantung plastik (polibag). Sedangkan penyemaian yang dilakukan di palibag, bennih tersebut dibesarkan hingga mmenjadi bibit yang siap tanam. Bniasanya benih mulai ditanam dikebun setelah tingginya mencapai sekitar 10-15 cm atau sudah berumur 1 - 1,5 bulan.
Penyiraman dilakukan dua kali sehari , yaitu pagi dan sore haribila udara di dalam bendengan sangat panas. Bila udaranya dingin atau terjadi hujan penyiraman bisa di tiadakan atau stu harub sekali saj yaitu pada pgi hari saja.persemaian perlu dijaga dari kemungkinan serangan hama dan penyakit. Hama dan penyakit yang sering mengganggu biasanya semut cacing dan jamur. Pengendalian cacing dapat dilakukan dengan penaburan furadan 3 G di , media tanam persemaian. Pengendalian jamur dapat dilakukan dengan penyemprotan benlate atau dhitane pada tanaman. Cara pemakaian tetap mengikuti aturan pada label, sedangkan selang waktu dapat dilakukan seminggu sekali.

H.    Penentuan jarak tanam

Jarak tanam ditentukan berdasarkan jenis cabai yang ditanam. Berdasarkan pengamatan dilapangan, jarak tanam yang lebih lebar akan lebih baikk untuk kesehatan tanaman. Bila mengunakan jarah tanam yang rapat atau sempit, situasi disekitar tanaman akan menjadi lembap. Situasi yang demikian akan mengundang datangnya kutu daun dan jamur.kutu dan jamur sangat menyukai tempat temp[at yang lembap selain tanah menjadi lembap, jarak tanam yang rapat akan berpengaruh terhadap pertumbuhan cabang dan ranting tanaman. Hal ini secara tidak langsung akan mempengaruhi produksi buah nantinya.
Jarak tanam yang biasa digunakan petani pada umumnya adalah 50-60 cmuntuk jarak antar lubang dan 60-70 cm untuk jarak antar bariasan. Jarak tanaman tersebut t6ernyata membuat jarak tanam tersebut ternyata banyak terserang penyaki t oleh karenaitu jarak tanam yang paling bagus adalah 100 cm x 100 cm.
Sebenarnya dengan jarak tanam lebar, selain memberikan dampak positif terhadap kesehatan tanaman, juga dapat memberikan keuntungan lain bagi tanaman. Keuntungan tersebut ialah agar masing masing tanaman tidak sling berebut makanan, tidak berebut air dan dapat memperoleh sinar matahari atau cahaya yang cukup karena tanaman akan tidak saling ternaungi.

I.       Penanaman bibit

Bibit yang siap tanam merupakan bibit yang sudah berumur 1-1,5 bulan setelah penyemaian benih. Sebelum penanaman, keranjang atau kantong plastik (polibag)tempat pembenihan harus di buang terlebih dahulu. Setelah itu, tanah dan bibitnya ditanam pada lubang tanam yang sudah di siapkan sebelumnya. Saat pembuangan keranjang atau polibag perlu dijaga agar akar tanaman tidak rusak. Untuk itu perlakuan ini harus dilakukan dengan hati hati. Sebaiknya hal ini dilakukan di dekat lubang tanam agar bibit dapat langsung dimasukan kedalam lubang tanam.
Setelah tanaman dimasukan kedalam lubang tanam, tanah bekas galian dimasukan menyusul ke dalam lubang sambil di uruk sampai kebatas pangkal batang. Selanjutnya bagian tanah disekitar tanaman di tekan tekan. Cara ini bertujuan agar tanaman tidak mudah goyang.
Waktu penanaman sebaiknya pada sore hari. Setelah penanaman, penyiraman dapat langsung diberikan. Tanaman yang baru ditanam biasanya kondisinya masih lemah karena akarnya belum menyatu dengan tanah. Untuk itu pelindung tanaman sangat di perluakan agar tanamn tidak terkena sengatan sinar matahari secara langsung serta terhindar dari terpaan air hujan dsan angin kencang. Pelindung atau naungan ini dapat dibuat secara sederhana dengan memanfaatkan pelepah daun pisang kering, daun kelapa atau lainnya. Pelindung ini cukup ditopang dengan tiang daun kecilatau ranting kayu asalkan cukup kuatuntuk menahan guyuran air hujan atau terpaan angin kencang. Agar kelembapan tanah tetap terjaga, diatas tanah sebaiknya diberikan mulsa atau penutup tanah. Untuk mulsa inipun dapat menggunakan daun kering rumput kering atau plastik perak.

J.       Perawatan cabai merah yang baik

A.     Penyiraman
Tanaman sangat memerlukan air sehingga perlu di siram. Oleh karena sering disiram, tanah disekitar tanaman menjadi padat dan mengeras. Bila hal ini dibiarkan terus menerus akibatnya akan kurang baik bagi tanaman, misalnya air air tidak lancar meresap kedalam tanah, keadaan sekitar tanah tanaman menjadi becek dan dapat menimbulkan berbagai macam gangguan. Yang paling cepat bila keadaan seperti ini ialah terserang penyakit jamuryang menyerang bagian bawah tanaman sehingga menyebapkan busuk akar kalaupun tidak ada gangguan seperti ini, keadaan tanah yang padat mengakibatkan sirkulasi oksigen dalam tanah tidak berjalan dengan lancar. Padahal akar tanaman juga memerlukan oksigen yang cukup. Bila kebutuhan oksigen tidak terpenuhi, tanaman akan tumbh tidak sehat.
Dari alasan tersebut, perludilakukan pendangiran atau pembumbuman di sekitar tanaman. Dengan cara ini, tanah yang padat dapat digemburkan lagi sekaligus dapat memusnahkan atau memetikan rumput atau tumbuhan yang merugikan tanaman. Dan pendangiran ini akan mempermudah jalannya airsiraman sehingga tanaman terhindar dari genangan air, tentu saja sirkulasi oksigen dapat berjalan dengan lancar.
B.      Pemberian pupuk daun dan pengatu tumbuh   
Pupuk daun umumnya berbentuk kristal dan cairan. Sebagaimana pupuk untuk tanah, pupuk daun inipun ada yang organik dan anorganik. Pemberian pupuk pada umumnya melalui penyemprotan kedaun sehingga disebut pupuk daun.
Tujuan pemberian daun pupuk ini ini untuk memenuhi kekurangan zat zat tertentu yang tidak tersedia pada pupuk akar. Hal lain ialah untuk menjaga agar tanaman tidak jenuh dalampemberian pupuk akar yang berlebihan dan untuk menjaga agar struktur tanah tidak rusak akibat pemberian pupuk buatan.pemberian pupuk daun setidaknya dapat menghilangkan kekhawatiran tersebut. Namun kita harus tetap berhati hati dalam penggunaan dosis,frekwesi dan waktu pemberiannya. Untuk hal itu biasanya dapat kita jumpai pada label kemasan masing masing pupuk daun.
Bbeberapa pupuk daun yang sudah biasa di pakai untuk cabai ialah Gandasil, Vitalik, dan masih banyak lagi. Sekarang yang harus diingat ialah saat  melakukan penyemprotan hendaknya jangan mencampurkan pupuk daun ini dengan bahan kimia lain.
Kedua, zat pengatur tumbuh. Zat pengatur tumbuh sering dikenal dengan hormon atau zat perangsang. Sebagaimana halnya pupuk daun, cara pemberian zat pengatur tumbuh inipun tidak  bebeda dengan pemberian pupuk daun, yaitu dengan penyemprotan.
Zat pengatur tumbuh digunakan untuk memacu pertumbuhan cabai merah dan lain sebagainya. Namaun, disamping dapat memacu, zat inipun dapat menghambat pertumbuhan tanaman yang tidak dikehendaki. Namun demikian, penggunaan zat pengatur tumbuh ini dimaksudkan untuk mencegah terjadinya gugur bunga dan buah, memperbaiki mutu buah, dan meningkatkan hasil buah.
Sebagaimana pupuk daun, pemakaian hormon inipun harus berhati hati. Jangan sekali kali pengunaannya menyimpang dari aturan yang telah di tetapkan pada label kemasan. Beberapa contoh hormon yang biasa digunakan pada tanaman cabai antara lain dekamon, florita, dan darmasri.
C.      Pengendalian  penyakit
Apa punjenis cabai, baik yang ditanam di daratan rendah maupun didaratan tinggi, tidak lepas dari serangan penyakit. Beberapa jenis penyakit yang menyerang tanaman cabai antara lain antrak yang sering dikenal dengan penyakit kering buah, penyakit busuk buah, penyakit tepung, pemnyakit layu, dan berbagai jenis penyakit virus yang ditularkan oleh hama serangga. Dan hal hal yang perlu diperhatikan dalam pengendalian penyakit ialah:
a)        Selain pengendalian dengan dengan menggunnakan bahan kimia , pengaturan tanam juga harus diperhatikan. Dalam hal ini, penanaman cabai pada waktu musim penghujan harus benar benar hati hati.
b)        Peggunaan benih haruslah yang sehat dan berasal dari buah dan tanaman yang sehat.
c)         Drainase harus baik.
d)        Tanaman yang sakit dan tidak mungkin tertolong lagi hendaknya segera di matikan.
e)        Jangan menanam tanaman cabai pada lahan yang pernah ditumbuhi tanaman sejenis (satu keluarga) yang pernah mengalami penyakit.
f)         Pergiliran penanaman tanaman cabai dengan tanaman lain yang tidak sejenis pada satu lahan atau lahan yang berbeda sangat dianjurkan.
g)        Bila serangan penyakit sudah sangat meluas dan menjalar ketanaman lain, disarankan untuk melakukan sterilisasipada lahan tersebu. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara dan menggunakan berbagai macam bahan kimia. Bahan kimia yang dapat digunakan antara lain basamid. Penggunaan dapat disesuaikan dengan anjuran yang terdapat pada label pengemasan.


K.     Pemanenan

Bila tidak ada hambatan dan perawatan cukup intensif, tanaman akan dapat dipanen pertama kalinya pada usia 70 – 75 hari. Untuk selanjutnya tanaman dapat dipanen secara terus menerus dengan selang waktu pemanenan 3 – 4 hari sekali. Namun, umumnya yang dilakukan petani adalah selang waktu seminggu sekali atau dua minggu sekali.
Sebenarnya panen yang dilakukan petani biasanya didasarkan pada keadaan pasar. Bila keadaan pasar pasar cabai kurang menguntungkan, buah dipanen pada keadaan benar benar tua ataupun waktu panen agak lama. Sebaiknya bila keadaan panrn menguntungkan, petani memanen cabai ini dengan selang waktu pendek.
Jumlah hasil panen cabai dari waktu kewaktu tidaklah sama. Biasanya hasil panen pertama hasilnya sekitar 40 kg/bahu, panen kedua atau ketiga rata rata sekitar 120 kg/bahu, panen keempat atau kelima sekitar 480kg/bahu. Setelah itu biasanya hasil panen akan merosot hingga panen yang ke-15 atau ke-20 mencapai titik minimum. Bagi petani yang ingin memanfaatkan hasil panennya untuk  keperluan penbuatan benih yang akan digunakan pada musim penanaman selanjutnya, hasil panen ke-3 dan ke-4 baik untuk hal tersebut benih pada panen tersebut dapat tahan disimpan sampai setahun.
Hasil panen yang disebutkan diatas dapat berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya. Namun, dalam praktek lapangan oleh petani di indonesia selalu menghasilkan panen yang rendah bila dibandingkan hasil pertanian (ladang yang lebuh luas) 



***









BAB III
PENUTUP


A.     Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, maka diperoleh kempulan sebagai berikut
1.       Bertanam cabai merah itu ternyata da waktu yang sulit dan ada pula waktu yang mudah. Waktu yang sulit yakni pada waktu musim hujan karena pada waktu musim hujan akan ada banyak sekali penyakit yang menyerang tanaman cabai contohnya karena kebanyakan air cabai menjadi bacek dan bisa terserang jamur dengan mudah, sedangkan pada waktu musim panas cabai sulit terserang jamur dan penyakit. Maka dari iti sebaiknya menanam cabai merah itu pada awal musim panas.
2.       Bertanam cabai marah itu juga perlu memperhatikan bibit indukan dengan teliti bila tidak teliti maka buah yang dihasilkan akan tidak begitu memuaskan dan benih yang baik itu ialah indukan yang tidak pernah terserang hama, biji buahnya besar besar, biji buahnya tidak cacat dan biji buah diambil pada bagian paling tengah dari buah tersebut. Dan perawatanya perlu benar benar diperhatikan.

B.      Saran

Rawatlah tanaman yang ada dialam sekitar kita alam disekitar kita sudah banyak yang rusak jadi jangan ditambah lagi kerusakanya . dan jika anda ingin mengetahui cara merawat cabai merah dengan benar anda bisa menerapkan langkah langkah dari karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini adalah buatan manusia pasti ada kesalahanya maka dari itu penulis mohon maaf sebesar besarnya, dan bila ada sesuatu hal yang mendukung dalam hal perawatan cabai merah bisa disampaikan kepada kami, untuk perbaikan kedepannya.

















DAFTAR PUSTAKA

Setiadi.  1999. Bertanam cabai merah.  Jakarta : Penebar Swadaya
Siswoputranto, Laksmi.  1998. Betanam Cabai. Jakarta : Gramedia Wiasarana Indonesia
www.google.com









































LAMPIRAN

0 komentar:

Posting Komentar

Next Prev
▲Top▲