Newest Post

MENAHAN MARAH

| Rabu, 01 Juni 2016
Baca selengkapnya »

AL-QURAN
وَ سَارِعُوْآ اِلى مَغْـفِرَةٍِ مِّنْ رَّبـِّكُمْ وَ جَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّموتُ وَ اْلاَرْضُ اُعِدَّتْ لِلْمُـتَّـقِـيْنَ. اَلــَّذِيـْنَ يُـنْـفِقُوْنَ فِى السَّرَّآءِ وَ الضَّرَّآءِ وَ اْلكظِمِيـْنَ اْلغَيْظَ وَ اْلعَافِـيـْنَ عَنِ النَّـاسِ، وَ اللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنـِيـْنَ. ال عمران:133-134
Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa. (Yaitu) orang-orang yang menafqahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. [Ali 'Imran : 133 - 134]

وَ الَّذِيـْنَ يَجْتَـنِبُوْنَ كَـبـئِرَ اْلاِثـْمِ وَ اْلـفَـوَاحِشَ وَ اِذَا مَا غَضِبُوْا هُمْ يَـغْـفِرُوْنَ. الشورى:36-37
Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf. [Asy-Syuura : 37]




HADIST
عَنْ اَبِى هُرَيـْرَةَ رض اَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبِيِّ ص: اَوْصِنـِى، قَالَ: لاَ تَـغْضَبْ. فَرَدَّدَ مِرَارًا، قَالَ: لاَ تَـغْضَبْ. البخارى
Dari Abu Hurairah RA, ia berkata : Sesungguhnya ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi SAW : "Nasehatilah saya, ya Rasulullah". Rasulullah SAW bersabda : "Jangan marah". Orang itu mengulanginya beberapa kali. Nabi SAW bersabda : "Jangan marah". [HR. Bukhari]


عَنِ ابـْنِ اْلمُسَيَّبِ رض قَالَ: بَـيْنَمَارَسُوْلُ اللهِ ص جَالـِسٌ وَ مَعَهُ اَصْحَابُهُ وَقَعَ رَجُلٌ بِـاَبِـى بَكْرٍ رض فَـآذَاهُ. فَصَمَتَ عَنْهُ اَبـُوْ بَكْرٍ، ثُمَّ آذَاهُ الثَّـانـِيَةَ، فَصَمَتَ عَنْهُ اَبـُوْ بَكْرٍ. ثُمَّ آذَاهُ الثَّـالـِثَةَ، فَانْـتَصَرَ اَبـُوْ بَكْرٍ فَقَامَ رَسُوْلُ اللهِ ص. فَقَالَ اَبـُوْ بَكْرٍ رض: اَوَجَدْتَ عَلَيَّ يـَا رَسُوْلَ اللهِ؟ فَـقَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص: نَزَلَ مَلَكٌ مِنَ السَّمَاءِ يُكَذِّبــُهُ بِمَا قَالَ لَكَ. فَـلَمَّا انْـتَصَرْتَ ذَهَبَ اْلمَـلَكُ وَ قَعَدَ الشَّيْطَانُ فَـلَمْ اَكُنْ ِلاَجْلـِسَ اِذَنْ مَعَ الشَّيْطَانِ. ابو داود

Dari Ibnul Musayyab RA, ia berkata : "Pernah suatu ketika Rasulullah SAW sedang duduk bersama shahabat-shahabatnya, lalu ada seorang laki-laki yang mencaci dan mencela serta menyakiti kepada Abu Bakar, tetapi Abu Bakar diam saja. Kemudian ia menyakitinya yang kedua kali, tetapi Abu Bakar masih diam saja. Lalu ia menyakitinya yang ketiga kali, lalu Abu Bakar membalasnya. Maka Rasulullah SAW berdiri, lalu Abu Bakar RA bertanya : "Apakah engkau marah kepadaku, ya Rasulullah ?" Rasulullah SAW bersabda : "Tadi malaikat turun dari langit seraya mendustakan apa yang ia katakan terhadapmu, tetapi setelah engkau membalasnya, malaikat itu pergi dan duduklah syetan di situ, maka tidaklah pantas aku duduk di situ karena bersama syetan". [HR. Abu Dawud]

MENAHAN MARAH

Posted by : muhammadsucahyo
Date :Rabu, 01 Juni 2016
With 0komentar

PERTANDINGAN

| Rabu, 16 Maret 2016
Baca selengkapnya »
1.        Pengertian Sistem Pertandingan
Sistem pertandingan adalah sistem yang dipakai dalam suatu turnamen, yang mempertemukan setiap peserta dengan peserta lainnya secara lengkap. Sebagai contoh dalam suatu turnamen dengan delapan peserta, setiap peserta akan bertemu atau bertanding dengan tujuh peserta lainnya. Sistem pertandingan dibentuk untuk mendapatkan pemenang dalam suatu kompetisi.

2.        Sifat Pertandingan
Ditinjau dari sifat pertandingan, antara lain adalah sebagai berikut:
a.    Berapa nomor dan nomor apa saja yang akan dipertandingkan.
b.    Apakah pertandingan itu untuk perorangan, beregu atau rombongan.
c.    Pertandingan itu bersifat tertutup atau terbuka (berlaku untuk umum atau terbatas pada lingkungan tertentu saja).
d.   Tiap peserta boleh mengikuti berapa nomor pertandingan.

3.        Macam-macam Sistem Pertandingan
a.         Sistem satu lawan satu (dual meet)
b.        Sistem segitiga tournoi, yaitu pertandingan yang diikuti oleh tiga peserta perorangan/beregu/kesebelasan/rombongan. Setiap peserta harus bermain atau berhadapan dua kali.
c.         Sistem gugur (knock out system).
d.        Sistem gugur ialah tatacara pelaksanaan pertandingan yang menetapkan bahwa peserta yang telah kalah pada babak pendahuluan atau babak sebelumnya tidak berhak mengikuti pertandingan tahap selanjutnya.
Ciri-ciri sistem gugur ialah sebagai berikut:
a)      Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
b)      Pemenang lawan pemenang.
c)      Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
d)     Peserta yang kalah satu kali sebagai juara kedua.
Keuntungan memakai sistem gugur ialah:
a)      Peserta pertandingan banyak
b)      Menghemat waktu dan biaya
Kelemahan sistem gugur ialah:
a)      Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan
b)      Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
c)      Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta yang berprestasi.
Sistem gugur dibagi menjadi:
1.      Sistem gugur tunggal atau sistem gugur satu kali kalah.
Syarat-syarat dalam sistem gugur harus memenuhi deret ukur. Jumlah peserta harus memenuhi angka perumusan 2ⁿ. ( 2, 4, 8, 16 dst ). Jika peserta tidak memenuhi syarat di atas maka kita harus menggunakan sistem gugur dengan babak penyisihan atau sistem bye (menang tanpa bertanding).
Gambar 2.1. Bagan pertandingan sistem gugur tunggal

2.      Sistem Gugur Tunggal dengan babak penyisihan/sistem bye.
Sistem ini dilaksanakan jika jumlah peserta tidak memenuhi rumus 2ⁿ. Misal jumlah peserta 5 atau 7 atau 15. Cara menentukan pertandingannya sebagai berikut.
1)      Jumlah peserta normal adalah 2, 4, 8, 16 atau 32 atau 64, dan seterusnya.
2)      Misal peserta berjumlah 5, 9, 10,11 maka menggunakan babak penyisihan.
3)      Jika peserta berjumlah 7 atau 14 atau 15 maka menggunakan sistem bye.
Menentukan jumlah pertandingan:
-          Jumlah pertandingan keseluruhan jika hanya diambil pemenang 1 dan 2 = N-1
-          Jumlah pertandingan keseluruhan jika diambil pemenang 1, 2 dan 3 = N
-          N = jumlah peserta
Gambar 2.2. Bagan pertandingan sistem gugur dengan babak pendahulun

Gambar 2.3. Bagan pertandingan sistem gugur dengan bye

3.      Sistem gugur ganda (sistem Amerika)
Peserta yang menang akan bertemu dengan pemenang yang lain, sementara yang kalah akan bertemu dengan peserta yang kalah lainnya, dengan ketentuan jika telah mengalami 2 kali kalah tidak boleh main lagi. Penentuan juara biasanya dilakukan dengan perjanjian, apakah pemenang dari kelompok yang menang akan bertanding lagi dengan pemenang dari kelompok kalah atau pemenang dari kelompok yang menang langsung menjadi juara.
Gambar 2.4 Bagan pertandingan sistem gugur ganda
Keterangan :
C = pemenang 1
D = pemenang 2
B = pemenang 3
Penempatan peserta dilakukan dengan undian dengan jadwal bertanding telah ditentukan terlebih dahulu.
                                      I.          Beberapa cirri sistem gugur ialah sebagai berikut :
ü   Yang kalah tidak berhak mengikuti pertandingan babak berikutnya.
ü    Pemenang lawan pemenang
ü    Peserta yang tak terkalahkan sebagai juara pertama.
                                   II.           Keuntungan memakai sistem gugur ialah:
ü    Peserta pertandingan banyak
ü   Menghemat waktu dan biaya
                                III.             Kelemahan sistem gugur ialah:
ü    Peserta yang sama kuat bisa bertemu pada babak pendahuluan
ü    Peserta yang sangat kuat berhadapan dengan yang sangat lemah.
ü    Peserta yang maju ke babak berikutnya belum tentu tergolong peserta          yang berprestasi.



4.      Sistem Gugur dengan Seeded
Apa yang dimaksud dengan seeded. Seperti halnya dalam kejuaraan Piala Dunia 1998, beberapa tim diperlakukan sebagai seeded, umpamanya juara bertahan Brasil dan tuan rumah Perancis. Kedua tim ditempatkan dalam kelompok terpisah. Siapa tim, yang menyertainya dalam kelompok masing-­masing ditentukan dengan undian. Berdasarkan contoh tersebut kiranya jelas, seeded dimaksudkan untuk mencegah agar jangan sampai beberapa peserta yang dinilai kuat berjumpa pada babak pendahuluan. Tatacara ini juga dimaksudkan untuk menjamin agar yang muncul pada babak berikutnya benar-benar peserta berprestasi, bukan karena keberuntungan.
Untuk itu dibutuhkan kriteria dalam menetapkan peserta seeded. Yang digunakan biasanya reputasi atau prestasi (misalnya juara nasional, juara bertahan) atau acuan lainnya seperti status sebagai tuan rumah. Tidak seperti pemakaian sistem gugur murni, peserta yang tergolong seeded ditetapkan sebelum bagan lengkap tersusun. Bahkan sejak jauh hari atau sebelum undian, sudah dikomunikasikan siapa peserta seeded.
Keuntungan menggunakan sistem seeded sebagai berikut:
1.      Pertandingan tidak memakan waktu lama.
2.      Hemet biaya, tenaga dan peralatan.
3.      Peserta tak berpeluang banyak untuk keluar sebagai juara.
Kelernahan sistem seeded sebagai berikut:
1.      Peserta yang lemah hampir dapat dipastikan akan kalah dari peserta seeded, meskipun bisa terjadi kejutan.
2.      Tak ada kemungkinan bagi setiap pesetra untuk berhadapan, karena sebelumnya telah ditentukan peserta seeded.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan sistem seeded sebagai berikut.
1.      Bila hanya satu seeded, tempatkan pada urutan terbawah.
2.      Bila ada dua peserta seeded, masing-masing ditempatkan pada kedudukan teratas dan terbawah.
3.      Bila jumlah seeded lebih dari dua, tempatkan peserta itu dengan jarak tiga angka dari seeded pertama dan tiga angka dari seeded terakhir.


e.       Sistem Kompetisi
Ciri-ciri sistem kompetisi :
a)      Peserta relatif sedikit
b)      Kualitas peserta relatif seimbang
c)      Biaya, peralatan, petugas relatif mencukupi
d)     Pemenang atau juara yang muncul diharapkan dapat menggambarkan prestasi yang sebenarnya.
Keuntungan sistem kompetisi :
a)      Peserta dapat saling berhadapan dengan lainnya.
b)      Hasil pertandingan akan mencerminkan prestasi yang sesungguhnya.
c)      Kegiatan pertandingan dapat dipakai sebagai kesempatan menilai kekuatan atau kelemahan peserta karena kesempatan tampil dalam jumlah yang cukup banyak.
Kelemahan sistem kompetisi :
a)      Dibutuhkan waktu, biaya, peralatan, dan tenaga yang relatif banyak.
b)      Peserta yang lemah dapat diramalkan tidak akan mampu bersaing sehingga menjadi beban bagi penyelenggara.

Macam-macam sistem kompetisi :
a)      Sistem setengah kompetisi, yaitu tiap peserta berhadapan 1 kali sehingga setiap peserta akan bertanding sebanyak N – 1 dalam sistem setengah kompetisi.
Jumlah pertandingan = [ N x (N – 1) ] / 2
b)      Sistem kompetisi penuh, tiap peserta akan berhadapan 2 kali.
Jumlah pertandingan setiap peserta adalah = (N – 1) x 2
Jumlah pertandingan keseluruhan = N x (N – 1)
Dalam sistem kompetisi, penentuan pemenang atau juara ditentukan melalui perolehan angka atau nilai. Siapa yang memiliki nilai yang paling banyak itulah yang menjadi pemenang atau juara.

f.       Sistem Pool (Grup)
Sistem pertandingan dengan mengurangi jumlah pertandingan tanpa merugikan hak-hak peserta dan tetap menjalankan faktor-faktor keadilan. Di dalam tiap pool dapat menggunakan sistem gugur atau sistem kompetisi tergantung pada waktu dan jumlah pesertanya.






Prasetyo, Wasis. “Sistem Pertandingan”. Diakses selasa, 7 April 2015. file:///G:/SISTEM%20PERTANDINGAN%20~%20OLAHRAGA.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_kompetisi. Diakses pada hari Selasa, 7 April 2015.
http://ws-or.blogspot.com/2011/09/sistem-pertandingan.html. Diakses pada hari Selasa, 7 April 2015.

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_gugur. Diakses pada hari Selasa, 7 April

PERTANDINGAN

Posted by : muhammadsucahyo
Date :Rabu, 16 Maret 2016
With 0komentar
Next Prev
▲Top▲