Newest Post

JALAN JALAN MEN.....

| Jumat, 19 Juni 2015
Baca selengkapnya »
Oleh : Muhammad Sucahyo
kategori : ceritaku

Pada tanggal 13 juni 2015 saya tanpa sengaja melihat Solo Batik Carnival, rencananya sich saya mau pulang, eeee malah saat perjelanan saya melihat jalanya ditutup. sehingga membuat saya penasaran, lalu saya mencari tau kenapa jalan slamet riyadi ditutup. ternyatta ada SBC. Sayapun akhirnya menyempatkan menyempatkan diri dan membatalkan pulang. kalau tau SBC dimulai dari jam 15;00 saya mungkin akan datang tepat jam 15;00 tentunya dengan someone.
inilah hasil pemotretan dengan hp kamera kecil saya (nokia 6303 classic) model lama mas brooooo,
















 



JALAN JALAN MEN.....

Posted by : muhammadsucahyo
Date :Jumat, 19 Juni 2015
With 0komentar
Tag :

PENELLITIAN

| Rabu, 17 Juni 2015
Baca selengkapnya »
MAHASISWA PGSD UMS ANGKATAN 2013 BERORGANISASI UNTUK MENINGKATKAN SOFT SKILL 


Disusun Oleh :
Muhammad Sucahyo             (A510120235)
Farida Rahmawati                 (A510120227)
Anggi Resindrayanti              (A510120233)
Rizcha V                                 (A510120246)
Bima Permana Sukma           (A510120249)


PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
A.    Latar Belakang Masalah
Keinginan dan kebutuhan manusia di era globalisasi saat ini semakin kompleks saja, sehingga tidak mungkin dapat dipenuhi dengan usaha sendiri. Karena itu, diperlukan wadah atau organisasi untuk merealisasikan kebutuhan dan keinginan yang ingin dicapai. Organisasi adalah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur, dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu (Malayu : 2003). Tujuan dari suatu organisasi itu harus jelas dan rasional, apa bertujuan untuk mendapatkan laba (business organization) ataukah untuk memberikan pelayanan (public organization).
Dalam dunia kampus mahasiswa dituntut untuk saling bersaing atau berkompetisi dalam memperoleh ilmu pengetahuan dan wawasan, yang dalam ini sebagai tolak ukurrnya adalah indeks prestasi yang diperoleh dari soft skill di lapangan khususnya bagi calon guru pendidikan dasar. Keterampilan (soft skill) menganai cara berkomunikasi, cara mengkoordinasi, cara menyelesaikan masalah akan didapatkan melalui kita berorganisasi.
Kegiatan akademis akan menjadi lebih baik ketika ditunjang dengan kegiatan non akademis yang membantu mahasiswa untuk mengembangkan kepribadian, keterampilan, meningkatkan kepekaan sosial dan meningkatkan kedewasaan moral. Salah satu bentuk kegiatan non akademis ini adalah kegiatan kemahasiswaan yang tertuang dalam organisasi kemahasiswaan.
Dengan terlibat dalam organisasi kemahasiswaan, mahasiswa dapat belajar  menerapkan ilmu yan didapatnya dari bangku perkuliahan.  Selain itu mahasiswa juga akan belajar mengenai berbagai hal yang berguna bagi pperkembangan pribadinnya seperti kepemimpinan, manajemen pribadi, manajemen kelompok, manajemen konflik, kepercayaan diri, kemampuan berkomunikasi dengan baikdan kepakaan sosial. Hal tersebut sesuai dengan surat keputusan mentri pendidikan dan kebudayaan RI no.155/U/1998, yang mengatakan bahwa organisasi kemmahasiswaan intra perguruan tinggi adalah wahana dan sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan eningkata kecendekiawanan serta integritas kepribadian
Namun demikian mahasiswa mengangap bahwa nilai IPK lah yang terpenting baginya. Mereka beranggapan bahwa jika memiliki IPK tinggi secara otomatis mereka juga akan memiliki soft skill (keteramilan) yang baik pula. Padahal kenyataanya hal tersebut belum tentu terjadi. Hanya melalui aktif berorganisasi kita akan memiliki keterampilan mengkoordinasi suatu kegiatan dan cara menyelasikan masalah. Organisasi juga menuntut kita untuk selalu berkomunikasi terhadap siapapun. Karena dengan komunikasi yang baik akan tercipta pendidik yang berkualitas. 
Masalah diatas memberikan suatu inspirasi kami untuk meneliti hal penunjang yang bersifat eksternal dari usaha paling mayoritas yang dipilih oleh sebagaian mahasiswa, yaitu dengan mengikuti organisasi eksternal kampus maupun internal kampus. Kemudian dari hal tersebut dapat kita ketahui perbandingan soft skill mahasiswa yang ikut berorganisasi dengan yang tidak ikut berorganisasi.

B.     Rumusan Masalah
1.      Seberapa Penting Berorganisasi bagi Mahasiswa PGSD?
2.      Apa upaya upaya yang dilakukan dalam organisasi sehingga dapat meningkatkan soft skill mahasiswa?
3.      Apakah dengan berorganisasi bisa meningkatkan soft skill bagi calon guru SD?

C.    Tujuan Penelitian
1.      Mengetahui pentingnya mengikuti organisasi.
2.      Mengetahui upaya upaya yang dilakukan dalam organisasi sehingga dapat meningkatkan soft skill mahasiswa
3.      Mengetahui peningkatan soft skill mahasiswa PGSD melalui berorganisasi.

D.    Manfaat Penelitian
Penelitian mengenai upaya mahasiswa pgsd dalam meningkatkan soft skill  melalui berorganisasi menjadi penting untuk dilaksanakan karena beberapa manfaat yang dapat dijelaskan sebagai berikut:


1.      Manfaat teoritis
Penelitian ini dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengembangkan sistem pendidikan agar tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. Disamping itu penelitian ini dapat digunakan sebagai landasan teori mengenai  perbedaan Soft Skill mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan non aktif dalam organisasi.
2.      Manfaat Praktis
a.       Bagi Pendidik
Dengan laporan penelitian ini manfaat yang akan diperoleh dari guru adalah guru akan lebih termotifasi dan mengetahui bahwa organisasi itu penting sehingga kemudian akan mengarahkan peserta didiknya untuk ikut organisasi.
b.      Bagi mahasiswa atau peserta didik
Manfaat yang diperoleh peserta didik adalah menjadi mengerti cara meningkatkan soft skill-nya, yaitu dengan melalui ikut berorganisasi.

E.     Tinjauan Pustaka
1.      Landasan Teori.
a.       Pengertian Organisasi
Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani yaitu organon  yang berarti alat, bagian, anggota atau bagian badan. Kata organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi perusahaan, rumah sakit, perwakilan pemerintah atau suatu perkumpulan olahraga. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai suatu cara dalam mana kegiatan organisasi dialokasikan dan ditugaskan di antara para anggotanya agar tujuan organisasi dapat tercapai dengan efisien. (Erna Siregar : 2009).
Organisasi adalah bentuk formal dari sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisasi). Agar tujuan organisasi dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisasi dan anggota organisasi) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisasi/pegawai maupun bagi pengurus organisasi/pejabat yang berwenang.
Organisasi adalah penyusunan dan pengaturan bagian-bagian hingga menjadi suatu kesatuan; sususan dan aturan dari berbagai bagian sehingga merupakan kesatuan yang teratur; gabungan kerja sama (untuk mencapai tujuan tertentu). Kamus modern bahasa Indonesia M. dahlan Al Barry
jadi Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang ada atau yang telah ditetapkan. Seperti dalam hubungan organisasi kemahasiswaan dimana suatu organisasi kemahasiswaan ini dapat menjadi wadah bagi siapapun yang gemar dalam ikut berpartisipasi didalam kegiatan kemahasiswaan yang juga dapat menjalin kekerabatan antar seseorang. agar tercipta dan terwujud suatu organisasi di dalam kemahasiswaan yang mampu mengorganisir seluruh kegiatan kemahasiswaan yang berani dan bertanggung jawab dan bersifat mendidik dalam suatu organisasi yang kita dirikan.

b.      Pentingnya Berorganisasi
1)      Melatih kita untuk bersosialisasi.
Organisasi membuat kita akan terlatih untuk berinteraksi dengan berbagai macam orang. Dan hal ini sangat berguna untuk kita setelah terjun di dunia kerja. Contoh organisasi yang baik untuk bersosialisasi yaitu BEM, ini membuat kita lebih dekat dan kenal dengan mahasiswa lainnya tidak hanya dengan teman sekelas saja



2)      Melatih kita untuk bersosialisasi.
Belajar berorganisasi melatih kita agar dapat membuat proposal yang meyakinkan untuk diakui dan diterima orang lain. Demikian pula ketika terjun ke dunia nyata kelak, untuk memperoleh satu proyek besar, kita harus bisa mengajukan lobi yang menyakinkan untuk menang
3)      Merangsang kreativitas.
Manfaat berorganisasi yang paling terasa adalah kita akan terlatih untuk menjadi pribadi yang kreatif, selalu memiliki ide-ide, dan terangsang untuk berpikir di luar kerangka yang baku.
4)      Mengajarkan kerja keras, tanggung jawab, pantang menyerah dan tidak suka berpangku tangan. Manfaat berorganisasi yang paling dirasakan adalah kita akan menjadi pribadi yang optimis, penuh tanggung jawab, tidak mudah menyerah, dan tekun. Seandainya kita ditunjuk sebagai ketua panitia suatu kegiatan, tentu kita harus menyelesaikannya karena ada laporan pertanggungjawaban yang harus dibuat kemudian.

c.       Pengaruh Negatif Berorganisasi
Walaupun pada kenyataannya memang tidak semua mahasiswa mau menjadi aktivis dan mempunyai kepedulian terhadap perkembangan yang terjadi di dalam maupun luar kampus, tapi gerakan aktivis yang peduli sudah mampu mewarnai dinamika kehidupan mahasiswa di kampus. Cukup banyak kontribusi mahasiswa, melalui organisasi kemahasiswaannya, dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai disiplin ilmunya masing-masing atau menjadi motivator, mediator dan akselerator dalam menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi di tengah masyarakat. Baik itu menyangkut masalah sosial, ekonomi maupun politik.
Namun demikian, tak dapat dipungkiri, bila masih ada kesan miring terhadap keberadaan aktivis di organisasi kemahasiswaan yang antara lain banyaknya aktivis organisasi kemahasiswaan yang merupakan ‘mahasiswa abadi’ atau mahasiswa rawan drop out (DO). Banyak hal yang melatar belakangi mengapa hal ini terjadi, sehingga alangkah baiknya bila kita liat sosok mahasiswa yang ada di kampus.
mahasiswa aktivis dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan, adalah mahasiswa yang disamping menekuni aktifitas perkuliahan tapi juga menyempatkan untuk mengikuti aktifitas organisasi kemahasiswaan. Keaktifan di organisasi ini biasanya dilandasi oleh bakat, hobi, tuntutan jiwa organisasi dan kepemimpinan, tuntutan sosial atau bisa jadi karena pelarian dari aktivitas perkuliahan yang kadang dianggapnya membosankan. 
Organisasi tidak ada bayarannya secara materi, malah secara materi tidak jarang kita harus mengorbankan sesuatu demi organisasi haha. tapi kita bisa mendapatkan ilmu dan pengalaman luar biasa yang tidak di dapatkan oleh orang orang luar organisasi. cape, sakit, pusing menghadapi masalah, tekanan, senang ngeritik orang itu semua didapatkan di organisasi, menjadi sangat terasa karena disitulah seni organisasi. banyak hal yang terjadi karena organisasi  sadarkah kita bahwa ketika kita sedang sendiri pun kita sedang berorganisasi. mengorganisasikan pikiran kita. mengorganisasikan  ide ide kita, mengorganisasikan harapan harapan kita

2.      Penelitian yang Relevan
a)      Penelitian dengan judul “Korelasi antara Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan Prestasi Belajar Siswa”. 
Azis dkk (2008) melakukan penelitian dengan judul “Korelasi antara Keaktifan dalam Organisasi Kemahasiswaan dengan Prestasi Belajar Siswa”. Penelitian ini dilakukan di Fakults Teknik dengan populasi mahasiswa program studi Pendidikan Teknik Mesin Universitas Negari Semarang tahun 2005-2007.
Latar belakang penelitian ini adalah adanya kecenderungn pandangan bahwa mahasiswa yang aktif di organisasi tertinggal di bidang akademis, padahal organisasi mahasiswa berperan sebagai pelengkap pendidikan akademis, bukan sebagai penghalang dan penghambat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keaktifan mahasisawa dalam organisasi kemahasiswaan, mengetahui korelasi antara keaktifan dalam organisasi mahasiswa dengan prestasi belajar mahasiswa.
Data analisis menggunakan korelasi sederhana, hasil penelitian ini juga menunjukkan adanya hubungan positif antara keaktifan dalam organisasi kemahasiswaan dengan prestasi belajar mahasiswa. Dengan melihat hasil penelitian maka saran yang ada adalah agar mahasiswa lebih dapat memanfaatkan organisasi mahasiswa sebagai sarana pengembangan diri
b)      Penelitian dengan judul “Peran Organisasi HIPMI-MALUT Dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa Maluku Utara di Universitas Gurontalo”.
Udin hamim (2008) melakukan penelitia dengan judul “Peran Organisasi HIPMI-MALUT dalam Meningkatkan Aktifitas Belajar Mahasiswa Maluku Utara di Universitas Gurontalo”. Subjek penelitian adalah 35 anggota Organisasi HIPMI-MALUT tahun 2008.
Latar balakang penelitian ini adalah karena perkembangan organisasi mahasiswa kedaerahan yang semakin maju dan menghasilkan individu-individu yang berhasil di bidang organisasi maupun akademis. Maka penelitan ini bertujuan untuk mengetahui peran organisasi himpunan mahasiswa daerah berrnama HIPMI-MALUT dalam proses peningkatan aktifitas belajar pada mahasiswa Maluku utara.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan pendekatan fonomenologis dan menggunakan metode pengumpulan data dengan cara observasi dan wawancara langsung dan terbuka. Hasil penelitian ini adalah Peran organisasi HIPMI-MALUT sangat besar dalam meningkatkan aktifitas belajar Mahasiswa Maluku Utara dan meningkatkan hasil studi, karena dalam organisasi ini proses belajar termanage sedemikian rupa. Saran yang muncul melihat hasil penelitan ini adalah perlu adanya pengembangan sistem belajar dalam organisasi HIPMI-MALUT dimasa yang akan datang serta agar organisasi semacam ini mendapatkan perhatuan dari pemerintah daerah.

3.      Kerangka Pemikiran Penelitian
Robbins (2001) mendefinisikan pembelajaran sebagai proses perubahan yang relatif permanen terhadap perilaku, berlangsung pada saat terjadi perubahan tindakan dan disertai proses berfikir yang membentuk perubahan perilaku.
Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat mengatakan bahwa “kesuksesan seseorang itu hanya ditentukan sekitar 20 % hard skill dan 80% oleh soft skill”. Holil (2009), menambahkan bahwa “salah satu jenjang yang cukup baik untuk mengembangkan soft skill adalah melalui pembelajaran melalui lembaga kesiswaan”.
Berdasarkan telaah pustaka, dan melihat fenomena di Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadiyah Surakarta yang memiliki tingkat keikutsertaan mahasiswa dalam organisasi yang relative kecil dibandingkan dengan jumlah keseluruhan mahasiswanya, maka dalam penelitian ini mencoba untuk mengungkap apakah benar dengan ikut berorganisasi dapat meningkatkan  soft skill.

Aktif berorganisasi
Soft Skill
Kegiatan kegiatan (upaya) dalam berorganisasi
 









F.     Metode Penelitian
1.      Tempat dan waktu penelitian
Penelitian mengenai Upaya Mahasiswa PGSD dalam meningkatkan soft skill  Melalui Berorganisasi peneliti lakukan Universitas Muhammadiyah Surakarta fokusnya pada mahasiswa PGSD. Penelitian dilakukan pada tanggal 22-24 November 2014 pada pukul 15:00.

2.      Jenis dan Strategi Penelitian.
Jenis penelitian yang kami lakukan adalah penelitian jenis Deskriptif Kualitatif dan jenis Etnografi. Diskriptif Kualitatif yaitu penelitian yang bertujuan untuk medapatkan pemahaman yang sifatnya umum terhadap kenyataan sosial dari prespektif partisipan. Pemahaman tersebut tidak ditentukan terlebih dahulu tetapi didapat setelah melakukan analilsis terhadap kenyataan sosial yang menjadi fokus penelitian dan dengan menggunakan metode data deskriptif untuk menjelaskan informasi yang diperoleh.
Sedangkan istilah etnografi sebenarnya merupakan istilah antropologi, etnografi merupakan embrio dari antropologi, lahir pada tahap pertama dari perkembangannya sebelum tahun 1800 an. Etnogarafi juga merupakan hasil catatan penjelajah eropa tatkala mencari rempah-rempah ke Indonesia. Mereka mencatat semua fenomena menarik yang dijumpai selama perjalanannya, antara lain berisi tentang adat – istiadat, susunan masyarakat, bahasa dan ciri-ciri fisik dari suku-suku bangsa tersebut (Koentjaraningrat, 1989:1). 
Etnografi yang akarnya antropologi pada dasarnya merupakan kegiatan peneliti untuk memahami cara orang-orang berinteraksi dan bekerjasama melalui fenomena teramati kehidupan sehari-hari.
Etnografi berasal dari kata ethos, yaitu bangsa atau suku bangsa dan graphein yaitu tulisan atau uraian. Etnografi adalah kajian tentang kehidupan dan kebudayaan suatu masyarakat atau etnik, misalnya tentang adat-istiadat, kebiasaan, hukum, seni, religi, bahasa. Bidang kajian yang sangat berdekatan dengan etnografi adalah etnologi, yaitu kajian perbandingan tentang kebudayaan dari berbagai masyarakat atau kelompok (Richards dkk.,1985).

3.      Subjek dan objek penelitian
Objek penelitian yang peneliti lakukan adalah mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Muhammadyah Surakarta. Sedangkan Subjek peneliti adalah mahasiswa semester 3 dan 5.

4.      Sumber Data
Dosen PGSD FKIP UMS dan Mahasiswa PGSD

5.      Teknik Pengumpulan Data
a.       Wawancara
Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab, baik bertatap muka atau tidak antara peneliti dan partisipannya dengan menggunakan interview guide (panduan wawancara). Tujuan peneliti mengguankan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara mendalam, jelas dan nyata tentang proses perilaku negatif sehingga berpengaruh dalam konsentrasi belajar.
b.      Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku, kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku manusia, dan untuk evaluasi. Observasi langsung peneliti di sini yaitu untuk melihat perilaku, perkembangan tentang proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas.
Dalam kegiatan ini kami menggunakan observasi partisipasi (participant observation). Observasi partisipasi adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
c.       Dokumentasi
Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa pengumuman, instruksi, aturan-aturan maupun foto tempat yang kita observasi. Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan objek penelitian. Tujuan menggunakan metode ini yaitu untuk memperoleh data secara jelas dan konkrit terhadap perilaku negatif siswa.

6.      Teknik Analisis
Analisis data merupakan satu proses mengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola, kategori dan suatu uraian dasar yang selanjutnya akan dibahas. Dari rumusan atau susunan tersebut maka analisis bertujuan untuk mengorgaanisasian data.
Setelah data terkumpul dengan menggunakan metode pengumpulan data di atas, maka peneliti akan mengolah dan menganalisis data tersebut dengan menggunakan analisis secara deskriptif-kualitatif dan triangulasi.  Penelitian deskriptif kualitatif yaitu posedur penelitian berdasarkan data deskriptif, yaitu berupa lisan atau kata tertulis dari seorang subjek yang telah diamati dan memberikan karakteristik bahwa data yang diberikan merupakan data asli yang tidak diubah serta mengguanakan cara yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Sedangkan triangulasi pada dasarnya merupakan teknik yang didasari pola pikir fenomenologi yang bersifat multiperspektif. Artinya untuk menarik kesimpulan yang mantap, diperlukan tidak hanya dari satu sudut pandang saja.




LAMPIRAN
  


























PENELLITIAN

Posted by : muhammadsucahyo
Date :Rabu, 17 Juni 2015
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲